Pengertian Remaja Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya

dengan mencatat tally penguatan respon dan untuk pernyataan kepercayaan positif dan negatif tentang objek sikap Mueller, 1996. Sikap ditunjukkan oleh luasnya rasa suka atau tidak suka terhadap objek sikap. Pengukuran sikap dibedakan di antara kepercayaan atau bulir kognitif, perasaan atau bulir afektif dan kecenderungan perilaku atau bulir konatif. Bulir-bulir positif adalah bulir-bulir yang menyatakan kepercayaan yang baik tentang perasaan terhadap objek sikap Mueller, 1996. Dalam pernyataan bulir-bulir Likert menggunakan kategori jawaban berkisar dari “selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah”. Jadi, jawaban-jawaban yang menunjukkan sikap positif terhadap objek sikap jawaban-jawaban selalu dan sering untuk bulir positif ; jawaban kadang-kadang dan tidak pernah untuk bulir negatif. Jawaban-jawaban yang menunjukkan sikap positif terhadap objek sikap menghasilkan skor-skor skala tinggi. Jawaban-jawaban yang menunjukkan sikap negatif terhadap objek sikap menghasilkan skor-skor skala rendah Mueller, 1996.

2.3 Pengertian Remaja

Remaja dikenal sebagai satu tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya.WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja, dengan membagi kurun usia tersebut dalam dua bagian, yaitu remaja awal berusia 10-14 tahun dan remaja akhir berusia 15-20 tahun. Indonesia menggunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah sebagai pedoman batasan usia remaja Sarwono, 2002. Universitas Sumatera Utara Daradjat mendefenisikan remaja sebagai anak yang berbeda dalam masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Sedangkan menurut Hasan Basri, remaja sebagai kelompok manusia yang tengah meninggalkan masa kanak- kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan yang penuh tanggung jawab Ghifari, 2004. Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan mental emocional. Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan remaja yang mengalaminya. Dalam hal inilah bagi para ahli dalam bidang ini, memandang perlu akan adanya pengertian bimbingan dan dukungan dari lingkungan sekitarnya, agar dalam sistem perubahan tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat secara jasmani, rohani dan sosial Tuti, 2009. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem reproduksi, merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga diperlukan perhatian khusus, karena bila timbul dorongan-dorongan seksual yang tidak sehat akan menimbulkan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. Inilah sebabnya maka para ahli dalam bidang ini berpendapat bahwa kesetaraan perlakuan terhadap remaja pria dan wanita diperlukan dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja, agar dapat ditangani dengan tuntas Tuti, 2009.

2.4. Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya

Universitas Sumatera Utara Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu mengenal perkembangan remaja serta ciri-cirinya. Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa rentang waktu remaja ada tiga tahap, yaitu: 1. Masa remaja awal 10-12 tahun a. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya. b. Tampak dan merasa ingin bebas c. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal abstrak 2. Masa Remaja Tengah 13-15 tahun a. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri. b. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis c. Timbul perasaan cinta yang mendalam. d. Kemampuan berpikir abstrak berkhayal makin berkembang e. Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual. 3. Masa Remaja Akhir 16-19 tahun a. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri b. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif c. Memiliki citra gambaran, keadaan, peranan terhadap dirinya d. Dapat mewujudkan perasaan cinta Fitramaya, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.5. Pubertas Pada Anak Perempuan