Beban Lalu Lintas METODA ASPHALT INSTITUTE MS-17

Gambar 2.4 Bagan alir perhitungan Metoda Asphalt Institute MS-17

II.3.2.1. Beban Lalu Lintas

Perhitungan beban lalu lintas didasarkan pada berat truk faktor ekivalensi terhadap beban standar 8,2 ton 80 KN single-axle load applications dengan satuan EAL Equivalent Axle Load. EAL merupakan jumlah kendaraan pada setiap kelas berat dan dikalikan dengan faktor pembebanan yang sesuai. EAL dihitung dengan rumus : EAL = ∑ jumlah kendaraan x truk faktor x faktor pertumbuhan dengan, Truk faktor = kendaraan jumlah muatan ekivalensi faktor sumber x jumlah 13 ∑ Faktor Umur Rencana Growth Factor Metoda Asphalt Institute MS-17 Lalu Lintas Lendutan Faktor Distribusi Beban Ekivalent Exle Load EAL Lendutan Rata-rata Standard Deviasi Lendutan Wakil Tebal Lapis Tambah Truk faktor untuk situasi umum di Amerika Serikat diberikan dalam Tabel 2.2, tetapi perubahan di dalam bobot yang diizinkan akan mengubah faktor ini. Langkah-langkah untuk menentukan EAL adalah sebagai berikut : 1. Tentukan jumlah rata-rata tiap kelas kendaraan desain jalan yang akan terjadi pada tahun pertama lalu lintas. 2. Dari Tabel 2.3, tentukan suatu truk faktor dari data gandar tiap kelas kendaraan seperti yang telah ditentukan pada langkah satu. 3. Dari Tabel 2.4, pilihlah sebuah faktor pertumbuhan untuk seluruh kendaraan atau faktor-faktor terpisah bagi masing-masing jenis kendaraan. 4. Kalikan jumlah kendaraan dari setiap kelas dengan truk faktor dan faktor pertumbuhan sesuai dengan langkah 2 dan 3. 5. Jumlahkan harga-harga dalam 4 untuk mendapatkan EAL rencana. Tabel 2.3 Truk Faktor Untuk Kelas Jalan Yang Berbeda Tipe Kendaraan Luar Kota Perkotaan Semua Sistem Luar Kota Antar Negara Bagian Luar Kota Lainnya Luar Kota Seluruhnya Perkotaan Seluruhnya Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Truk Tunggal 2 Sumbu, 4 Roda 0,02 0,01 – 0,06 0,02 0,01 – 0,09 0,03 0,02 – 0,08 0,03 0,01 – 0,05 0,02 0,01 – 0,07 2 Sumbu, 6 Roda 0,19 0,13 – 0,30 0,21 0,14 – 0,34 0,20 0,14 – 0,31 0,26 0,18 – 0,42 0,21 0,15 – 0,32 3 Sumbu atau Lebih 0,56 0,09 – 1,55 0,73 0,31 – 1,57 0,67 0,23 – 1,53 1,03 0,52 – 1,99 0,73 0,29 – 1,59 Semua Truk Tunggal 0,07 0,02 – 0,16 0,07 0,02 – 0,17 0,07 0,03 – 0,16 0,09 0,04 – 0,21 0,07 0,02 – 0,17 Traktor Semi - Trailer 3 Sumbu 0,51 0,30 – 0,86 0,47 0,29 – 0,82 0,48 0,31 – 0,80 0,47 0,24 – 1,02 0,48 0,33 – 0,78 4 Sumbu 0,62 0,40 – 1,07 0,83 0,44 – 1,55 0,70 0,37 – 1,34 0,89 0,60 – 1,64 0,73 0,43 – 1,32 5 Sumbu atau Lebih 0,94 0,67 – 1,15 0,98 0,58 – 1,70 0,95 0,58 – 1,64 1,02 0,69 – 1,69 0,95 0,63 – 1,53 Semua Truk Gandeng 0,93 0,67 – 1,38 0,97 0,67 – 1,50 0,94 0,66 – 1,43 1,00 0,72 – 1,58 0,95 0,71 – 1,39 Semua Truk 0,49 0,34 – 0,77 0,31 0,20 – 0,52 0,42 0,29 – 0,67 0,30 0,15 – 0,59 0,40 0,27 – 0,63 Sumber: asphalt institute manual series no.17 MS-17; edisi 1983 Tabel 2.4 Faktor Pertumbuhan Periode Rencana, n tahun Laju Pertumbuhan Tahunan, r 2 4 5 6 7 8 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1.0 2.02 3.06 4.12 5.20 6.31 7.43 8.58 9.75 10.95 1.0 2.04 3.12 4.25 5.42 6.63 7.90 9.21 10.58 12.01 1.0 2.05 3.15 4.31 5.53 6.80 8.14 9.55 11.03 12.58 1.0 2.06 3.18 4.37 5.64 6.98 8.39 9.90 11.49 13.18 1.0 2.7 3.21 4.44 5.75 7.15 8.65 10.26 11.98 13.82 1.0 2.08 3.25 4.51 5.87 7.34 8.92 10.64 12.49 14.49 1.0 2.10 3.31 4.64 6.11 7.72 9.49 11.44 13.58 15.94 Sumber: asphalt institute manual series no.17 MS-17; edisi 1983 Faktor = r r n 1 1 − + , dimana r = 100 Rate dan bukan nol Jika Pertumbuhan Tahunan adalah nol, Faktor Pertumbuhan = Periode Rencana

II.3.2.2. Lendutan