Teori Permintaan Tenaga Kerja

2.1.5 Teori Permintaan Tenaga Kerja

Menurut Ananta dalam Zamrowi, 2007, bahwa permintaan tenaga kerja merupakan sebuah daftar berbagai altenatif kombinasi tenaga kerja dengan input lainnya yang tersedia yang berhubungan dengan tingkat gaji. Sedangkan menurut Arfidadalam Pratama, 2012, permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu. Biasanya permintaan akan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan hasil produksi. Menurut Sudarsono dalam Pratama, 2012, menyatakan bahwa permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu, permintaan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan hasil produksi, antara lain: naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan, tercermin melalui besarnya volume produksi, dan harga barang-barang modal yaitu nilai mesin atau alat yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan jumlah tenaga kerja yang diminta adalah lebih ditujukan pada kuantitas dan banyaknya permintaan tenaga kerja pada tingkat upah tertentu. Menurut pandangan mazhab klasik, perekonomian pada umumnya akan selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, menurut ahli-ahli ekonomi klasik pengangguran tenaga kerja merupakan keadaan yang berlaku secara sementara saja. Pandangan ini didasarkan kepada dua keyakinan yaitu; i fleksibilitas suku bunga dan tingkat harga akan menyebabkan keseimbangan di antara penawaran dan permintaan agregat sehingga penggunaan tenaga kerjapenuh, ii fleksibilitas tingkat upah mewujudkan keadaan di mana permintaan dan penawaran tenaga kerja mencapai keseimbangan pada penggunaan tenaga kerja penuh Sukirno, 2004. Pandangan teori klasik tersebut dibantahkan oleh Keynes, Keynes berpendapat bahwa penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang menjadi wujud perekonomian.Pandangan ini mengacu kepada dua hal berikut; i faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan, tingkat investasi dan suku bunga dalam perekonomian. ii sifat-sifat perkaitan di antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh pengusaha Sukirno, 2004.

2.1.6 Teori Upah Minimum

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Di Kota Madiun (The Effect Factors Employment On Industrial Sector In Madiun City During 2004-2014)

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SUB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI KABUPATEN BONDOWOSO

0 3 60

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja sektor industri di Kota Bogor

2 12 77

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Besar Dan Sedang Di Kota-Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2014.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Besar Dan Sedang Di Kota-Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2014.

0 5 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI SUMATERA UTARA.

0 2 29

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 1985 - 2004.

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SUB SEKTOR INDUSTRI KECIL DI SIDOARJO.

0 1 77

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Kota/ Kabupaten Dalam Karesidenan Surakarta Tahun 2010-2014.

0 0 14

Faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja sektor industri di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 - 2014 AWAL

1 1 15