40 Dengan adanya pola hidup menetap, maka terbentuklah kampung-kampung perkampungan
yang disebut huta. Huta yang terbentuk dapat berubah menjadi sebuah huta adat melalui horja yang ditandai dengan diangkatnya seorang raja dan dibangunnya Bagas Godang sebagai tempat
tinggal raja berdampingan dengan Sopo Godang sebagai balai sidang adat dan Sopo Eme sebagai lumbung desa. Huta adat di Mandailing selain memiliki Bagas Godang, Sopo Godang, Sopo Eme
sebagai bangunan adat juga harus memiliki halaman tempat dilakukannya segala aktivitas adat yang terletak di depan Bagas Godang yaitu Alaman Bolak Selangseutang Lubis, 1999 : VI, 82.
Kawasan permukiman masyarakat Mandailing pada sekarang ini dapat dicapai melalui jalan utama yang terdapat di tiap desa. Fenomena fisik yang menarik pada lokasi amatan, di
sepanjang sisi jalan terdapat rumahrumah yang orientasinya berbeda-beda. Walaupun berada di dekat jalan, rumah-rumah tersebut banyak yang tidak menghadap ke jalan tetapi saling
berhadapan. Di beberapa desa, apabila jalan tersebut terus ditelusuri, maka di satu tempat akan ditemukan sebidang tanah yang cukup luas. Tanah yang relatif lebih luas dibandingkan dengan
area lain di dalam desa disebut penduduknya Alaman Bolak yang artinya halaman yang luas.
3.6. Arsitektur Mandailing
Arsitektur Mandailing Julu dibentuk oleh sejarah dan kebudayaan dengan menerapkan konsepsi Banua, sistem kepercayaan sekaligus juga kondisi geografis setempat. Konsep Banua,
system kepercayaan dan kondisi geografis setempat merupakan tiga unsur yang sangat mempengaruhi terbentuknya arsitektur Mandailing Julu.
Elemen-elemen arsitektur yang berkaitan dengan pola tatabangunan yang terdapat di Mandailing Julu terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok bangunanbangunan biasa dan
kelompok bangunan-bangunan utama. a.
Kelompok bangunan-bangunan biasa Merupakan bangunan hunian masyarakat yang terdapat di sekitar Alaman Bolak dan
membentuk 3 pola, yaitu pola yang saling berhadapan dan berlapis, pola searah dan membentuk lapisan, serta pola berhadapan dan membelakangi. Semua pola yang ada terletak pada zona
Banua Partonga dengan orientasi yang berbedabeda.
Universitas Sumatera Utara
41 b.
Kelompok bangunan-bangunan utama Merupakan bangunan hunian raja dan pelengkapnya yang terdapat di sekitar Alaman
Bolak dan membentuk dua pola, yaitu pola yang saling berhadapan dengan posisi Alaman Bolak berada di antara bangunanbangunan utama dan pola yang berdampingan dengan posisi Alaman
Bolak sebagai perangkai bangunan-bangunan utama. Alaman Bolak dan Sopo Godang diletakkan pada zona Banua Partonga sedangkan Bagas Godang diletakkan pada zona Banua Parginjang
dengan orientasi dan konfigurasi yang berbedabeda. Perletakan tiap elemen juga berpengaruh terhadap pola tata bangunan yang ada.
Bangunan-bangunan dan elemen-elemen fisik lainnya yang berada di sepanjang sisi sungai harus dibangun sedemikian rupa sehingga harus sesuai dengan kondisi alam sekitarnya. Pembagian
wilayah huta dan perletakan elemen-elemennya sesuai dengan konsep kosmologi tentang banua. Jae, julu dan tonga merupakan bagian dari zona Partonga, dolok merupakan bagian dari Partoru
dan lombang merupakan bagian dari Parginjang. Peran penting sungai juga dapat dilihat pada kedudukannya dalam konsep kosmologi
banua yang selalu berada pada zona Banua Parginjang. Sungai yang berada di lombang hanya menunjukkan letaknya sedangkan makna sungai sesungguhnya merupakan elemen yang suci dan
mulia, sehingga sesuatu yang nista yaitu makam di partoru harus dijauhkan dari sungai.
3.8. Studi Banding Tema Sejenis