Sugiawaty : Analisis Kredit Kepemilikan Rumah KPR Dengan Akad Pembiayaan Murabahah Di Bni Syariah Cabang Medan, 2010.
b. Pada saat barang jadi dibeli oleh nasabah, maka urbun diakui sebagai
pembayaran piutang, jurnalnya adalah : Titipan uang muka pembeli urbun
xxx Piutang murabahah
xxx c.
Jika barang batal dibeli oleh nasabah, maka urbun dikembalikan kepada nasabah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan bank jurnalnya adalah : Titipan uang muka pembeli urbun
xxx Biaya
xxx Kasrekening
xxx
C. Analisis Kredit
1. Analisis Kredit
Kredit adalah adalah bisnis yang berisiko, dimana ada kemungkinan kredit yang yang diberikan tidak dapat tertagih kredit macet. Debitur
penerima kredit dapat mengemukakan sejuta alasan untuk itu. Disisi lain, bank harus membayar setiap Rupiah dana masyarakat yang ditempatkan
padanya. Apapun yang terjadi pada kredit, bank tidak boleh tidak membayar dana masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut, sudah seharusnya bank hanya memberikan kredit pinjaman kepada debitur yang layak. Bank harus dapat
mengendalikan risiko kredit yang diberikannya. Untuk itu, bank mengembangkan suatu proses seleksi untuk menyaring setiap proposal kredit
Sugiawaty : Analisis Kredit Kepemilikan Rumah KPR Dengan Akad Pembiayaan Murabahah Di Bni Syariah Cabang Medan, 2010.
yang masuk. Melalui proses penyaringan tersebut diharapkan kredit yang diberikan adalah dengan kualitas bagus.
Proses tersebut secara umum adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1.1 Proses Analisis Kredit
Sumber Jopie Jusuf 2008 : xiv Setiap proposal kredit akan dianalisis dengan teliti. Bila memenuhi
syarat, baru diadakan dokumentasi pengikatan kredit dan jaminan. Walaupun dalam analisa kredit suatu proposal dinyatakan layak, tetapi bila dalam
pengikatan kredit jaminan ternyata terdapat masalah yang yang tidak dapat diselesaikan dan atau membahayakan bank, kredit tersebut harus dihentikan.
Proposal Kredit
Pemantauan Kredit Analisis Kredit
Dokumentasi
Pencairan Dana
Sugiawaty : Analisis Kredit Kepemilikan Rumah KPR Dengan Akad Pembiayaan Murabahah Di Bni Syariah Cabang Medan, 2010.
Setelah dokumentasi lengkap, bank mengadakan pencairan dana distbursement sesuai perjanjian kredit. Dalam pencairan dana ini bank juga harus berhati-hati.
Bila tidak sesuai dengan perjanjian, pencairan dana tidak dapat dilakukan. Setelah kredit dicairkan, bank juga harus terus menerus melakukan pemantuan
atas kredit yang diberikan. Ini adalah perkerjaan yang akan terus berlangsung selama kredit tersebut belum dilunasi. Dalam pemantauan ini bank harus terus-
menerus mengikuti perkembangan bisnis nasabah dan berbagai aaspek yang mungkin mempengaruhi kualitas kredit tersebut.
Menganalisis kredit ini meliputi aktivitas termsuk pengumpulan informasi dan data yang diperlukan untuk bahan analisis. Kualitas hasil analisis
pembiayaan sangat teragantung kepada tiga faktor yaitu : a.
Faktor sumber daya manusia SDM Analisis pembiayaan dilaksanakan oleh seorang account officer AO
yang harus mempunyai keterampilan yang bersifat teknis maupun pengetahuan yang bersifat teoritis, di samping mempunyai mental yang kuat.
b. Faktor data analisis
Informasi dan data yang diperlukan harus lengkap, dapat dipercaya, dan akurat. Untuk mendekati hal tersebut dapat ditempuh dengan cara, antara lain :
- Melakukan penelitian secara fisik on the spot
- Untuk laporan keuangan neraca dan daftar rugilaba bisa dengan cara
meminta bantuan kantor akuntan c.
Teknis analisis
Sugiawaty : Analisis Kredit Kepemilikan Rumah KPR Dengan Akad Pembiayaan Murabahah Di Bni Syariah Cabang Medan, 2010.
Analisis harus dilakukan secara teliti dan mengikuti ketentuan. Secara umum, teknik analisis meliputi dua macam, yaitu :
- Analisis kuantitatif, menganalisis laporan keuangan meliputi analisis rasio
keuangan, common size, analisis kecenderungan, dan analisis penggunaan dana
- Analisis kualitatif, yang meliputi analisis terhadap faktor-faktor intern
dan ekstern perusahaan 2.
Perjanjian Kredit Bank Perjanjian kredit merupakan perjanjian baku standar contract, dimana
isi atau klausa-klausa perjanjian kredit tersebut telah dibakukan dan dituangkan dalam bentuk formulir blanko, tetapi tidak terikat dalam bentuk tertentu.
Bentuk dan formatnya diserahkan Bank Indonesia kepada masing-masing bank untuk menetapkannya, namun sekurang-kurannya harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut : a.
Memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum yang dapat melindungi kepentingan bank
b. Memuat jumlah, jangka waktu, tata cara pembayaran kembali kredit serta
persyaratan-persyaratan kredit lainnya sebagaimana ditetapkan dalam keputusan persetujuan kredit
Perjanjian kredit yang baik seyogianya sekurang-kurannya berisi klausa- klausa sebagai berikut :
a. Klausa-klausa tentang maksimum kredit, jangka waktu kredit, tujuan
kredit, bentuk kredit dan batas izin tarik
Sugiawaty : Analisis Kredit Kepemilikan Rumah KPR Dengan Akad Pembiayaan Murabahah Di Bni Syariah Cabang Medan, 2010.
b. Klausa-klausa tentang bunga, komitmen fee, dan denda kelebihan tarik
c. Klausa tentang kuasa bank untuk melakukan pembebanan atas rekening
giro dan rekening pinjaman nasabah debitur d.
Klausal tentang keadaan nasabah debitur dan jaminan e.
Klausa tentang conditions precedent, yaitu klausa tentang syarat-syarat tangguh yang harus dipenuhi oleh nasabah debitur
f. Klausa tentang agunan kredit dan asuransi barang-barang agunan
g. Klausa tentang berlakunya syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
hubungan rekening Koran bagi perjanjian kredit yang bersangkutan h.
Klausa tenang affirmative covenants, yaitu Klausa yang berisi janji-janji nasabah debitur untuk melakukan hal-hal tertentu selama perjanjian kredit
masih berlaku i.
Klausa tentang negative covenants, yaitu klausa yang berisi janji-janji nasabah debitur untuk tidak melakukan hal-hal tertentu selama perjanjian
kredit masih berlaku j.
Klausa tentang financial covenants yaitu klausa yang berisi nasbah debitur untuk menyampaikan laporan keuangan kepada bank dan memelihara
posisi keuangan pada mainaimal taraf tertentu k.
Klausa tentang tindakan yang dapat diambil olah bank dalam rangka pengawasan, penyelamatan, dan penyelesaian kredit
l. Klausa tentang events sof default, yaitu klausa yang mengatur mengenai
penyelesaian perbedaan pendapat atau perselisihan antara para pihak
Sugiawaty : Analisis Kredit Kepemilikan Rumah KPR Dengan Akad Pembiayaan Murabahah Di Bni Syariah Cabang Medan, 2010.
melaui suatu badan arbitase, baik badan maupun arbitase ad hoc atau badan arbitase institusional
m. Klausa-klausa bunga rampai atau miscellaneoaus provisions atau
boilerplate provisions, yaitu klausa-klausa yang berisi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang belum tertempung secara khusus di dalam
klausa lain.
D. Prinsip 5 C’ Analisis