Keterpaparan Informasi HASIL PENELITIAN

Lanjutan Tabel 4.5. 5. Usia Bayi - 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 7 4 6 4 13 14 6 5 9 15 4 9 7,3 4,2 6,3 4,2 13,5 14,6 6,3 5,2 9,4 15,6 4,0 9,4 Responden dalam penelitian ini berjumlah 96 orang ibu menyusui yang mempunyai bayi berusia 0 – 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Mandala tahun 2009.

4.5. Keterpaparan Informasi

Variabel keterpaparan informasi merupakan variabel bebas yang akan diteliti pada 96 responden. Pada variabel terpaan informasi terbagi 3 bagian, yaitu: Presentational media Tatap muka Verbal, Representational media Media Cetak, dan Mechanical media Media Elektronik. Presentational informasi penyampaian informasi tentang ASI Eksklusif yang bersumber langsung dari informan, yaitu petugas kesehatan, bidan, kader posyandu, orang tua, mertua, suami, tetangga, teman dan lainnya. Representational media, yaitu sumber informasi yang di dapat responden berasal dari tulisan, yaitu brosur, poster, buku dan lainnya. Sedangkan Mechanical Universitas Sumatera Utara media, yaitu sumber informasi tentang ASI Eksklusif yang diperoleh responden berasal dari televisi dan radio. Khusus untuk Presentational media diperoleh jawaban responden terhadap 10 pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Berdasarkan 10 pertanyaan tersebut diperoleh jawaban responden terhadap pertanyaan 1 terpaan informasi presentational media bahwa 81 responden 84,4 yang mendapatkan penerangan tentang pemberian ASI dari petugas kesehatan, hal ini menunjukkan bahwa 15 responden 15,5 tidak mendapatkan penerangan tentang pemberian ASI dari petugas kesehatan. Pertanyaan 2 terpaan informasi presentational media bahwa 78 responden 81,3 yang mendapatkan penerangan tentang pemberian ASI dari petugas kesehatan ketika ibu responden baru melahirkan, hal ini menunjukkan bahwa 18 responden 18,7 yang tidak mendapat penerangan tentang pemberian ASI dari petugas kesehatan ketika ibu responden baru melahirkan. Pada pertanyaan 3 terpaan informasi presentational media bahwa 71 responden 74 mendapatkan saran dari petugas kesehatan agar memberikan kolostrum kepada bayinya, hal ini menunjukkan bahwa 25 responden 26 tidak pernah mendapatkan saran dari petugas kesehatan agar memberikan kolostrum kepada bayinya. Pada pertanyaan 4 terpaan informasi presentational media bahwa 75 responden 78,1 mendapatkan saran dari petugas kesehatan agar memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan, hal ini menunjukkan bahwa 21 responden 21,9 tidak pernah mendapatkan saran dari petugas kesehatan agar memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan. Universitas Sumatera Utara Pertanyaan 5 terpaan informasi presentational media bahwa hanya 20 responden 20,8 orangtua pernah menyarankan untuk ASI Eksklusif, hal ini menunjukkan 76 responden 78,2 orangtua tidak pernah menyarankan untuk ASI Eksklusif. Pertanyaan 6 terpaan informasi presentational media bahwa hanya 31 responden 32,3 suami pernah menyarankan untuk ASI Eksklusif, hal ini menunjukkan 65 responden 67,7 suami tidak menyarankan untuk ASI Eksklusif. Pertanyaan 7 terpaan informasi presentational media bahwa hanya 11 responden 11,5 suami pernah menyarankan untuk ASI Eksklusif, hal ini menunjukkan 85 responden 88,5 mertua tidak menyarankan untuk ASI Eksklusif. Pada pertanyaan 8 terpaan informasi presentational media bahwa 72 responden 75,0 orang tua tidak menyarankan untuk memberi makanan tambahan pada bayi, hal ini menunjukkan 24 responden 25,0 orang tua menyarankan untuk memberi makanan tambahan pada bayi. Pada pertanyaan 9 terpaan informasi presentational media bahwa hanya 61 responden 63,5 suami tidak menyarankan untuk memberi makanan tambahan pada bayi, hal ini menunjukkan 35 responden 36,5 5 responden. Pertanyaan 10 terpaan informasi presentational media bahwa hanya 63 responden 65,6 mertua tidak menyarankan untuk memberi makanan tambahan pada bayi, hal ini menunjukkan 33 responden 33,4 mertua menyarankan untuk memberi makanan tambahan pada bayi. Pada pertanyaan 11 terpaan informasi representational media bahwa hanya 36 responden 37,5 mendapatkan informasi tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif dari brosur, hal ini menunjukkan 60 responden 62,5 tidak mendapatkan informasi tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif dari brosur. Pertanyaan 12 Universitas Sumatera Utara terpaan informasi representational media bahwa 59 responden 61,5 mendapatkan informasi tentang pemberian ASI Eksklusif dari gambar-gambar yang ditempel di tempat pelayanan kesehatan, hal ini menunjukkan 37 responden 38,5 tidak mendapatkan informasi tentang pemberian ASI Eksklusif dari gambar-gambar yang ditempel di tempat pelayanan kesehatan. Pertanyaan 13 terpaan informasi representational media bahwa hanya 26 responden 27,1 mendapatkan informasi tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif dari media cetak, hal ini menunjukkan 70 responden 73,0 tidak mendapatkan informasi tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif dari media cetak. Pada pertanyaan 14 terpaan informasi mechanical media bahwa hanya 44 responden 45,8 mendapatkan informasi manfaat pemberian ASI Eksklusif dari televisi, hal ini menunjukkan 52 responden 54,2 mendapatkan informasi manfaat pemberian ASI Eksklusif dari televisi. Pada pertanyaan 15 terpaan informasi mechanical media bahwa hanya 11 responden 11,5 mendapat informasi manfaat pemberian ASI Eksklusif dari radio, hal ini menunjukkan 85 responden 88,5 tidak mendapat informasi manfaat pemberian ASI Eksklusif dari radio. Variasi jawaban responden untuk variabel keterpaparan informasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Pertanyaan Terpaan Informasi Presentational Media di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Tahun 2009 No. Terpaan Informasi Ya Tidak n n Presentational Media Tatap muka Verbal 1. Penerangan tentang pemberian ASI dari petugas kesehatan 81 84,4 15 15,5 2. Petugas kesehatan pernah memberikan penerangan tentang pemberian ASI Ketika responden baru melahirkan 78 81,3 18 18,5 3. Petugas kesehatan pernah menyarankan agar memberikan kolostrum kepada bayi 71 74,0 25 26,0 4. Petugas kesehatan pernah menyarankan untuk memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan 75 78,0 21 22,0 5. Orang tua menyarankan memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan 20 20,8 76 78,2 6. Suami menyarankan memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan 31 32,3 65 67,7 7. Mertua menyarankan memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan 11 11,5 85 88,5 8. Orang tua menganjurkan memberi makanan tambahan selain ASI sebelum usia bayi 6 bulan 72 75,0 24 25,0 9. Suami menganjurkan memberi makanan tambahan selain ASI sebelum usia bayi 6 bulan 61 63,5 35 36,5 10. Mertua menganjurkan memberi makanan tambahan selain ASI sebelum usia bayi 6 bulan 63 65,6 33 33,4 Representational Media Media Cetak 11. informasi tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif dari brosur-brosur 36 37,5 60 62,5 12. informasi tentang pemberian ASI Eksklusif dari gambar-gambar yang ditempel di tempat Pelayanan Kesehatan 59 61,5 37 38,5 13. Informasi tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif dari Media cetak 26 27,0 70 73,0 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.6. Mechanical Media Media Elektronik 14. Informasi manfaat pemberian ASI Eksklusif dari televisi 44 45,8 52 54,2 15. Informasi manfaat pemberian ASI Eksklusif dari radio 11 11,2 85 88,5 Berdasarkan hasil penelitian, 96 responden 100 menyatakan bahwa distribusi keterpaparan informasi berkategori sedang yaitu 46 responden 47,9, sedangkan distribusi terkecil berkategori baik, yaitu 18 responden 18,8, sebagian responden tidak mendapatkan informasi tentang Asi Eksklusif atau berkategori buruk 32 responden 33,3, disebabkan masih kurangnya informasi yang diperoleh responden tentang ASI Eksklusif, baik bersumber dari presentational media, representational media maupun mechanical media Tabel 4.7. Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Terpaan Informasi di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Tahun 2009 No. Terpaan Informasi Jumlah 1. Baik 18 18,8 2. Sedang 46 47,9 3. Buruk 32 33,3 Jumlah 96 100 4.6. Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Khusus untuk variabel pengetahuan diperoleh jawaban responden terhadap 10 pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Berdasarkan 10 pertanyaan tersebut diperoleh jawaban responden untuk masing-masing pertanyaan. Jawaban responden terhadap pertanyaan 1 pengetahuan ibu bahwa 94 responden 97,9 yang tau bahwa memberikan ASI segera setelah melahirkan. Hal ini menunjukkan 2 responden Universitas Sumatera Utara 2,1 yang memberikan ASI sehari setelah melahirkan. Pada pertanyaan 2 pengetahuan ibu 66 responden 68,8 yang tau bahwa memberikan ASI sesuka bayi. Pada pertanyaan 3 pengetahuan ibu bahwa 68 responden 70,8 yang tau manfaat ASI sedangkan yang belum tau manfaat ASI sebanyak 5 responden 5,2. Dan pada pertanyaan 4 pengetahuan ibu bahwa 79 responden 82,3 yang tau agar ASI tetap lancar. Jika dilihat pada pertanyaan 5 pengetahuan ibu bahwa sebanyak 50 responden 52,1 yang mengetahui apa kolostrum sedangkan yang tidak tau apa kolostrum sebanyak 7 orang 7,3. Pada pertanyaan 6 pengetahuan ibu 78 responden 81,3 yang mengetahui bahwa kolostrum harus diberikan pada bayi, sedankan yang tidak mengetahu bahwa kolostrum harus berikan sebanyak 12 responden 12,5. Pada pertanyaan 7 pengetahuan ibu 72 responden 75,0 yang mengetahui manfaat kolostrum, sedangkan responden yang tidak tahu manfaat kolostrum sebanyak 16 responden 16,7. Pada pertanyaan 8 pengetahuan responden bahwa sebanyak 63 responden 65,6 yang mengetahui sampai usia berapa bayi mendapat ASI, sedangkan 10 responden 10,4 yang tidak mengetahui sampai usia berapa bayi mendapat ASI. Pada pertanyaan 9 pengetahuan responden bahwa sebanyak 66 responden 68,8 yang mengetahui ASI Eksklusif, sedangkan 30 responsen 31,3 yang tidak mengetahui ASI Eksklusif. Dan pada pertanyaan 10 pengetahuan responden bahwa sebanyak 30 responden 31,3 yang mengetahui kerugian pemberian Pengganti ASI PASI kepada bayi, sedangkan 45 responden 46,9. Variasi jawaban responden untuk variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.8: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Tahun 2009 No. Pertanyaan Pengetahuan Jumlah 1. Kapan ASI pertama kali diberikan pada bayi a. Segera setelah lahir 94 97,9 b. Sehari setelah lahir 2 2,1 c. Tidak tahu

2. Kapan memberikan ASI pada bayi

a. Sesuka bayi 66 68,8 b. Saat menangis 28 29,2 c. Sekali sehari 2 2,1

3. Manfaat pemberian

ASI a. ASI mempunyai sumber zat gizi yang sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi dan mudah diserap oleh alat pencernaan bayi serta meningkatkan daya tahan tubuh bayi, mudah disajikan dan aman buat bayi 68 70,8 b. ASI mudah disajikan dan aman buat bayi 23 24,0 c. ASI tidak perlu dibeli 5 5,2

4. Yang dilakukan

agar ASI tetap keluar lancar a. Ibu perlu makan dan minum lebih banyak 79 82,3 b. Makan seperti biasa 16 16,7 c. Mengurangi porsi makan 1 1,0

5. Pengertiaan Kolostrum

a. Susu yang pertama kali keluar pada saat melahirkan 50 52,1 b. Susu yang berwarna kuning 39 40,6 c. Susu basi 7 7,3

6. Kolostrum sebaiknya diberikan pada bayi

a. Ya 78 81,3 b. ragu-ragu 6 6,3 c. Tidak 12 12,5

7. Manfaat pemberian

kolostrum a. Menambah atau meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan mengandung zat anti infeksi 72 75,0 b. Dapat mengurangi rasa haus dan lapar pada bayi 8 8,3 c. Membuat bayi menjadi kuning 16 16,7

8. Ibu sampai usia berapa bayi mendapat ASI

a. Sampai 24 bulan 63 65,6 b. 6-12 bulan 23 24,0 c. 5 bulan 10 10,4

9. Pengertian ASI

Eksklusif a. Pemberian hanya ASI saja kepada bayi tanpa 66 68,8 Universitas Sumatera Utara diselingi dengan makanan minuman lain mulai dari bayi lahir sampai bayi berumur 6 enam bulan b. ASI yang diberikan kepada bayi bersamaan dengan makanan dan minuman 0 0 c. Tidak tahu 31 31,2

10. Kerugian pemberian Pengganti ASI PASI

a. Bayi mudah sakit karena PASI mudah tercemar oleh kuman 30 31,3 b. Bayi yang mendapat PASI sering mengalami masalah pencernaan 21 21,9 c. PASI harus dibeli harga mahal 45 46,9 Berdasarkan tingkat pengetahuan dengan kategori baik, sedang dan buruk diperoleh, responden dengan tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak 71 responden 74,0, sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan kategori sedang, sebanyak 22 responden 22,9, dan responden dengan tingkat pengetahuan kategori buruk sebanyak 3 responden 3,1. Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesman Mandala Tahun 2009. No Kategori Pengetahuan Jumlah 1. Baik 71 74,0 2. Sedang 22 22,9 3. Buruk 3 3,1 Jumlah 96 100,0 Sebelum melakukan uji bivariat maka data diuji terlebih dahulu normalitasnya. Dari hasil data dapat diketahui bahwa uji kenormalan data dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnorv dengan p0,05. Uji kolmogorov mengahasilkan bahwa terpaan informasi Presentational media + Presentational media + Mechanical Media dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Distribusi Normalitas Responden Berdasarkan Kategori Terpaan Media dan Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesman Mandala Tahun 2009. No. Variabel Asymip Sig 2 Tailed Kolmogorov - Smirnorv 1. 2. Total PM + RM + MM Pengetahuan Ibu 0,323 0,328 0,954 0,950 Dari hasil yang didapat diketahui bahwa muncul uji kenormalan data dengan uji kormogorov Smirnov. Uji kormogorov menghasilkan p p value untuk terpaan media sebesar 0,323 dan pengetahuan ibu sebesar 0,328. Ho = distribusi terpaan informasi dan pengetahuan berbentuk normal, Ha = distribusi terpaan informasi dan pengetahuan berbentuk tidak normal. Jadi p value alpha Ho diterima, berarti distribusi variabel terpaan informasi dan pengetahuan berbentuk normal.

4.7. Hasil Uji Statistik Bivariat