Kependudukan Drs. Muchtar Madjid, S.Sos Sek Program Studi

Tri Selamat Zebua : Potensi Rumah Adat Nias Utara Sebagai Objek Wisata Budaya Di Kabupaten Nias, 2009. USU Repository © 2009 selain jenis tari dan upacara adat Nias juga mempunyai alat musik tradisional yaitu :  Doli-doli atau sejenis gamelan  Garamba atau berupa gendang besar yang sangat berperan penting dalam setiap pesta adat di nias  Faritia atau gong dalam ukuran kecil  Fondrahi atau gendang yang berukuran kecil yang salah satu ujungnya terbuka  Gondra atau gong dalam ukuran besar

3.4 Kependudukan

Garis-garis besar haluan negara menyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional. Namun dengan pertumbuhan yang pesat sangat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk dengan jumlah yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah dicapai. Komponen kependudukan umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyrakat baik secara sosial maupun secara kultural. Menurunnya tingkat kelahiran , meningkatnya arus perpindahan suatu daerah dan proses urbanisasi akan mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. Berdasarkan sensus terakhir yang dilakukan tahun 2007 kabupaten nias memiliki jumlah penduduk sebanyak 430.276 jiwa terdiri atas 32 tiga puluh dua Kecamatan. Kabupaten ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan. Kabupaten nias memiliki luas wilayah ± 2.526,93 km2 Tri Selamat Zebua : Potensi Rumah Adat Nias Utara Sebagai Objek Wisata Budaya Di Kabupaten Nias, 2009. USU Repository © 2009 Secara geografis Kabupaten Nias berada di Samudera Hindia, dan perairan kepulauan ini mempunyai system arus dan sifat massa air yang sangat dipengaruhi oleh system yang berkembang di Samudera Hindia. Topografi perairannya landai sampai sekitar 25-50 m dari pantai, kemudian menjadi curam baik di sisi Samudera Hindia maupun di sisi yang menghadap daratan Pulau Sumatera. Mata pencaharian penduduk umumnya adalah bertani dan berkebun. Hasil aktivitas itu antara lain; padi, jagung, ketela, rambat, nilam, pisang, nenas, jeruk durian langsat, mangga, karet, kelapa, kopi, cengkeh, coklat, dan lainnya. Tanaman padi diusahakan pada sawah atau lading huma, yang umumnya menempati bagian tanah yang rendah, seperti bagian-bagian lembah yang dialiri sungai-sungai kecil. Adapun tanaman keras seperti karet dan cengkeh banyak diusahakan pada daerah-daerah perbukitan, sehingga sebagian hutan-hutan di pulau ini dimanfaatkan sebagai perkebunan rakyat. Adapun tabel pertumbuhan jumlah penduduk kabupaten Nias dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut : Tahun Jumlah Penduduk 2002 432.110 jiwa 2003 422.170 jiwa 2004 441.807 jiwa 2005 442.019 jiwa 2006 442.019 jiwa 2007 430.276 jiwa Tri Selamat Zebua : Potensi Rumah Adat Nias Utara Sebagai Objek Wisata Budaya Di Kabupaten Nias, 2009. USU Repository © 2009 Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari tahun ketahun jumlah penduduk nias mengalami peningkatan dan juga penurunan. Pada tahun 2003 penduduk kabupaten nias mengalami penurunan sebanyak 9940 jiwa.ini mungkin disebabkan bahwa pada akhir tahun 2002 telah terjadi banjir bandang di kecamatan lahusa yang banyak menelan korban. Pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebanyak 19.637 jiwa. Pada tahun 2005 penduduk nias mulai mengalami peningkatan yaitu sekitar 212 jiwa. Pada tahun 2006 jumlah penduduk kab.nias tidak mengalami perubahan , ini disebabkan karena jumlah yang lahir dan meninggal dunia seimbang. Dimana pada pertengahan tahun 2005 telah terjadi gempa bumi yang meluluhlantahkan pulau nias. Tapi pada tahun 2007 jumlah penduduk nias kembali mengalami peningkatan yang cukup drastis yaitu sekitar 11.743 jiwa Peningkatan laju pertumbuhan penduduk ini dipengaruhi oleh meningkatnya derajat kehidupan sosial masyarakat khususnya di bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Faktor lain yang juga turut mempengaruhi jumlah pertumbuhan penduduk adalah meningkatnya arus urbanisasi dari desa kekota serta kaum pencari kerja ke kota gunungsitoli karena mulai pertengahan tahun2005 lapangan pekerjaan di kota gunugnsitoli pasca gempa bumi cukup banyak dan menjanjikan upah yang besar. Hal ini disebabkan dengan munculnya NGO dan badan bantuan internasional untuk pemulihan Nias yang telah dilanda gempa pada tanggal 28 maret 2005 Tri Selamat Zebua : Potensi Rumah Adat Nias Utara Sebagai Objek Wisata Budaya Di Kabupaten Nias, 2009. USU Repository © 2009 BAB IV POTENSI RUMAH ADAT NIAS UTARA SEBAGAI OBJEK WISATA BUDAYA DI KABUPATEN NIAS

4.1 Gambaran Umum Rumah Adat Nias Utara