Barang Bukti Penerapan Alat Bukti, Barang Bukti dan Kekuatan Pembutian pada

2. Barang Bukti

Peran barang bukti di dalam pengadilan akan sangat membantu hakim dalam memutuskan perkara, terutama untuk menambah keyakinan hakim dalam menentukan kesalahan terdakwa. Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa pembuktian merupakan suatu aspek yang sangat penting didalam sebuah kasus. Suatu perkara pidana yang ada barang buktinya, biasanya akan dapat mempercepat proses penyelesaian perkaranya daripada perkara lain yang tidak mempunyai barang buktinya. Demi kepentingan pembuktian tersebut maka kehadiran benda- benda yang tersangkut dalam suatu tindak pidana, sangat diperlukan. Barang bukti adalah hasil serangkaian tindakan penyidik dalam penyitaan, dan atau penggeledahan dan atau pemeriksaan surat untuk mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan. 60 Pengertian lain dari barang bukti atau corpus delicti adalah barang mengenai hal delik dilakukan objek delik dan barang dengan mana delik dilakukan yaitu alat yang dipakai untuk melakukan delik, termasuk juga barang bukti adalah hasil dari suatu delik, barang yang memiliki hubungan langsung dengan tindak pidana. 61 60 Hari Sasangka dan Lily Rosita, op.cit , hal 99 61 Andi Hamzah, kamus hukum, Jakarta:Gahlian,1986 hal 100 Dalam ha ini barang bukti dan alat bukti mempunyai hubungan erat dan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat di pisahkan. Dalam persidangan setelah semua alat bukti di periksa, selanjutnya dilanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti. Selain itu juga akan sangat berperan dalam memberikan keyakinan pada hakim dalam memutus suatu perkara. Barang bukti dalam proses pembuktian dapat diperoleh ditentukan dengan cara-cara yang ditentukan dalam KUHAP yaitu: 62 a. Penggeledahan diatur dalam pasal 32 sampai 37 KUHAP dan pasal 125 sampai pasal 127 KUHAP b. Penyitaan diatur dalam pasal 38 samapi 46 KUHAP dan pasal 128 sampai pasal 130 KUHAP c. Pemeriksaan surat diatur dalam pasal 47-49 KUHAP dan pasal 131 KUHAP 1. Termasuk pengertian penggeledahan adalah penggeledahan rumah, badan dan penggeledahan pakaian pasal 32 2. Penggeledahan badan di dalamnya termasuk pula pemeriksaan rongga badan penjelasan pasal 37 3. Termasuk pengertian pemeriksaan surat adalah penyitaan surat, pemeriksaan buku atau kitab, daftar dan sebagainya pasal 131 Kalau dilihat dari ketentuan yang diatur dalam pasal 181 KUHAP tentang pemeriksaan barang bukti, seakan-akan hanya bersifat formil saja. Padahal secara material barang bukti seringkali sangat berguna bagi hakim untuk menyandarkan keyakinannya. Meskipun telah ada alat-alat bukti yang ditentukan oleh undang- undang serta telah melibihi batas minimum pembuktian, tetapi hakim tidak harus yakin bahwa terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana yang telah 62 Hari Sasangka dan Lily Rosita, op.cit, hal 98 didakwakan. Singkatanya hakim tidak bisa dipaksa yakin berdasarkan alat bukti yang ada, meskipun alat bukti yang ada sudah memenuhi syarat pembuktian.

B. Perluasan Pembuktian Pada Tindak Pidana Khusus