Tanaman andaliman Isolasi Dan Uji Kemampuan Antifungal Bakteri Endofit Dari Andaliman (Zanthozylum Acanthopodium dc.) Terhadap Fungi Perusak Makanan

menghambat pertumbuhan Candida albicans dan Cryptococcus neoformans Harisson et al., 1991 dalam Radji, 2005. Bakteri endofit dapat juga meningkatkan pertumbuhan akar. Bakteri endofit dapat merangsang tanaman untuk membentuk akar lateral. Jumlah akar yang meningkat dapat memperluas penyerapan unsur hara. Di samping dapat meningkatkan ketersediaan beberapa nutrisi, bakteri endofit dapat juga meningkatkan hormon pertumbuhan seperti auksin indol acetic acid Thakuria et al., 2004, dan sitokinin Khalid et al., 2004

2.4 Tanaman andaliman

Andaliman adalah tanaman langka, yang sulit dibudidaya. Lazimnya andaliman tumbuh di ladang atau huma bukaan baru di hutan belantara, orang Tapanuli menyebutnya Juma Robean. Andaliman bukan ditanam, seperti cabai, merica, dan sayur mayur lainnya. Andaliman tumbuh begitu saja. Andaliman tumbuh sebagai pohon tidak merambat. Batang-batangnya berdahan banyak, daunnya kecil-kecil, mirip seperti bunga mawar. Pada batang, ranting, dari bawah ke ujung dipenuhi duri- duri tajam seperti duri mawar namun duri andaliman lebih besar dan kokoh. Tinggi pohon rata-rata 2-4 meter, jarang lebih dari 5 meter Gambar 2.1a. Usia produktif kurang dari 7 tahun Winarno et al., 2008. Tanaman ini ditemukan tumbuh liar di daerah Tapanuli dan digunakan sebagai rempah pada masakan adat Batak Angkola dan Batak Mandailing. Selain di Sumatera Utara tanaman ini juga dapat ditemukan di negara lain seperti India, RRC, dan Tibet Simanjuntak, 2008. Andaliman banyak tumbuh di tanah kering di dataran tinggi dan rendah. Tumbuhan yang hidup subur di atas 1.200 m dpl itu mempunyai sifat antibakteri Salmonella typhy, Shigella disentriae, dan Escherichia coli. Andaliman adalah sumbernya senyawa polifenolat, monoterpen dan seskuiterpen, serta kuinon. Selain itu dalam andaliman juga terdapat kandungan minyak atsiri seperti geraniol, linalool, Universitas Sumatera Utara cineol, dan citronellal yang menimbulkan kombinasi bau mint dan lemon Simangunsong, 2008. Buah andaliman merupakan salah satu alternatif sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian tentang adanya aktivitas antioksidan dalam buah andaliman telah banyak dilaporkan Wijaya, 1999; Edi Suryanto dan Rongrong, 2001; Edi Suryanto et al, 2003; Sri Raharjo Edi Suryanto, 2004 dalam Marwoto et al., 2008. Buah andaliman merupakan salah satu rempah tradisional yang dimanfaatkan sebagai bumbu masak dalam berbagai masakan khas, misalnya mengolah buah andaliman dalam masakan daging dan ikan dengan pengasaman selama 24 jam. Buahnya terutama banyak dipakai sebagai rempah pada masakan daging dan tahan beberapa hari tanpa menimbulkan bau. Di samping itu, buah andaliman juga digunakan untuk menghilangkan bau amis dari ikan dan daging mentah Sukresnowati et al., 2008. a b Gambar 2.4 Tanaman andaliman a: pohon andaliman, b: buah andaliman Tjitrosoepomo 2002 menyatakan bahwa andaliman adalah tumbuhan dikotil yang termasuk ke dalam famili rutaceae sedangkan Simanjuntak 2008 dalam bukunya yang berjudul Prosea Plant Resource of South East Asia: Spices menyebutkan daun dan buah Zanthoxylum dipakai sebagai pemberi rasa masakan. Memetik andaliman perlu konsentrasi tinggi karena banyaknya duri. Buah andaliman kecil-kecil, butirannya lebih kecil dari merica, buahnya bertangkai, Universitas Sumatera Utara memetiknya lebih mudah kalau masih muda, buah berwarna hijau, dan jika kering akan berwarna hitam Gambar 2.1b. Buah andaliman yang baru dipetik sebaiknya dibungkus dengan daun pisang sebab kalau dibiarkan terbuka, akan cepat rusak dan buahnya langsung berubah hitam, dan pecah-pecah, dan bijinya akan keluar dari kulit. Oleh karena itu, untuk mendapatkan satu kilogram andaliman sangat sulit. Memanen andaliman buah perdana biasanya lebih mudah karena tangkainya lebih panjang-panjang sehingga lebih mudah memetik tetapi karena durinya masih runcing pemetikan buah sebaiknya dilakukan lebih hati-hati Winarno et al., 2008 . Di Tapanuli Utara tercatat 6 kecamatan yang sejak lama memproduksi andaliman, yakni Kecamatan Pangaribuan, Sipahutar, Pagaran, Siborongborong, Muara, dan Parmonangan. Di Parmonangan, luas pertanamannya mencapai 4 hektar, di Siborongborong 6 hektar, dan di Pagaran serta Muara 3 hektar. Pada 2004 lalu, produksi andaliman Tapanuli Utara mencapai 4.72 ton, dan naik menjadi 5.64 ton pada 2005. Produksi terbanyak dihasilkan Siborongborong sebanyak 1.75 ton pada 2005 Sitombuk, 2008.

2.5 Fungi Perusak Makanan

Dokumen yang terkait

Isolasi dan Uji Kemampuan Antifungal Bakteri Endofit Tanaman Semangka Terhadap Jamur Colletotrichum sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun

3 93 58

Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin terhadap Sel Kanker T47D secara In Vitro

10 98 130

Efek Perlakuan Ekstrak Andaliman (Zanthoxyllum Acanthopodium) Pada Tahap Praimplantasi Terhadap Fertilitas Dan Perkembangan Embrio Mencit (Mus Musculus)

5 106 5

Isolasi Dan Uji Kemampuan Antifungal Fungi Endofit Dari Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Fungi Perusak Makanan

5 91 51

Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon Iaa (Indole Acetic Acid) Dari Akar Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

3 51 43

Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon IAA (Indole Acetic Acid) Dari Akar Tanaman Jagung (Zea mays L.)

3 56 50

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

13 110 116

Kajian mekanisme antibakteri ekstrak andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) terhadap bakteri patogen pangan

24 80 198

Perkecambahan dan Pematahan Dormansi Benih Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) The Germination and Dormancy Breaking of Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Seed

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) 2.1.1. Sistematika Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) - Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Perkembangan S

1 2 10