55 dividen cenderung menggunakan kebijakan dividen untuk memberikan sinyal atas
arus kas di masa yang akan datang dan menggunakan arus kas tersebut untuk mendanai investasi yang menguntungkan di masa yang akan datang. Di dalam
kesetimbangan, dampak pengumuman pada penerbitan baru akan bergantung pada informasi asimetri yang berasal dari aktiva yang dikuasai perusahaan atau berasal
dari peluang investasi. Sedangkan menurut Jensen 1986, manajer cenderung untuk menginvestasikan arus kas bebas ke dalam peluang investasi dan
memperbesar ukuran perusahaan meskipun tidak menguntungkan.
B. Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian mengenai struktur kepemilikan dan keputusan keuangan pernah dilakukan oleh Crutchley 1999 dalam Untung W. dan Hartini
2006 dengan membangun sebuah model yang menunjukkan empat keputusan yang saling terkait menyangkut leverage, dividend, insider ownership, dan
institutional ownership ditentukan secara simultan dalam kerangka agency cost.
Penelitian Crutchley 1999, memberikan bukti bahwa ada keterkaitan antara keputusan leverage, dividend payout ratio, insider ownership, dan institutional
ownership yang ditentukan secara simultan meskipun tidak menyeluruh. Pada
penelitiannya Crutchley 1999 juga membuktikan bahwa kepemilikan institusional merupakan subtitusi kepemilikan manajerial. Kartika Nuringsih
2004 mengembangkan model simultan untuk mengetahui hubungan
interdependensi antara kepemilikan manajerial, resiko, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen. Penelitian tersebut menemukan adanya hubungan positif
56 kepemilikan manajerial dengan resiko yang menyatakan bahwa pada tingkat
manajerial tinggi, manajer menginginkan return tinggi untuk mengurangi resiko. Sementara hubungan antara kepemilikan manajerial dengan hutang serta
hubungan antara kebijakan dividen dengan kebijakan hutang menunjukkan hubungan yang negatif.
Penelitian lain dilakukan oleh Sri Hasnawati 2005 yang bertujuan menginvestigasi dampak keputusan investasi dan dividen terhadap keputusan
pendanaan perusahaan. Penelitian ini menggunakan beberapa indikator keputusan keuangan yang membentuk satu proksi keputusan keuangan sebagai hasil dari
keputusan keuangan yang dipilih perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan investasi dan kebijakan
dividen secara positif mempengaruhi keputusan pendanaan. Untung Wahyudi dan Hartini Prasetyaning Pawestri 2006 dengan menggunakan data perusahaan yang
terdaftar pada BEJ tahun 2003 menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan sebagai variabel intervening terhadap nilai perusahaan,
menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun melalui keputusan pendanaan.
Yulius Jogi Christiawan dan Josua Tarigan 2007 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengambilan
keputusan bisnis antara perusahaan dengan kepemilikan manajerial dan perusahaan tanpa kepemilikan manajerial. Keputusan bisnis yang dimaksud
meliputi: keputusan keuangan yang diproksikan dengan kebijakan hutang struktur modal, keputusan operasional yang diproksikan dengan kinerja
57 perusahaan, dan keputusan bisnis secara keseluruhan yang diproksikan dengan
nilai perusahaan. Penelitiaan dilakukan atas 137 dari 336 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai dengan tahun 2005. Penelitian ini
membuktikan bahwa terdapat perbedaan kebijakan hutang dan nilai perusahaan antara perusahaan dengan kepemilikan manajerial dan perusahaan tanpa
kepemilikan manajerial.
Sedangkan kinerja
antara perusahaan
dengan kepemilikan manajerial dan perusahaan tanpa kepemilikan manajerial tidak
terdapat perbedaan.
C. Kerangka Pemikiran