Faktor-faktor Jual Beli Kredit

28 c. Kepentingan pemilik modal pengusaha Didalam buku hukum perjanjian kredit. Hazniel harun mengemukakan bahwa tujuan kredit adalah sebagai berikut : 18 a. Sistem kredit meringankan masyarakat kecil didalam hal memperoleh barang dengan cara yang sah. Hal ini ditempuh karena alasan keuangan yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan yang lainnya, sementara barang yang diinginkan dapat diperoleh dengan cepat. b. Untuk menjaga keseimbangan antara orang mampu dengan orang yang tidak mampu. Dari penjelasan diatas tujuan kredit menurut hukum Islam adalah memberikan kesempatan dan kemudahan bagi seseorang yang membutuhkan suatu barang sementara ia tidak memiliki uang untuk membayarnya secara tunai. Maka dengan cara kredit inilah untuk bisa memiliki barang tersebut.

5. Faktor-faktor Jual Beli Kredit

Kebanyakan masyarakat yang melakukan transaksi pembelian barang dengan sistem kredit telah memasyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah, walaupun ada masyarakat tingkat ekonomimya golongan menengah ke atas melakukan transaksi pembelian barang dengan sistem kredit tersebut. 18 Hazniel Harun, Hukum Perjanjian Kredit, Yogyakarta : Tritura, 1989 , h.12 29 Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya masyarakat yang melakukan transaksi tersebut, diantara faktor-faktor itu antara lain : a. Kebutuhan Seorang konsumen akan merasakan kebutuhan untuk membeli suatu produk atau jasa pada situasi “shortage” kebutuhan yang timbul karena konsumen tidak memiliki produk atau jasa tertentu maupun “unfulfilled desire” kebutuhan yang timbul karena ketidakpuasan pelanggan terhadap produk atau jasa saat ini. 19 b. Kebiasaan Didalam membahas perilaku konsumen berarti membahas tentang tingkah laku manusia, sehingga perilaku konsumen ditentukan oleh kebudayaan yang tercermin pada tata cara kehidupan, kebiasan, dan tradisi. Kebiasan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa adanya unsur paksaan. 20 Kebiasaan merupakan pola perilaku atau perbuatan yang dipelajari dan ditandai dengan penampilan yang telah mantap dan berlangsung secara otomatis. 21 Kebiasaan masyarakat bisa mempengaruhi kehidupan masyarakat yang lain, karena merupakan cara efektif dan efisien dalam memberikan 19 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, Jatim : Banyumedia Publishing, 2005, edisi pertama 20 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka 21 Frank J Bruno, Kamus Istilah Kunci Psikologi , Yogyakarta : Kanisius, 1989 , h.134 30 perubahan. Masyarakat yang melakukan dengan menggunakan sistem kredit memberikan suatu kemanfaatan, maka masyarakat yang lainya pun ikut, sehingga menjadikan suatu adat. 31

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Pengertian Gadai

Gadai dalam bahasa arab disebut ar-rahn. Secara etimologi, kata ar-rahn berarti tetap, kekal, dan jaminan.Akad ar-rahn dalam istilah hukukm positif disebut dengan barang jaminanagunan. 22 Gadai menurut kamus istilah fiqih adalah suatu akad perjanjian hutang piutang uang dengan jaminan suatu benda barang sebagai penguat jaminan kepercayaan utang piutang tersebut.Nilai barang yang digadaikan lebih rendah dari yang semestinya, sehingga apabila hutang tersebut tidak terbayar, maka barang tersebut bisa dijadikan sebagai tebusannya. 23 Menurut Muhammad Muslehuddin gadai merupakan penyerahan suatu benda atau jasa dari seorang debitur kepada seorang kreditur sebagai jaminan atas uang yang dipinjamnya. 24 Untuk mendefinisikannya dengan harta: harta yang dijadikan pemiliknya sebagai jaminan hutang yang bersifat mengikat. Adapun yang dijadikan barang agunan bukan saja bersifat materi, tetapi juga yang bersifat manfaat.Benda yang 22 AH Azharudin Latief, Fiqh Muamalah, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005 , h.154 23 M.Abdul Mujieb Mabruri Tholhah Syafi‟ah AM. Kamus Istilah Fiqh, Jakarta : PT. Pustaka Firdaus, 1994 cet.1 24 Muhammad Muslehuddin, Sistem Perbankan Dalam Islam, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004 cet ke-3, h.30