8
perdagangan belum cukup untuk menyelesaikan masalah masalah yang melanda industri kecil batik secara luas.
Permasalahan tersebut hendaknya menjadi pemacu pemerintah kabupaten sumenep melalui dinas perindustrian dan perdagangan untuk
dapat memberikan solusi dan strategi yang tepat dan lebih efektif lagi. Diharapkan peran industri usaha mikro kecil dan menengah akan semakin
bisa menjadi penyangga perekonomian masyarakat. Semakin majunya industri batik secara otomatis akan mengurangi angka pengangguran
sebagai imbas dari meningkatnya pendapatan yang bersumber dari meningkatnya produksi di desa pakandangan barat. Berdasarkan uraian
latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat topik “ Pmberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah batik di desa
pakandangan barat kecamatan bluto kabupaten sumenep”
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan pemikiran diatas maka yang menjadi rumusan msalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pemberdayaan usaha mikro kecil
dan menengah batik di desa pakandangan barat kecamatan bluto kabupaten sumenep?
C. Tujuan Penelitian
Dengan melihat permasalahan yang telah dirumuskan daiatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah
batik di desa pakandangan barat kecamatan bluto kabupaten sumenep.
9
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1. Dapat dijadikan acuan atau referensi bagi para akademisi baik
mahasiswa ilmu pemerintahan dan mahasiswa yang lainnya 2.
Sebagai bahan peningkatan ilmu pengetahuan tentang bagaimana program pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah batik
tulis di desa pakandandangan barat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.
3. Dapat dijadikan literatur bahan ajar kepada para dosen yang
mengajar tentang materi program pemberdayaan dibidang UMKM 4.
Sebagi bahan informasi dalam rangka menambah wawasan tentang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah
b. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah kabupaten sumenep
dalam melaksanakan pembangunan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, khususnya pemberdayaan usaha kecil.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pemikiran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan disiplin ilmu pemerintahan dan juga sebagi bahan pembanding atau
lanjutan atas penelitian yang serupa.
10
E. Definisi Konseptual
Untuk memperjelas pengertian variabel penelitian ini, maka diperlukan suatu konsep untuk menghindari kesalah pahaman. Definisi
konsep yang dijabarkan adalah: 1.
Pemberdayaan Pemberdayaan adalah suatu upaya meningkatkan kemampuan dan
potensi yang dimiliki oleh masyarakat sehingga mereka dapat mengaktualisasikan jati diri, hasrat dan martabatnya secara maksimal
untuk bertahan dan mengembangkan diri secara maksimal
5
. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang orang yang lemah atau
atau tidak beruntung
6
. Sumodiningrat 1999,
7
bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat
perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun
pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan
pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan. Konsep “ empowerment” pemberdayaan muncul karena dua
premis mayor, yakni kegagalan dan harapan. Kegagalan yang dimaksud adalah gagalnya model model pembangunan ekonomi dalam dalam
menanggulangi masalah kemiskinan dan lingkungan yang berkelanjutan.
5
Bakri,Mansyur.2007. PemberdayaanMasyarakat: Pendekatan RRA dan PR. Vsipressmedia: surabaya Hal.17
6
Ife,J.W, 1995. Community development: creating community alternatives-vision, analysiis and practice. Melbourne: longman Hal.56
7
Sumodiningrat, gunawan.1999.PemberdayaanMasyarakat Dan JaringPengmananSsosial. Ghalia Indonesia : Yogyakarta
.
Hal: 164
11
Semenyara itu, harapan muncul karena adanya alternatif – alternatif
pembangunan yang memasukkan nilai nilai demokrasi, persamaan gender, persamaan antar generasi, dan pertumbuhan ekonomiyang memadai
8
. Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan
dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
adalah upaya untuk menciptakanmeningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai
persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan
yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil
yang dicapai. Jadi berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dipahami atau
disimpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu upaya meningkatkan kemampuan, potensidan kekuasaan orang yang lemah atau tidak beruntung
mengaktualisasikan diri, hasrat dan martabatnya secara maksimal agar mampu bertahan dan mengembangkan diri secara maksimal.
8
Wrihatnolo, R. R. danDwijowijoto R. N. 2007.Manajemen Pemberdayaan :SebuahPengantardanPanduanUntukPemberdayaanMasyarakat. PT Gramedia: jakarta.Hal59
12
2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Selama ini masih banyak pihak yang rancu dalam menggunakan istilah usaha mikro kecil dan menengah UMKM dan usaha kecil
menengah UKM dalam berbagai pembahasan. Perbedaan tersebut disebabkan adanya beberapa definisi dan kriteria berbeda yang
dikeluarkan oleh instansi dan perundang undangan mengenai UMKM. Beberapa definisi dan kriteria UMKM adalah.
9
a. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah UMKM :
10
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro memiliki kriteria assetmaksimal
sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.Usaha Keciladalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil memiliki kriteria asset sebesar 50 juta sampai dengan 500 juta dan omzet sebesar 300
juta sampai dengan 2,5 miliar. Maksimal sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif
9
Adi, M. K wartono.2007.Analisis usahakecildanmenengah.Andiyogyakarta: yogyakartahal 12-13
10
ile:F:pemerdayaan UMKM menurut UU NO.20 TAHUN 2008 Tentang UMKM _ BERANDA Hamdani KKMB.htm: diaksespadatanggal 15012014
13
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah memiliki kriteria
asset sebesar 500 juta sampai dengan 10 miliar dan omzet sebesar 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar.
b. Usaha Mikro menurut keputusan menkeu N0. 40KMK.062003,
tentang pendanaan Kredit Uasha Mikro dan Kecil: yaitu Usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia.
Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun c.
Usaha Kecil Menurut UU N0. 91995, tentang Usaha Kecil:Usaha produktif milik warga Negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha
orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi.Bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Usaha
Menengah atau Besar. d.
Usaha Menengah menurut inpres N0. 101999 tentang pemberdayaan Usaha Menengah yaitu: Usaha produktif milik Warga Negara
Indonesia yang berbentuk badan usaha orang perorangan, tidak berbadan hukum, atau berbadan hukum termasuk koperasiBerdiri
14
sendiri, dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik secara
langsung dengan usaha besar.Memiliki kekayaan bersih lebih lebih besar dari Rp. 200 juta, sampai dengan Rp. 10 miliar, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun.Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun.
3. Batik
1. Pengertian Batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya Jawa sejak lama. Batik
berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”
11
. Kata batik merujuk pada dua hal, yaitu :
a. Teknik pembuatan corak
b. Pewarnaan kain dengan malam lilin.
Berdasarkan literatur tekstil Internasional, rujukan dua hal tersebut memberikan definisi batik sebagai wax-resist dyeing, yaitu bagian kain
tertentu yang ditutupi malamlilin, sehingga zat pewarna tidak akan terserap pada bagian kain pada saat pewarnaan.
11
http MerrielRazakAndianAnggraeni.PengertianMacamBerdasarkan Cara Pembuatan
batik: diaksespadatanggal 12012014
15
2. Macam Macam Batik
a. Batik tulis yaitu: Proses pembuatan atau penggambaran lilin batik
pada kain menggunakan canting. b.
Batik cap yaitu: Proses penggambaran lilin batik pada kain menggunakan cap yang dibentuk sesuai dengan motif yang
diinginkan. c.
Batik kombinasi cap tulis yaitu : Proses penggambaran malam pada pada kain menggunakan canting dan cap.
F. Definisi Operasional