Pengertian dan Fungsi Pengawasan Internal

e. Stabilitas karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil. f. Disiplin Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan - peraturan yang berlaku. g. Pengaruh serikat buruh Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya. h. Pengaruh pemerintah Jika program gaji sesuai dengan undang - undang yang berlaku seperti batas gaji minimum maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

B. Pengertian dan Fungsi Pengawasan Internal

Pengawasan erat hubungannya dengan perencanaan, dimana tanpa adanya perencanaan sebagai pedoman, maka pengawasan akan sangat sulit dilaksanakan. Begitu juga sebaliknya, perencanaan tanpa pengawasan akan cenderung menimbulkan penyimpangan-penyimpangan sehingga hal ini selalu mendapat perhatian khusus dalam setiap kegiatan agar tujuan yang telah direncanakan dapat Universitas Sumatera Utara tercapai atau setidaknya mendekati sasaran yang diinginkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah proses pemberian pengaruh terhadap aktivitas suatu objek atau sistem. Pengawasan dapat membantu perusahaan mengontrol kegiatan-kegiatannya dalam rangka mencapai tujuannya. Pengawasan intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan penting bagi suatu perusahaan. Pimpinan dapat menilai seluruh aktivitas perusahaan dengan pengawasan internal. Pengawasan intern kas bertujuan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecurangan, kesilapan dan penyelewengan. Pada awalnya pengawasan intern dipandang sebagai permasalahan pengecekan internal atau internal check yang hanya menyangkut segi teknik pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan maupun pelaksanaannya dan jika ditemui maka dilakukan pemeriksaan atau prosedur-prosedur tambahan. Menurut Committee of Sponsoring Organization of The Tread Way Commission COSO dalam laporannya yang berjudul Internal Control Integrated Frame Work bahwa pengawasan intern adalah sistem yang dapat mengawasi dan mengendalikan semua tingkat kegiatan didalam suatu perusahaan, berusaha untuk mengikuti perubahan yang ada dalam dunia usaha yang semakin lama semakin banyak dan kompleks. Wahidin Yasin, Jurnal Ekonom: Perkembangan Pengawasan Intern Internal Control Edisi Juni BPFE USU Medan 2000 hal 29 Melihat dari definisi diatas dapat didefinisikan bahwa pengawasan intern adalah kegiatan perusahaan dalam mengadakan pengawasan terhadap struktur organisasi, Universitas Sumatera Utara prosedur-prosedur keuangan, dan pencatatan-pencatatan guna mendapatkan kecermatan dan ketelitian pada data akuntansi, tindakan yang efisien dan efektif serta dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Berdasarkan pengertian pengawasan intern yang diuraikan diatas maka dapat diketahui bahwa pengawasan intern merupakan pengawasan yang ditekankan pada penggunaan cara dan prosedur yang berfungsi : 1. menjaga aktiva atau harta kekayaan catatan perusahaan, 2. memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, 3. menentukan efisiensi dan efeitivitas dalam operasi, 4. membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijksanaan manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Berikut dijelaskan beberapa pengertian pengendalian intern menurut beberapa ahli : 1. Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standar Profesi Akuntan Publik menyatakan bahwa pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik akan dicapai IAI, 1995, 2. menurut Moenaf H. Regar, pengawasan intern adalah meliputi susunan organisasi dan semua tata cara dan tindakan yang terkoordinir dalam perusahaan yang maksudnya untuk melindungi hartanya. Meneliti ketepatan dan dipercayainya data akuntansi, mendorong efisiensi kerja dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan Moenaf H. Regar, 1980. Universitas Sumatera Utara

C. Unsur-unsur Penerimaan Gaji