b. Menarke
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan siklus menstruasi. Ini merupakan puncak dari rangkaian peristiwa yang kompleks yang meliputi pematangan
hipotalamus-hipofisis-ovarium H-H-O untuk memproduksi ovum sehingga dapat mengundang zigot jika terjadi pembuahan. Yang meliputi : [i] peningkatan pelepasan
FSH dan LH dari kelenjar hipofisis; [ii] pengenalan dan respon ovarium terhadap gonadotropin sehingga memungkinkan terjadinya produksi steroid ovarium estrogen
dan progesteron; [iii] terbentuknya pengaturan umpan balik positif pada kelenjer hipotalamus dan hipofisis oleh estrogen. Kombinasi dari peristiwa-peristiwa
pematangan ini akan menyebabkan terjadinya ovulasi.
c. Perkembangan payudara telarke
Kelenjar mammae, atau payudara, merupakan turunan lapisan ektoderm. Jaringan payudara ini sangat sensitif terhadap hormon. Efek hormonal paling jelas
terlihat selama perkembangan embrionik dan setelah pubertas. Setiap kelenjar mammae terdiri atas massa jaringan yang berlobul. Setiap lobus mengandung
lobulus-lobulus alveoli, pembuluh darah, dan duktus laktiferus. Pada saat pubertas, estrogen ovarium menginduksi pertumbuhan duktus laktiferus. Duktus-duktus ini
bercabang-cabang selama pertumbuhannya dan ujung duktus ini membentuk massa sel kecil dan padat. Struktur ini akan membentuk alvaeoli lobular. Payudara dan
alvaeoli kemudian membesar. Payudara terus membesar selama beberapa waktu setelah menarke akibat timbunan lemak dan jaringan ikat tambahan. Diferensiasi dan
pertumbuhan akhir payudara tidak akan terjadi sampai kehamilan.
d. Ciri-Ciri Seks Sekunder
Estrogen ovarium menghasilkan perubahan pada anak perempuan yang mengalami pubertas sebagai berikut:
1. Rambut pubis
2. Karatinisasi mukosa vagina
Universitas Sumatera Utara
3. Pembesaran labia minor dan mayor
4. Peningkatan timbunan lemak di pinggul dan paha.
e. Pertumbuhan Somatik
Percepatan pertumbuhan pubertas pada anak perempuan biasanya dimulai 2 tahun sebelum anak laki-laki, yang menyebabkan terdapat sekitar 50 perbedaan
tinggi rata-rata antara pria dan wanita sebanyak 12 cm .Mekanisme yang menyebabkan steroid seks menginduksi pertumbuhan tulang pada anak perempuan,
dan berhenti pada usia 17 tahun Heffner, 2008.
2.6. Perkembangan Organ Reproduksi Remaja
Sistem organ reproduksi merupakan bagian sistem organ tubuh yang menyokong fungsi tubuh sebagimana sistem organ pencernaan, pernafasan,
pembuangan, dan lainnya. Untuk dapat berfungsi optimal memerlukan masa penyempurnaan pertumbuhan dan perkembangan.
Secara fisik organ reproduksi remaja perempuan pubertas dimulai dengan awal berfungsinya ovarium kandung telur sampai pada saat ovarium sudah
berfungsi dengan sempurna dan teratur memasuki usia reproduksi. Masa ini berkisar 4 tahunan kira-kira umur 8-14 tahun. Awal usia pubertas di pengaruhi bangsa,
iklim, gizi, dan kebudayaan. Peristiwa penting pada masa ini adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarke dan perubahab
psikis. Sedangkan indung telur ovarium mulai aktif mengeluarkan estrogen yang dipengaruhi hormon gonadotropin yang diproduksi kelenjer bawah otak. Pada saat
Universitas Sumatera Utara
yang sama kortek kelenjar supra renal mulai membentuk hormon androgen yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan badan. Pengaruh hormon-hormon
inilah yang menyebabkan pertumbuhan genetalia interna,eksterna dan ciri kelamin sekunder. Genetalia interna dan eksterna akan tumbuh terus untuk mencapai bentuk
dan sifat seperti usia reproduksi Muzayyanah, 2009.
2.7. Anatomi Alat Reproduksi Wanita