1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah dapat menentukan keputusan terhadap sistem yang digunakan agar produk yang dihasilkan optimal dengan mengetahui distribusi peluang
sistem.
1.6 Manfaat Penelitian
Rantai Markov banyak digunakan dalam pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan akan menggambarkan tentang keadaan yang akan datang.
Dengan mengetahui distribusi peluang sistem bekerja diharapkan dapat membantu pengambil
keputusan khususnya dalam penentuan perlakuan terhadap sistem yang digunakan saat
kondisi yang dihadapi berupa kompleksitas dan ketidakpastian.
1.7 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
I. Melakukan study yang berhubungan dengan distribusi peluang waktu
bekerja suatu sistem, yakni rantai markov waktu kontinu dan pengembangan distribusi peluang dari internet berupa jurnal, artikel, dan
dari buku. II.
Mengerjakan contoh permasalahan dalam pengambilan keputusan perlakuan terhadap suatu sistem dengan menentukan distribusi peluang
sistem. III.
Penarikan kesimpulan,yakni perlakuan mana yang terbaik untuk dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Peluang
Peluang mempunyai banyak persamaan arti, seperti kemungkinan, kesempatan dan kecenderungan. Peluang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang
bersifat acak. Suatu kejadian disebut acak jika terjadinya kejadian tersebut tidak diketahui sebelumnya. Oleh karena itu, peluang dapat digunakan sebagai alat ukur
terjadinya kejadian di masa yang akan datang.
Nilai peluang yang paling kecil adalah 0 yang berarti bahwa kejadian tersebut pasti tidak akan terjadi. Sedangkan nilai peluang yang terbesar adalah 1 yang berarti
bahwa kejadian tersebut pasti akan terjadi. Secara lengkap, nilai peluang suatu kejadian A adalah :
2.1.1 Definisi Peluang
Definisi mengenai peluang dapat dilihat dari tiga jenis pendekatan. Yaitu pendekatan
klasik, pendekatan frekuensi relatif dan pendekatan subjektif Aswin, hal: 1-3.
I. Pendekatan Klasik
Menurut pendekatan klasik, peluang didefinisikan sebagai hasil bagi banyaknya kejadian yang dimaksud dengan seluruh kejadian yang mungkin.
Universitas Sumatera Utara
Dirumuskan:
dengan: Peluang terjadinya kejadian A
= Jumlah kejadian A = Jumlah kejadian yang mungkin.
II. Pendekatan Frekuensi Relatif
Menurut pendekatan frekuensi relatif, peluang dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Proporsi waktu terjadinya suatu kejadian dalam jangka panjang, jika kondisi stabil.
2. Frekuensi relatif dari seluruh kejadian dalam sejumlah besar percobaan. Peluang berdasarkan pendekatan ini sering disebut sebagai peluang Empiris. Nilai
peluang ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai peluang itu merupakan limit dari frekuensi relatif kejadian tersebut.
III. Pendekatan Subjektif Menurut pendekatan subjektif, peluang didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan
individu atau kelompok yang didasarkan pada fakta- fakta atau kejadian masa lalu atau berupa terkaan saja. Misalnya, seorang direktur akan memilih seorang karyawan
dari 3 orang calon yang telah lulus ujian saringan. Ketiga calon tersebut sama pintar, sama lincah dan semuanya penuh kepercayaan. Peluang tertinggi kemungkinan
diterima menjadi karyawan ditentukan secara subjektif oleh sang direktur.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Peluang Beberapa Kejadian
I. Kejadian Saling Bebas
Independent
Dua kejadian atau lebih dikatakan saling bebas apabila terjadinya kejadian yang satu tidak mempengaruhi atau dipengaruhi terjadinya kejadian yang lain.
Untuk dua kejadian A dan kejadian B yang saling bebas, peluang terjadinya kejadian tersebut adalah :
Sedangkan untuk tiga kejadian A, B dan C yang saling bebas peluang terjadinya kejadian tersebut adalah :
II. Kejadian Tidak Saling Bebas
Dependent
Dua kejadian atau lebih dikatakan kejadian tidak saling bebas apabila terjadinya kejadian yang satu mempengaruhi atau dipengaruhi terjadinya kejadian yang lain.
Untuk dua kejadian A dan B yang tidak saling bebas, peluang terjadinya kejadian tersebut adalah :
Sedangkan untuk tiga kejadian A, B dan C yang saling bebas, peluang terjadinya kejadian tersebut adalah :
2.6
2.2 Peubah Acak
Statistikawan pada umumnya berhubungan dengan penyajian atau penafsiran yang bersifat kemungkinan hasil belum dapat ditentukan sebelumnya yang muncul dalam
penelitian sebelumnya. Oleh karenanya, perlu dilakukan pengamatan atau percobaan agar diketahui hasilnya. Hasil dari setiap percobaan yang dilakukan bernilai numerik
atau riel. Kumpulan atau himpunan dari setiap hasil percobaan tersebut disebut ruang
Universitas Sumatera Utara
sampel
S
, dan hasil setiap percobaan yang merupakan anggota atau unsur dalam ruang sampel
S
disebut titik sampel . Untuk menghubungkan setiap anggota dalam ruang sampel
S
dengan nilai riel digunakan peubah acak .
Jadi, peubah acak
X
adalah suatu fungsi yang mengaitkan menghubungkan setiap anggota dalam ruang sampel
S
dengan suatu bilangan riel, yakni dengan
dan
x
adalah bilangan riel. Hsil dari suatu percobaan yang bernilai numerik dapat bersifat diskrit atau
kontinu. Berdasarkan sifat ini, peubah acak dapat dikelompokkan menjadi peubah acak diskrit dan peubah acak kontinu Supranto, 2001.
2.2.1 Peubah Acak Diskrit
2.2.1.1 Definisi Peubah Acak Diskrit
Jika suatu ruang sampel mengandung titik yang berhingga atau banyaknya dapat dinyatakan dengan bilangan bulat, maka ruang sampel ini dikatakan diskrit. Peubah
acak yang didefinisikan pada ruang sampel tersebut adalah peubah acak diskrit. Umumya, peubah acak diskrit diperoleh dari hasil perhitungan menghitung, seperti
percobaan pelemparan mata dadu dan koin.
2.2.1.2 Distribusi Peluang Peubah Acak Diskrit
Setiap nilai peubah acak memiliki peluang. Jadi, distribusi peluang peubah acak diskrit
X
yang dinotasikan dengan berfungsi untuk menyatakan peluang setiap
peubah acak
X
. Fungsi
dikatakan fungsi peluang atau distribusi peluang peubah acak diskrit , bila memenuhi persamaan:
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.3 Distribusi Kumulatif Peubah Acak Diskrit
Distribusi peluang kumulatif merupakan fungsi peluang yang digunakan untuk menyatakan jumlah dari seluruh nilai distribusi peluang yang lebih kecil atau sama
dengan suatu nilai yang telah ditetapkan. Secara matematis, distribusi kumulatif peubah acak diskrit dinyatakan sebagai berikut:
dengan: menyatakan fungsi peluang kumulatif pada titik yang
merupakan jumlah dari seluruh nilai fungsi peluang untuk nilai
X
sama atau lebih kecil dari
.
2.2.1.4 Distribusi Gabungan Peubah Acak Diskrit
Bila
X
dan
Y
adalah dua peubah acak diskrit, maka distribusi peluang terjadinya secara serentak atau bersamaan dinyatakan dengan fungsi
fx.y
dan disebut sebagai distribusi peluang gabungan
X
dan
Y.
Fungsi dikatakan fungsi peluang atau distribusi peluang gabungan peubah
acak diskrit , bila memenuhi:
untuk semua
2.2.2 Peubah Acak Kontinu
2.2.2.1 Definisi Peubah Acak Kontinu
Jika ruang sampel mengandung titik sampel yang tak berhingga banyaknya
uncountable
, maka ruang sampel ini disebut ruang sampel kontinu. Peubah acak yang didefinisikan pada ruang sampel tersebut adalah peubah acak kontinu.
Universitas Sumatera Utara
Umumya, peubah acak kontinu diperoleh dari hasil pengukuran mengukur, seperti mengukur tinggi badan, suhu dan jarak.
2.2.2.2 Distribusi Peluang Peubah Acak Kontinu
Distribusi peluang peubah acak kontinu
X
dinotasikan dengan dan sering disebut
sebagai fungsi kepadatan
dencity function
. Fungsi
dikatakan fungsi peluang atau distribusi peluang peubah acak kontinu , bila memenuhi persamaan:
untuk semua
∞ ∞
2.2.2.3 Distribusi Kumulatif Peubah Acak Kontinu
Distibusi peluang kumulatif peubah acak kontinu
X
dihitung dengan mengintegralkan nilai distribusi peluangnya.
Secara matematis, distribusi kumulatif peubah acak kontinu atau fungsi padat
fx
dinyatakan sebagai berikut:
∞
2.2.2.4 Distribusi Gabungan Peubah Acak Diskrit
Bila
X
dan
Y
adalah dua peubah acak kontinu, maka distribusi peluang terjadinya secara bersama-sama dinyatakan dengan fungsi
fx.y
dan disebut sebagai distribusi peluang gabungan
X
dan
Y.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi dikatakan fungsi peluang atau distribusi peluang gabungan peubah
acak kontinu , bila memenuhi:
untuk semua
∞ ∞
∞ ∞
2.3 Matriks
2.3.1 Definisi Matriks
Matriks ialah suatu kumpulan angka-angka atau sering disebut elemen-elemen yang disusun berdasarkan baris dan kolom sehingga berbentuk empat persegi panjang yang
dibatasi dengan tanda kurung siku ataupun kurung biasa Yakub: hal 6. Suatu matriks
M
yang berukuran :
Dapat disingkat dengan :
Setiap disebut elemen unsur dari matriks sedang indeks i dan j berturut
– turut menyatakan baris dan kolom. Jadi elemen
menyatakan elemen pada baris ke-
i
dan kolom ke-
j
.
2.3.2 Teorema Matriks
Berikut beberapa teorema dari matriks :
I. Jika
dan , berukuran sama maka
Universitas Sumatera Utara
II. Jika
merupakan matriks berukuran dan
k
adalah skalar, maka
III. Jika
matriks berukuran dan matriks berukuran
maka perkalian matriks berlaku apabila jumlah kolom matriks A sama
dengan jumlah baris matriks B. IV.
Jika dan
keduanya merupakan matriks berukuran maka :
jika untuk semua
i
dan
j
jika untuk semua
i
dan
j
jika untuk semua
i
dan
j
jika untuk semua
i
dan
j
jika untuk semua
i
dan
j
.
V. Matriks bujur sangkar adalah matriks yang banyaknya baris sama dengan
banyaknya kolom.
dengan VI.
Matriks identitas adalah matriks bujur sangkar dengan elemen di sepanjang
diagonal utama diagonal kiri atas menuju kanan bawah bernilai 1, sedangkan elemen yang lainnya bernilai nol.
Untuk n = 3, matriks identitasnya adalah :
VII. Matriks transpos adalah matriks berukuran yang diperoleh dari suatu
matriks berukuran yang baris dan kolomnya dipertukarkan baris pertama
dengan kolom pertama dan seterusnya. Jika matris
adalah :
Universitas Sumatera Utara
Maka transpose dari matiks dinotasikan dengan
adalah:
2.4 Rantai Markov
Proses stokastik merupakan suatu cara untuk mempelajari hubungan yang dinamis dari suatu runtunan kejadian atau proses yang kejadiannya bersifat tidak pasti. Dalam
memodelkan perubahan dari suatu sistem yang mengandung ketidakpastian seperti pergerakan harga saham, banyaknya klaim yang datang ke suatu perusahaan asuransi,
keadaan cuaca, dan lain sebagainya, proses stokastik banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Rantai Markov sebenarnya merupakan bentuk khusus dari
model probabilitas yang lebih umum dan dikenal sebagai proses stokastik.
2.4.1 Definisi Rantai Markov
Rantai Markov merupakan proses stokastik dari peubah acak yang membentuk suatu deret yang memenuhi sifat Markov.
2.4.2 Sifat Markov
Dalam sifat
Markov, jika
diberikan peristiwa
yang telah
berlalu dan peristiwa yang sedang berlangsung
, maka peristiwa yang akan datang
bersifat bebas
independent
dari peristiwa yang telah berlalu. Dengan kata lain, peristiwa yang akan datang
hanya bergantung pada peristiwa yang sedang berlangsung
. Untuk suatu pengamatan yang prosesnya sampai waktu ke
, maka distribusi nilai proses dari waktu ke
hanya bergantung pada nilai dari proses pada waktu . Secara umum dapat dituliskan:
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Keadan Awal Rantai Markov
Keadaan pada rantai Markov ditulis dalam bentuk vektor yang dinamakan vektor keadaan. Vektor keadaan untuk suatu pengamatan rantai Markov dengan n peristiwa
adalah vektor kolom
X
dengan n baris yang komponennya adalah peluang sistem berada pada keadaan ke-
n
. Untuk keadaan awal, vektor pada rantai Markov adalah keadaan ataupun peluang yang terjadi pada waktu yang sedang berlangsung
dan dinotasikan dengan yang komponennya adalah
. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
2.4.4 Keadaan Transisi dan Probabilitas Rantai Markov
Keadaan transisi adalah perubahan dari suatu keadaan status ke keadaan lain pada periode berikutnya. Keadaan transisi ini merupakan suatu proses acak dan dinyatakan
dalam bentuk peluang yang dinotasikan dengan . Peluang dari keadaan ini dikenal
sebagai peluang transisi. Peluang ini dapat digunakan untuk menentukan peluang keadaan periode berikutnya. Keadaan transisi didapatkan setelah keadaan awal
diberikan perubahan melalui suatu matriks yang disebut matriks peluang transisi. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
Matriks peluang transisi suatu rantai Markov adalah suatu matriks berderajat
n
dengan
n
bergantung pada banyak peristiwa atau
state
pada rantai Markov tersebut. Elemen pada matriks peluang transisi adalah peluang perubahan keadaan pada
peristiwa
j
yang pada peristiwa sebelumnya berada pada keadaan
i.
Tetapi pada saat rantai Markov mencapai situasi stasioner maka peluang tersebut tidak lagi bergantung
pada
t
, sehingga dituliskan besaran peluang sebagai . Dengan demikian, peluang
proses berpindah dari status
i
ke status
j
homogen dalam waktu. Jadi dapat didefinisikan seluruh peluang proses dalam bentuk matriks
P
yang disebut sebagai
Universitas Sumatera Utara
matriks peluang transisi disingkat matriks transisi dari rantai Markov, dituliskan dalam bentuk matriks berikut:
Untuk banyak peristiwa
state
adalah
n
berhingga, maka matriks transisi berukuran
n
baris x
n
kolom. Setiap elemen matriks adalah positif
, untuk setiap Total peluang dalam setiap baris adalah 1
∞
untuk setiap baris
2.5 Rantai Markov Kontinu
Rantai Markov kontinu merupakan perluasan dari rantai markov yang sudah dipaparkan pada pembahasan rantai Markov sebelumnya. Perbedaannya adalah pada
peubah acak karena proses berlangsung pada waktu kontinu. Jadi, rantai Markov kontinu adalah proses stokastik dari peubah acak
yang terjadi pada interval waktu tertentu
∞ dengan nilai-nilai di ruang
state S
yang terbilang
countable
dan ruang
state S
adalah bilangan bulat. Sehingga dapat ditulis menjadi yang membentuk suatu deret yang memenuhi sifat Markov pada persamaan 2.20,
yaitu:
Dalam Rantai markov kontinu tidak ada matriks transisi
n
langkah sebagaimana pada rantai Markov diskrit karena tidak ada kepastian waktu transisi dari suatu
state
ke
state
lainnya. Sebagai penggantinya digunakan matriks generator. Pada rantai Markov, matriks transisi
yang elemen-elemennya adalah dapat
ditulis dalam: untuk
Universitas Sumatera Utara
Rantai Markov dikatakan homogen bila untuk setiap
Selanjutnya matriks peluang berukuran
dengan elemen-elemen akan dinotasikan dengan
.
Himpunan { } adalah semigrup stokastik, bila memenuhi sifat-sifat sebagai
berikut: 1.
, matriks identitas.
2. adalah matriks stokastik, yakni
mempunyai elemen-elemen yang non negatif
dan jumlah elemen pada setiap baris adalah 1.
3. Matriks
memenuhi persamaan
Chapman-Kolmogorov
, yakni untuk
.
Untuk selanjutnya peluang transisi rantai markov selalu dianggap
kontinu pada setiap dan .
Semigrup dikatakan standar jika
untuk , yaitu dan
0 untuk . Andaikan
adalah rantai Markov di pada waktu . Berbagai hal yang mungkin pada interval
untuk yang kecil adalah: a.
Tidak akan terjadi transisi dengan peluang dengan
menyatakan peluang proses berpindah dari dan kemudian kembali lagi ke
untuk yang kecil. b.
Rantai Markov dapat menuju baru dengan peluang .
Dalam hal ini diasumsikan bahwa peluang dari dua atau lebih transisi pada interval
adalah untuk yang kecil dan dianggap sebagai fungsi linier dari
Grimmett dan Stirzaker, 1992. Dengan demikian, ada sedemikian hingga
Oleh karenanya, untuk dan
untuk setiap . Matriks
disebut generator dari rantai Markov kontinu dan mengambil alih peran dari matriks transisi P untuk rantai Markov diskrit.
Universitas Sumatera Utara
Dengan asumsi, maka kemungkinan pada
a
dan
b
menjadi: 1.
Tidak terjadi transisi di dengan peluang .
2. Rantai Markov berpindah ke dengan peluang
. Karena
maka yang mengakibatkan
untuk setiap atau
Dengan 1 adalah vektor baris yang semua elemennya 1 dan 0 adalah vektor
baris yang semua elemennya 0.
2.6 Persamaan Chapman- Kolmogorov