Tujuan Pernikahan Menurut Hukum Islam

Berikut firman Allah tentang betapa pentingnya kehadiran seorang saksi dalam sebuah perkawinan : =S 7 Q9 Q lD dQ 9 N9 ] Q l =ﺽ ﺕ N = ﺕ B 9 ﻥ7 , P E 3 EuE 6 Artinya: “Dan adakanlah dua orang saksi dari saksi laki-laki kalanganmu, jika tidak ada dua orang laki-laki, maka cukup seorang laki-laki dan dua orang perempuan yang kamu sukai untuk menjadi saksi”. Q.S. Al-Baqarah2:282 .

X. Tujuan Pernikahan

Tujuan dari sebuah perkawinan atau pernikahan adalah terciptanya suatu keadaan bersatunya dua insan yang berbeda yang tidak pernah mengenal satu sama lainnya namun dapat bertemu dan bersatu dalam sebuah ikatan yang disebut pernikahan, yang tentunya sesuai dengan perintah Allah yaitu untuk membina sebuah rumah tangga yang sakinah mawaddah warrahmah serta dapat melahirkan putra atau putri yang shalih atau shalihah dan berguna bagi bangsa dan agamanya, serta mendapatkan rizqi yang berlimpah, karena sesuai dengan firman Allah SWT : . l Zﺡ Go P K N 9I 9 FG , ++ d = N 5 3 41 6 Artinya: “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa- apa yang diinggini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak.......” Q.S. Ali Imran3:14 28 Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia..., h.72 Dalam Undang-Undang No.1 tahun 1974 bahwa tujuan dari perkawinan adalah untuk membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam KHI , tujuan dari perkawinan adalah untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Tujuan lain dari perkawinan dalam Islam ialah untuk memenuhi tuntutan hajat tabiat kemanusiaan yaitu berhubungannya antara laki-laki dan wanita dalam rangka mewujudkan suatu keluarga yang bahagia dengan rasa cinta kasih sayang untuk memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat dengan mengikuti ketentuan syara’ 29 Ada beberapa tujuan dari disyariatkannya perkawinan atas umat Islam. Diantaranya adalah : 1. Beribadah kepada Allah SWT 2. Melahirkan atau mendapatkan keturunan-keturunan yang sah yang mampu melahirkan generasi yang akan datang yang mampu berguna bagi bangsa dan agamanya. 30 Hal ini tercantum dalam surat Al-Nisa ayat 1: v PQﺡ hMﻥ 7 w\ 7 ﺕ 9 N x o Fﻥ , +++ F 431 6 29 Moh.Idris Romulya, Hukum Perkawinan Islam : Suatu Analisis dari Undang-Undang no.1 tahun 1974 dan KHI , Jakarta, Bumi Aksara, 1996 , cet ke 1. h.27 30 Ibid, h.46 Artinya : “ Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhan mu yang menjadikan kamu dari diri yang satu dari pada Allah menjadikan istri-istri dari keduanya Allah menjadikan anak keturunan yang banyak, laki-laki dan perempuan”. QS. Al-Nisa4:1 Keinginan untuk melanjutkan keturunan merupakan naluri atau garizah umat manusia bahkan juga garizah bagi makhluk hidup yang diciptakan Allah. Untuk maksud itu Allah menciptakan bagi manusia nafsu Syahwat yang dapat mendorongnya untuk mencari pasangan hidupnya untuk menyalurkan nafsu syahwat tersebut. Dan untuk menyalurkan nafsu syahwat tersebut secara sah dan legal adalah melalui lembaga perkawinan, karena Allah akan sangat membenci apabila ada manusia yang melakukan penyaluran syahwatnya secara tidak legal atau tidak sah baik menurut agama maupun negara, atau yang biasa disebut atau dikenal dengan nama zina atau berzina. 3. Untuk mendapatkan keluarga bahagia yang penuh ketenangan hidup dan rasa kasih sayang, serta menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah, baik itu di dunia maupun di akhirat 4. Untuk menjaga diri dari pandangan mata dari segala sesuatu yang berbau maksiat dan sebagainya, juga mencegah terjadinya perzinahan yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Muslim : D 9 e ﺹ e dD d ; F e Q 3 H l l P 7 T KD i `9 : y[ zﻥS :ﺡ B ﻥS j: 9 CKF i M , n F t r 6 31 Artinya : “Dari Abdullah bin Masud r.a ia berkata : Rasulullah bersabda kepada kami : “ hai kaum pemuda, apabila diantara kaum kuasa untuk kawin, hendaklah ia kawin, sebab kawin itu lebih kuasa untuk menjaga mata dan kemaluan : dan barang siapa tidak kuasa hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu penjaga baginya. HR.Bukhori dan Muslim Sedangkan menurut M.Yunus, yang menjadi tujuan dari sebuah perkawinan adalah menuruti perintah Allah untuk memperoleh ketentraman yang sah dalam masyarakat dengan mendirikan rumah tangga yang damai dan teratur. 32

Y. Hikmah Pernikahan