setidak-tidaknya dapat dieliminasidengan melakukan beberapa pendekatan agar faktor- faktor yang menghambat dapat dicegah atau ditekan sedemikian rupa sehingga berubah
menjadi faktor pendukung.
1. Iklim
Keadaan iklim yang yang paling banyak diamati adalah curah hujan. Curah hujan yang dikehendaki kelapa sawit 2.000-2.500mm per tahun dan merata sepanjang
tahuntanpa bulan kemarau panjang. Musim kemarau panjang dapat mengancam terjadinya penurunan produksi, karena water defisit 400 mm mulai berpengaruh terhadap
iklim. Oleh karena itu pengetahuan tentang iklim hendaknya benar-benar dipahami. Hal
ini sangat diperlukan untuk mendukung berbagai kegiatan lapanganseperti pembukaan lahan baru, jadwal penanaman, pemupukan, upaya pengawetan tanah dan sebagainya.
2. Tanah dan Topografi
Sifat fisik tanah dan kimia setiap jenis tanah memang berbeda-beda. Oleh karena itu tingkat produksi setiap jenis tanah juga berbeda. Bagi tanaman kelapa sawit sifat fisik
tanah lebih penting daripada kesuburan kimiawinya, karena kekurangan suatu unsur dapat diatasi dengan pemupukan.
3. Kelas kemampuan Lahan
Pengolahan kelas kemampuan lahan dilakukan berdasarkan potensi produksi dan pertimbangan kondisi fisik lahan. Disamping itu sifat fisik tanah dan sifat kimia tanahnya
juga perlu ditinjau. a. Pertimbangan penggolongan kelas kemampuan lahan berdasarkan kondisi fisik lahan.
1. Lahan Kelas I
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Beriklim baik, tingkat kesuburan tanah baik andosol, latosoldan memiliki topografi yang baik pula datar dan berombak.
2. Lahan Kelas II - Beriklim sedang, tingkat kesuburan tanah sedang dan topografi sedang bergelombang.
- Beriklim baik dan jarang dijumpai defisit air, tetapi tingkat kesuburantanah dan topografi kurang baik berbukit.
- Beriklim kurang baik dan selalu dijumpai defisit air dalam batas yang diperkenankan, tetapi tingkat kesuburantanah dan topografibaik datar dan bergelombang.
3. Lahan Kelas III - Beriklim kurang baik, tingkat kesuburan tanah dan topografi juga kuarang baik
berbukit. - Beriklim sedang, tetapi tingkat kesuburan tanah dan topografitidak baik curam.
- Beriklim tidak baik, tetapi tingkat kesuburan tanah dan topografi sedang bergelombang.
4. Lahan Kelas IV - Beriklim tidak baik dan tingkat kesuburan tanah serta topografi juga tidak baik
curam. Adapun pembagian kelas lahan potensi produksi kelapa sawit berdasarkan umur
tanaman dipaparkan pada tabel 4.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Kelas Lahan Potensi Produksi Berdasarkan Umur Tanaman
Umur Tanaman
Kelas I Kelas II
Kelas III Kelas IV
tonha tonha
tonha tonha
3 9
7 6
5 4
17 15
13 10
5 21
19 16
14 6
25 22
19 16
7 28
25 23
19 8
30 27
25 22
9 30
27 25
22 10
30 27
25 22
11 30
27 25
22 12
30 27
25 22
13 30
27 25
22 14
27 25
23 21
15 27
25 22
20 17
25 24
22 20
18 24
22 20
19 19
24 22
20 19
20 22
21 19
18 21
22 21
19 18
22 20
19 17
16 23
20 19
17 16
24 18
17 16
15 25
18 17
16 15
Rata – rata
24 22
20 18
Sumber
: Adlin U. Lubis 1990
b. Penggolongan kelas kemampuan lahan berdasarkan potensi produksi Untuk membantu penentuan kelas kemampuan lahan perlu dilakukan pemetaan
tanah. Manfaat pemetaan tanah adalah untuk menyederhanakan berbagai proses penelitian, meningkatkan efisiensi pemupukan, merencanakan tindakan kultur teknis yang
disesuaikan dengan setiap tanah yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.7.2. Faktor Bahan Tanaman