Standar Mutu Minyak Kelapa sawit

Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna. Warna orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak. Bau dan flavor dalam minyak terdapat secra alami, juga terjadi akibat adanya asam-asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak kelpa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta iodine . Titik cair minyak sawit berada dalam nilai kisaran suhu, karena minyak kelapa sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda-beda Ketaren,A. 1986.

2.4.3. Standar Mutu Minyak Kelapa sawit

Standar mutu adalah merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberapa faktor yang menentukan standarmutu yaitu: kandungan air dan kotoran dalam minyak, kandungan asam lemak bebas, warna, dan bilangan peroksida. Faktor lain yang mempengaruhi standar mutu adalah titik cair dan kandungan gliserida, refining loss , plastisitas dan spreadability , kejernihan kandungan logam berat dan bilangan penyabunan. Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari kurang dari 0,1 persen dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01 persen, kandungan asam lemak bebas serendah mungkin kurang lebih 2 persen atau kurang, bilangan peroksida di bawah 2, bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara hijau, jernih, dan kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam Ketaren,S. 1986. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu minyak kelapa sawitdapat langsung dari sifat pohon induknya penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan penganakutannya. Adapun faktor-faktornya yaitu : 1. Asam lemak bebas Asam lemak bebas dengan konsentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sangat merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak sawit. 2. Kadar zat menguap dan kotoran Pada umumnya, penyaringan hasil minyak sawit dilakukan dalam rangkaian proses pengendapan, yaitu minyak sawit jernih dimurnikan dengan sentrifugasi. 3. Kadar logam Beberapa jenis bahan logam yang dapat terikut dalam mimyak sawit antara lain besi, tembaga, dan kuningan. Logam-logam tersebut berasal biasanya berasal dari alat-alat pengolahan yang digunakan. Mutu dan kualitas minyak yang mengandung logam tersebut akan turun. Sebab dalam kondisi tertentu, logam- logam itu dapat menjadi katalisator yang menstimulir reaksi oksidasi minyak sawit. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4. Angka oksidasi Proses oksidasiyang distimulir oleh logam jika berlangsung dengan intensif akan mengakibatkan ketengikan dan perubahan warna menjadi semakin gelap. Keadaan ini jelas sangat merugikan sebab mutu minyak sawit manjadi menurun. 5. Pemucatan Pemucatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan warna minyak sawit yang lebih memikat dan sesuai dengan kebutuhannya. Keintesifan pemucatan minyak sawit sangat ditentukan oleh kualitas minyak sawit yang bersangkutan. Semakinjelak mutunya, maka biaya pemucatan juga semakin besar. Tim Penulis. 1997

2.5. Pengolahan Minyak dan Inti sawit

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Air Inti Sawit dengan Menggunakan Alat Moisture Balance dan Kadar Minyak Inti Sawit dengan Ekstraksi Sokletasi di PTPN IV Medan

5 100 47

Penentuan Kadar Air Inti Sawit dengan Menggunakan Alat Moisture Balance dan kadar Minyak Inti Sawit dengan Ektraksi Sokletasi di PTPN IV Medan

13 121 45

Analisa Kehilangan Minyak Berdasarkan Perbedaan Tekanan Pada Ampas Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PKS Rambutan PTPN III Tebing Tinggi

10 57 49

Pengaruh Kehilangan Inti Sawit Terhadap Mutu Minyak Inti Sawit Di PTPN III PKS Kebun Rambutan – Tebing Tinggi

1 39 49

Upaya Memperkecil Kehilangan Minyak (Losses) Dengan Pengaturan Tekanan Screw Press Pada Ampas Press Pada Stasiun Pressing Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi

47 187 40

Analisis Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

34 157 51

Penentuan Kadar Air Dan Kadar Kotoran Minyak Inti Sawit Di PTPN III PKS Kebun Rambutan – Tebing Tinggi

3 76 47

Pengaruh Fraksi Buah (Kematangan Panen) Kelapa Sawit Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Dalam CPO (Crude Palm Oil) Di PTPN III Rambutan Tebing Tinggi

56 274 50

Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing Tinggi

5 39 38

Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi

4 70 38