PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH BATIK DI DESA PAKANDANGAN BARAT KECAMATAN BLUTO (Study di DinasPerindustrian Dan PerdaganganKabupatenSumenep)
1
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pembangunan dan pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu motor penggerak yang krusial bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Desa Pakandangan Barat peranan UKM sangatlah penting. Urata (dalam Sulistyastuti, 2004) menegaskan peran UKM di Indonesia yaitu (1) UKM pemain utama dalam kegiatan ekonomi di Indonesia (2) Penyedia kesempatan kerja (3) Pemain penting dalam pengembangan ekonomi lokal dan pengembangan masyarakat (4) Pencipta pasar dan inovasi melalui fleksibilitas dan sensitivitasnya serta keterkaitan dinamis antar kegiatan perusahaan, dan (5) memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekspor non migas. Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan perekonomian nasional. Ini disebabkan selain karena merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan sosial antar golongan si kaya dan si miskin, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.
Salah satu gagasan pemberdayaan UMKM di era perekonomian sekarang adalah usaha batik yang ada di desa pakandangan barat kecamatan bluto kabupaten sumenep. Usaha batik ini digunakan untuk
(2)
2 menopang kebutuhan keluarga sehari hari. Usaha kecil menegah merupakan tonggak perekonomian untuk mensejahterakan masyarakat yang bergerak di sektor riil, ditengah kondisi perekonomian yang semakin sulit, harga-harga kebutuhan bahan pokok melambung tinggi, lapangan kerja semakin tertutup yang menyebabkan pendapatan masyarakat semakin menurun ditambah lagi Kenaikan BBM yang berdampak langsung terhadap jumlah kemiskinan.Kelompok usaha kecil, menengah dan koperasi merupakan wujud kehidupan ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia.
Keberadaan kelompok ini tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan perekonomian secara nasional. Usaha batik ini juga banyak yang dibiayai oleh program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah digalakkan oleh Pemerintah saat ini untuk memberikan modal yang cukup. Kelompok usaha kecil, menengah dan koperasi mampu menyerap lebih dari 64 juta tenaga kerja dan memberikan kontribusi sebesar lebih kurang 58,2% dalam pembentukan Produk Pemerataan dalam distribusi pembangunan. Salah satu keunggulan usaha kecil menengah berbasis kemandirian adalah Lokasi koperasi UKM banyak di pedesaan terutama didaerah kabupaten sumenep.
Kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah dalam PDB nasional dari tahun ketahun mengalami peningkatan dan dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, namun pada dasarnya usaha kecil masih kurang mendapatkan perhatian, dan dapat dikatakan bhwa
(3)
3 kesadaran akan pentingnya usaha kecil baru muncul ketika banya usaha besar gulung tikar diterjang krisis ekonomi. Perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan. Jumlah usaha mikro kecil dan menengah di indonesia pada tahun 2009 mencapai 51,26 juta unit usaha atau 99,66 % dari total unit usaha di indonesia telah memberikan kontribusi Produk Domistik Bruto (PDB) dari UMKM sebesar Rp 3.609,3 triliun atau 52,67 % dari total PDB Indonesia. Tenaga kerja yang diserap oleh UMKM mencapai 90,89 juta orang atau 94,42 % dari total angkatan kerja indonesia.
Perkembangan usaha kecil skala nasional sudah pasti tidak terlepas dari perkembangan usaha kecil lokal, karena usaha kecil dan menengah berkembang dan tumbuh pesat di pedesaan. Jumlah usaha kecil khususnya dijawa timur tercatat menunjukkan perkembangan yang cukup berarti dalam kurun waktu lima tahun. Berdasarkan data yang diolah dari situs dinas perindustrian dan perdagangan, pada tahun 2001 jumlah usaha kecil dan kerajinan rumah tangga di jawa timur sebanyak 609.421 unit usaha, dengan nilai investasi sebesar 575 miliar rupiah, jumlah tenaga kerja yang mencapai 1.338.968 orang, dan nilai produksi sebesar 1.687 miliar rupiah, tenaga kerja yang terserap 1.477.296 orang, dan total nilai produksi mencapai 1.935 miliar rupiah.1
1
(4)
4 Meskipun demikian, usaha kecil juga tidak lepas dari berbagai masalah yang dapat menghambat laju perkembangan untuk menjadi lebih baik, terutama untuk mengoptimalkan peluang yang ada. Beberapa masalah yang dihadapi usaha kecil adalah seperti tingkat kemampuan, keterampilan, keahlian manajemen sumber daya manusia, kewirausahaan, lambatnya pasokan bahan baku, pemasaran, dan keuangan. Lemahnya kemampuan manajerial dan sumber daya manusia ini mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu mengembangkan usahanya dengan baik.2 Semakin pentingnya peranan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam perekonomian nasional, dan semakin besarnya tantangan usaha kecil, menunjukkan bahwa perlu adanya perhatian serius dari pemerintah dalam pemberdayaan usaha kecil agar mampu menjadi penyokong perekonomian baik di daerah maupun nasional serta agar mampu bersaing baik dalam pasar domestik maupun pasar internasional.
Setiap daerah bisa dipastikan mempunyai potensin yang bisa digali untuk dijadikan kekuatan daerah yang bersangkutan. Bentuknya pun bisa bervariasi mulai dari pesona lingkungan sampai produk olahan. Keberhasilan promosi maupun penjualan produk unggulan ini bisa pun berarti pemasukan dan nama daerah ikut berkibar pula. Kabupaten sumenep merupakan salah satu daerah yang terletak di pulau madura, besarnya potensi yang dimiliki kabupaten sumenep berjalan searah dengan peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun.
2
Kuncoro,mudrajad.2008.Ekonomi Pembangunan: Teori,masalah, danKebijakan.UPP.AMPYKPN: yOgyakarta.hal:8
(5)
5 Perkembangan usaha mikro kecil dan menengah di kabupaten sumenep terbilang mengalami pasang surut dari tahun ke tahun. Hal ini tidak terlepas dari dampak krinsis moneter yang melanda indonesia pada tahun 1998 yang juga menjadi penyebab para pengrajin batik mulai berhenti sehingga mengakibatkan tingkat pengangguran semakin tinggi.Salah satu gagasan untuk menanggulangi pengangguran adalah pemberdayaan UMKM batik yang ada di desa pakandangan barat kecamatan bluto kabupaten sumenep.
Usaha batik ini digunakan untuk menopang kebutuhan keluarga sehari hari. Usaha kecil menegah merupakan tonggak perekonomian untuk mensejahterakan masyarakat yang bergerak di sektor riil, ditengah kondisi perekonomian yang semakin sulit, harga-harga kebutuhan bahan pokok melambung tinggi, lapangan kerja semakin tertutup yang menyebabkan pendapatan masyarakat semakin menurun ditambah lagi Kenaikan BBM yang berdampak langsung terhadap jumlah kemiskinan. Kelompok usaha kecil, menengah yang merupakan wujud kehidupan ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia.
Di desa pakandangan barat ini 90 % warga bekerja sebagai perajin batik tulis, menurut data dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten sumenep ada 6 perusahaan batik di Desa Pakandangan Barat yaitu(a) UD. Al- Barokah dengan nama pemilik Topan (hj. Tarwiyah), dengan pekerja 78 orang pembatik dan 5 orang penjahit ,(b) UD. Melati yaitu A. Zaini, jumlah pekerjanya 54 dan 3 orang penjahit (c) UD.
(6)
6 Kharisma H. Lutfi , 10 orang pembatik 2 orang penjahit(d) Batik Geta di miliki oleh Johan , 2 orang pekerja pembatik serta 1orang penjahit (e) Batik Kraton pemiliknya adalah fadlur dengan 5 pekerja pembatik 1 penjahit dan terakhir adalah (f) Kopwan Bunga Sejati yang dimiliki oleh Mufrihah BA yang memiliki 40 pekerja pembatik 36 penjahit. sekitar 200 pekerja batik tulis dan 47 penjahit yang dimiliki oleh enam pengusaha yang ada di desa pakandangan barat.
Jumlah kapasitas produksi batik tulis alus keselurahan perbulannya mencapai 550 potong sedangkan jumlah kapasitas produksi batik tulis badday mencapai 1380.000 potong.Keterampilan membatik ini sudah menjadi warisan secara turun temurun, sehingga sudah menjadi pemandangan yang wajar jika banyak remaja di desa tersebut mahir membatik.3 Kebanyakan motif yang dibuat yaitu motif batik tulis kipas yang dipengaruhi oleh budaya kraton, motif hewan atau flora dan fauna yang dipengaruhi oleh lingkungan serta letak geografisnya. Warna warna khas batik tulis di daerah ini menggunakan warna tajam sperti merah,kuning, biru atau yang disesuaikan dengan krakter masyarakat madura. Dahulu batik ini diperlakukan sebagai barang berharga banyak emas atau tabungan diwariskan kepada anak cucu, namun seiring berjalannya waktu, batik sudah mulai dikomersialkan.
3
http// MerrielRazak&AndianAnggraeni.Pengertian&MacamBerdasarkan Cara Pembuatan batik: diaksespadatanggal 12/01/2014
(7)
7 Kontribusi mulai adanya industri batik adalah terserapnya banyak tenaga kerja pada industri ini, selain itu, juga membuka beberapa lapangan kerja baru dengan mulai berkembangnya industri kecil batik di desa pakandangan barat, yakni banyaknya masyarakat yang membuka toko khusus untuk menjual batik khas daerah sumenep. Seperti halnya usaha kecil pada umumnya, industri batik di desa pakandangan barat juga tidak lepas dari masalah permodalan, ketatnya pesaingan usaha, lambatnya pasokan bahan baku terutama bahan baku sutera, pemasaran, kurangnya sumber daya manusia (SDM), kurangnya penguasaan teknologi sehingga proses produksi batik relatif lama, dan lebihnya harga bahan baku pembuatan batik4. Permasalah yang seperti ini jika dibiarkan berlarut larut akan menyebabkan industri kecil ini akan bangkrut (failed) dan pengangguran akan bertambah sehingga kemiskinansulit diatasi.
Pemerintah tidak tinggal diam menanggapi permasalahan yang melanda dunia industri batik tersebut pada tahun 2007 pemerintah kabupaten sumenep melalui dinas perindustrian melaksanakan skema pembiayaan khusus yaitu KUR bagi KUMKM yang memiliki potensi usaha yang layak dan pada tahun 2009-2013 mengadakan program antara lain: mengadakan pameran batik diberbagai ajang pameran Mulai dari pameran tingkat lokal, regional bahkan nasionl, Pelatihan Dasar (Pelandas) batik madura serta perlindungan, mengadakan pelatihan sulam pita serta bordir batik madura. Upaya yang sudah dilakukan dinas perindustrian dan
4
(8)
8 perdagangan belum cukup untuk menyelesaikan masalah masalah yang melanda industri kecil batik secara luas.
Permasalahan tersebut hendaknya menjadi pemacu pemerintah kabupaten sumenep melalui dinas perindustrian dan perdagangan untuk dapat memberikan solusi dan strategi yang tepat dan lebih efektif lagi. Diharapkan peran industri usaha mikro kecil dan menengah akan semakin bisa menjadi penyangga perekonomian masyarakat. Semakin majunya industri batik secara otomatis akan mengurangi angka pengangguran sebagai imbas dari meningkatnya pendapatan yang bersumber dari meningkatnya produksi di desa pakandangan barat. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat topik
“ Pmberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah batik di desa pakandangan barat kecamatan bluto kabupaten sumenep”
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan pemikiran diatas maka yang menjadi rumusan msalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah batik di desa pakandangan barat kecamatan bluto kabupaten sumenep?
C. Tujuan Penelitian
Dengan melihat permasalahan yang telah dirumuskan daiatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah batik di desa pakandangan barat kecamatan bluto kabupaten sumenep.
(9)
9
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1. Dapat dijadikan acuan atau referensi bagi para akademisi baik mahasiswa ilmu pemerintahan dan mahasiswa yang lainnya
2. Sebagai bahan peningkatan ilmu pengetahuan tentang bagaimana program pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah batik tulis di desa pakandandangan barat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.
3. Dapat dijadikan literatur bahan ajar kepada para dosen yang mengajar tentang materi program pemberdayaan dibidang UMKM 4. Sebagi bahan informasi dalam rangka menambah wawasan tentang
pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah b. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah kabupaten sumenep dalam melaksanakan pembangunan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, khususnya pemberdayaan usaha kecil. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pemikiran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan disiplin ilmu pemerintahan dan juga sebagi bahan pembanding atau lanjutan atas penelitian yang serupa.
(10)
10
E. Definisi Konseptual
Untuk memperjelas pengertian variabel penelitian ini, maka diperlukan suatu konsep untuk menghindari kesalah pahaman. Definisi konsep yang dijabarkan adalah:
1. Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah suatu upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat sehingga mereka dapat mengaktualisasikan jati diri, hasrat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara maksimal5. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang orang yang lemah atau atau tidak beruntung6. Sumodiningrat (1999),7 bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan.
Konsep “ empowerment” (pemberdayaan) muncul karena dua premis mayor, yakni kegagalan dan harapan. Kegagalan yang dimaksud adalah gagalnya model model pembangunan ekonomi dalam dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan lingkungan yang berkelanjutan.
5 Bakri,Mansyur.2007.
PemberdayaanMasyarakat: Pendekatan RRA dan PR. Vsipressmedia: surabaya Hal.17
6
Ife,J.W, 1995. Community development: creating community alternatives-vision, analysiis and practice. Melbourne: longman Hal.56
7
Sumodiningrat, gunawan.1999.PemberdayaanMasyarakat Dan JaringPengmananSsosial. Ghalia Indonesia : Yogyakarta.Hal: 164
(11)
11 Semenyara itu, harapan muncul karena adanya alternatif – alternatif pembangunan yang memasukkan nilai nilai demokrasi, persamaan gender, persamaan antar generasi, dan pertumbuhan ekonomiyang memadai8.
Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.
Jadi berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dipahami atau disimpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu upaya meningkatkan kemampuan, potensidan kekuasaan orang yang lemah atau tidak beruntung mengaktualisasikan diri, hasrat dan martabatnya secara maksimal agar mampu bertahan dan mengembangkan diri secara maksimal.
8
Wrihatnolo, R. R. danDwijowijoto R. N. 2007.Manajemen Pemberdayaan
(12)
12 2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Selama ini masih banyak pihak yang rancu dalam menggunakan istilah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan usaha kecil menengah (UKM) dalam berbagai pembahasan. Perbedaan tersebut disebabkan adanya beberapa definisi dan kriteria berbeda yang dikeluarkan oleh instansi dan perundang undangan mengenai UMKM. Beberapa definisi dan kriteria UMKM adalah.9
a. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) :10Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro memiliki kriteria assetmaksimal sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.Usaha Keciladalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil memiliki kriteria asset sebesar 50 juta sampai dengan 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 miliar. Maksimal sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif
9
Adi, M. K wartono.2007.Analisis usahakecildanmenengah.Andiyogyakarta: yogyakartahal 12-13
10
ile:///F:/pemerdayaan UMKM menurut UU NO.20 TAHUN 2008 Tentang UMKM _ BERANDA Hamdani KKMB.htm: diaksespadatanggal 15/01/2014
(13)
13 yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah memiliki kriteria asset sebesar 500 juta sampai dengan 10 miliar dan omzet sebesar 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar.
b. Usaha Mikro (menurut keputusan menkeu N0. 40/KMK.06/2003, tentang pendanaan Kredit Uasha Mikro dan Kecil): yaitu Usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun
c. Usaha Kecil (Menurut UU N0. 9/1995, tentang Usaha Kecil):Usaha produktif milik warga Negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi.Bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Usaha Menengah atau Besar.
d. Usaha Menengah ( menurut inpres N0. 10/1999 tentang pemberdayaan Usaha Menengah) yaitu: Usaha produktif milik Warga Negara Indonesia yang berbentuk badan usaha orang perorangan, tidak berbadan hukum, atau berbadan hukum termasuk koperasiBerdiri
(14)
14 sendiri, dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik secara langsung dengan usaha besar.Memiliki kekayaan bersih lebih lebih besar dari Rp. 200 juta, sampai dengan Rp. 10 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun.Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun. 3. Batik
1. Pengertian Batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Batik
berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”11 . Kata batik merujuk pada dua hal, yaitu :
a. Teknik pembuatan corak
b. Pewarnaan kain dengan malam (lilin).
Berdasarkan literatur tekstil Internasional, rujukan dua hal tersebut memberikan definisi batik sebagai wax-resist dyeing, yaitu bagian kain tertentu yang ditutupi malam/lilin, sehingga zat pewarna tidak akan terserap pada bagian kain pada saat pewarnaan.
11
http// MerrielRazak&AndianAnggraeni.Pengertian&MacamBerdasarkan Cara Pembuatan batik: diaksespadatanggal 12/01/2014
(15)
15 2. Macam Macam Batik
a. Batik tulis yaitu: Proses pembuatan atau penggambaran lilin batik pada kain menggunakan canting.
b. Batik cap yaitu: Proses penggambaran lilin batik pada kain menggunakan cap yang dibentuk sesuai dengan motif yang diinginkan.
c. Batik kombinasi cap tulis yaitu : Proses penggambaran malam pada pada kain menggunakan canting dan cap.
F. Definisi Operasional
Berdasarkan pada masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka definisi operasional dari penelitian ini adalah membahas Pemberdayaan Usaha Mikro kecil dan Menengah Batik di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep dengan demikian definisi operasional yang diperoleh antara lain sebagai berikut:
1. Peran dinas perindustrian dan perdangan dalam pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah batik di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep yaitu, Peran Pemerintah (DISPERINDAG) sebagai motivator para perajin untuk membangun dan mempertahankan produksi dan sebagai fasilitator dalam pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
(16)
16 a. Pengembangan SDM
Pengembangan SDM yang diberikan untuk memperluas pengetahuan terhadap pembuatan batik di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep ini meliputi: pandidikan dan pelatihan yang diadakan CBA Uni Eropa, magang, studi banding, konsultasi.
b. Bantuan peralatan penunjang produksi (teknologi) yang meliputi: membantu perbaikan, inovasi dan alih teknologi;membantu pengadaan sarana dan prasarana produksi sebagai unit percontohan;membantu perbaikan sistem produksi dan kontrol kualitas, membantu pengembangan disain, membantu meningkatkan efisiensi pengadaan bahan baku.
c. Pengembangan Inovasi
Di Desa Pakandangan Barat yang menjadi perekonomian desa pakandangan barat tidak lain hanyalah potensi batik yang mana 90 % masyarakat Desa Pakandangan Barat adalah bekerja sebagai perajin Batik Tulis. Adanya pelatihan, study banding dan bantuan peralatan menjadikan Masyarakat desa ini sudah mulai kreatif dengan adanya pengembangan motif motif baru dan cara pembuatannya sudah terkonsep, seperti pembuatan motif batik selingkuh, dan lain lain untuk bisa bersaing di pasaran.
(17)
17 d. Akses Permodalan Simpan Pinjam Pada Bank
permodalan merupakan hal utamana dalam menjalankan usaha, Dengan kehadiran salah satu perbankan di Kabupaten Sumenep, tentu akan menambah spirit peningkatan ekonomi masyarakat, karena selama ini faktor hambatan yang dialami para pengusaha kecil dan menengah, yakni sulitnya askes permodalan. Dengan adanya Bank BPRS UMKM (Bank Perkredian Rakya Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Para pengusaha makin mandiri dengan terus mendorong peningkatan kualitas bagi para pelaku pengusaha. Khususnya bagi pengusaha kecil dan menengah dalam menghasilkan bahan baku, sehingga mampu bersaing ditingkat . lokal, regional hingga nasional.
e. Pemasaran Produk Batik
Didalam dunia perdagangan selain membutuhkan modal tentu juga membutuhkan pemasaran seperi yang dibutuhkan oleh Masyarakat Desa Pakandangan Barat dimana akses pemasarannya masih cukup kurang, sebenarnya sudah banyak banbtuan yang diberikan oleh pemeritah daerah seperi membantu akses pasar; memberikan bantuan informasi pasar; memberikan bantuan promosi; mengembangkan jaringan usaha; membantu melakukan identifikasi pasar dan perilaku konsumen mengadakan pameran, menyediakan pasar minggu namun, hal itu masih sulit bagi para perajin batik untuk mendapakan akses pemasaran yang maksimal.
(18)
18
2. Relasi Kelembagaan
Relasi antara lembaga atau dinas perindustrian dan perdagangan selaku penyelenggara pemberdayaan usaha kecil dan menengah batik terhadap masyarakat desa pakandangan barat mengadakan
a. PembentukantimpendampingProgram, yang
dimaksudtimpendampingyaitu KOPWAN, KepalaDesadanCamat. b. Adanya Lembaga yang Monitoring Program, Lembaga ini adalah
Badan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Bank BPRS UMKM (Bank Perkredian Rakya Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
G. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan data data yang lengkap untuk memberi jawaban semua masalah masalah yang diteliti, oleh karena itu digunakan metode sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian merupakan kegiatan guna mendapatkan sesuatu yang dilakukan secara sistematis terencana dan mengikuti konsep ilmiah yang ada. Penelitian pada dasarnya mempunyai tujuan tujuan dengan cara cara tertentu untuk memahami suatu obyek ( fenomena ) yang ada. Uraian yang jelas dan sistematis atas data yang dikumpulkan diharapkan memberi hasil yang maksimal sehingga dapat dikategorikan sebagai tulisan yang mempunyai nilai ilmiah.
(19)
19 Memperhatikan tujuan penelitian yang sedang diteliti, penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif yang mendeskripsikan pristiwa atau kejadian yang ada pada masa sekarang. Beberapa definisi mengenai penelitian kualitatif, dinyatakan oleh bogdan dan taylor (1975) seperti dikutip moleong, yang mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai prosedur kata tertulis atau lisan dari orang orang atau perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Individu yang sedang diamati haruslah dipandang sebagai bagian yang dari suatu keutuhan , tidak boleh hanya mengisolasikan12.
2. Sumber Data
a. Data Perimer
Data primer merupakan data, fakta dan / atau informasi yang diperoleh langsung oleh peneliti dari lapangan (lokasi penelitian) termasuk juga dari nara sumber. Data primer dalam penelitian ini adalah segala unsur, baik itu berupa data dan fakta dilapangan maupun informasi dari narasumber yang berkaitan dengan pemberdayaan UMKM pada sentra batik tulis di desa pakandangan barat.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dinas perindustrian dan perdagangan yang berkaitan dengan pokok pembahasan dalam penelitian,
12
(20)
20 yang sifatnya melengkapi dan memperkuat hasil penelitian, yaitu: berupa literatur ilmiah, laporan dan segala bentuk yang
3. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data sebaik baiknya dan diolah serta dianalisa sesuai dengan kerangka metode penelitian, sehingga dalam penelitian ini tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Observasi
Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan pertanyaan.13Dengan melakukan obsevasi kita bisa mengamati secara langsung suatu benda, keadaan, kondisi, situasi, kegiatan, proses atau penampilan tingkah laku seseorang.
b. wawancara
wawancara ( interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan jawaban jawaban jawaban responden di catat atau di rekam dengan alat perekam. Penulis melakukan wawancara untuk memperoleh informasi yang tidak bisa diperoleh hanya dengan melihat objek yang diteliti. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk
13
(21)
21 memperoleh data kuaalitatif, serta untuk mengetahui beberapa permasalahn yang penulis hadapi melalui pertanyaan pertanyaan c. Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumentasi yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumentasi resmi.Dengan dokumentasi penuis bisa menganalisis data yang diperoleh dari penelitiannya, misalnya dalam bentuk tabel, daftar, dan sebagainya.
4. Subyek Penelitian
Subyek penelitian berkaitan dengan sumber informasi berupa orang yang bisa memberikan informasi secara lengkap terkait dengan penelitian. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan di desa pakandangan barat kecamatan bluto kapubaten sumenep maka subyek penelitian yang diambil adalah:
a. Kepala dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten sumenep b. Kepala bagian yang terkait dalam pemberdayaan UMKM
c. 4 pengrajin batik di desa pakandangan barat beserta pekerjanya d. 3 pengusaha batik
5. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian utama adalah di desa pakandangan barat kecamatan bluto kabupaten sumenep. Dipilihnya desa pakandangan barat dilakukan secara sengaja karena beberapa keunikan yang
(22)
22 dimilikinya: yaitu desa pakandangan barat merupakan tempat pengrajin batik tulis yang masih bersifat tradisional serta mempunyai kualitas terbaik jika dibandingkan desa lainnya di daerah sumenep.
6. Tehnik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh dari berbagai sumber harus segera dianalisis dalam bentuk laporan. Bodgan menyatakan: “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat diinformasikan kepada orang lain14.” Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis interaktif (interaktif model analisys) yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data terdiri dari15:
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh di lokasi penelitian (lapangan) dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci dengan merngkum catatan-catatan, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting kemudian di cari tema atau polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya.
14
Sugiyono. 2005. MetodePenelitianAdministrasi. Bandung :Alfabeta. Hal : 88 15
(23)
23 b. Penyajian Data
Dengan adanya penyajian data, maka diperoleh gambaran yang sedang terjadi dan tindakan yang harus dilakukan, sehingga tidak akan sulit memperoleh analisis kualitatif yang valid. Dalam hal ini Miles dan Huberman mengatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat normative.
c. Penarikan Kesimpulan
Hal ini dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian sejak penelitian memasuki lokasi penelitian, yakni sejak peneliti dan proses pengumpulan berlangsung. Peneliti berusaha untuk menganalisa, dan mencaripola, tema ,hubungan persamaan dan hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif. Namun dengan bertambahnya data melalui verifikasi terus menerus maka akan diperoleh kesimpulan yang bersifat grounded Gambar 1.1 ModelAnalisisInteraktif
Sumber: Miles dan Huberman ( dalam Sugiono,2005:92)
Pengumpulan Data Penyajian Data
Reduksi Data Kesimpulan
(24)
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH BATIK DI DESA PAKANDANGAN BARAT KECAMATAN BLUTO
(Study di DinasPerindustrian Dan PerdaganganKabupatenSumenep) Skripsi
DiajukanKepadaFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik UniversitasMuhammadiyah Malang
SebagaiPersyaratanUntukMendapatGelarSarjana (S - 1)
Oleh : SITI MAILAH NIM : 201010050311077
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALAN
(25)
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : SitiMailah
NIM : 201010050311077
Fakultas : IlmuSosialdanIlmuPolitik
Judul : Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Batik Di DesaPakandangan Barat Kecamatan Bluto(Study di DinasPerindustrian Dan PerdaganganKabupatenSumenep)
DisetujuiUntukDiujiDihadapan SidangDewanPengujiSkripsi
JurusanIlmuPemerintahan FakultasIlmuSosial Dan IlmuPolitik UniversitasMuhammadiyah Malang
Mengetahui
DosenPembimbing I DosenPembimbing II
Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si HeviKurniaHardini, S.IP. MA. GOV
Dekan FISIP UMM KajurIlmuPemerintahan
(26)
LEMBAR PENGESAHAN
TelahdipertahankanDihadapan SidangDewanPengujiSkripsi
JurusanIlmupemerintahan FakultasIlmuSosial Dan IlmuPolitik UniversitasMuhammadiyah Malang
Pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 22 April 2014 Jam : 10.00 – 11.00
Tempat : Kantor JurusanIlmuPemerintahan
DewanPenguji
1. Dr. AsepNurjaman, M.Si 2.Yana S Hijri, S.IP, M.IP 3. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si
4. HeviKurniaHardini, S.IP. MA. GOV
Mengesahkan Dekan
FakultasIlmuSosial Dan IlmuPolitik UniversitasMuhammadiyah Malang
(27)
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : SitiMailah
Nim : 201010050311077
Fakultas : IlmuSosialdanIlmuPolitik
Jurusan : IlmuPemerintahan
Judul : Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
Batik Di DesaPakandangan Barat Kecamatan Bluto (Study di DinasPerindustrian Dan Perdagangan) Pembimbing : 1. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si
2. HeviKurniaHardini, S.IP. MA. GOV KonsultasiSkripsi
(28)
SURAT PERNYATAAN
Nama : SitiMailah
Tempat, TanggalLahir: Sumenep, 04 Juli 1991
NIM : 201010050311077
Fakultas : IlmuSosialdanIlmuPolitik
Jurusan : IlmuPemerintahan
MenyatakanbahwaKaryaIlmiah/ Skripsisaya yang berjudul :” PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH BATIK DI DESA PAKANDANGAN BARAT KECAMATAN BLUTO (Study di DinasPerindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)” Adalahbukankaryatulis orang lain, baiksebagianmaupunkeseluruhan, kecualidalambentukkutipan yang telahsayasebutkansumbernya.
Demikiansuratpernyataaninisayabuatdengansebenar-benarnyadanapabilapernyataaninitidakbenar,
sayabersedianmendapatkansanksiakademiksebagaimanaberlaku
Malang, 15 Mei 2014 Yang Menyatakan
(29)
MOTTO HIDUP
Kebiasaan belum tentu benar tapi kebenaran
Harus dibiasakan
(Imam Hidayat)
Manusiatakselamanyabenardantakselamany
asalah, kecualiia yang selalu mengoreksi diri
dan membenarkan kebenaran
orang lain atas
(30)
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim dengan hati yang penuh kebanggaan
kupersembahkan skripsi ini untuk orang orang yang aku cintai, kasihi
dan aku sayangi...
Pertama saya ucapkan syukur alhamdulilah kepada Allah
SWT yang sudah memberikan jalan atau petunjuk bagi saya
dalam menjalanis kripsi ini.
Buat bapak serta ibu terimakasih atas dukungan serta
doa-doanya yang selama ini kau panjatkan untukku sehingga aku bias
menyelesaikan skripsi ini dengan baik, berkat
do’ado’a kalian aku
(31)
banyak buat kalian karena kalian orang yang sangat berarti dalam
hidupku
Buat Dosen pembimbing I (Ibu Tri Sulistyaningsih) dan
Dosen pembimbing II (IbuHevi Kurnia Hardini) terima
kasih banyak atas bimbingannya serta kesabarannya selama ini
sehingga skripsi saya menjadi lebih baik
lagi….
Buat kakakq zainudin terimakasih atasdukungannya, terutama
terimakasih atas bantuan keuangannya selama ini sehingga aku
sampek lulus menempuh S1. Berkat
do’a
serta jerih payahmu
aku bias seperti ini.
Buat bapak Qodir dan buQodir terimakasih banyak atas
(32)
kalian aku bias menjalani kuliah dengan baik dan aku juga bias
mengerti tentang kehidupan yang sesungguhnya.
Buatsuamiq yang sudah mendampingi q selama dari semester 6
sampai sekarang terimakasih banyak atas dukunganmu q bias
menyelesaikan skripsiini dan tanpa bantuanmu mungkin aq
membutuhkan waktu yang sangat lama dalam menggarap
skripsiini. Terimakasih banyak
berkatkamu (a2’) aq
bias
menyelesaikannya dengan baik serta bias meghadapi hambatan
hambatan selama ini.
Buat sahabatQ ayu dan rika terimakasih karena kalian selalu
dukung aq dan selalu nganter-nganterin aq dan juga selalu
menemaniq
(33)
Buat anak-anak ilmu pemerintahan angkatan 2010 khususnya
kelas B dina, dady, febri, daris, bejo , gita, novel, pristanti, lidia,
noven, tiwi dan yang lainnya terimakasih bayak atas semuanya,
kalian semua telah mengajariq bagaimana menjadi keluarga dan
maksih selama ini sudah mau berteman dengank
u…akusayang
(34)
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim alhamdulilla hirobbilalamin hamdan yuwafini
amahu wayukafi mazidah.. puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas berkat rohmat
serta hidayahnya yang diberikan dalam kehidupan ini sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi sebagai persyaratan akademis untuk lulus di Universitas Muhammadiyah Malang, tidak lupa juga kepada sang Revolusioner dunia ini yaitu Nabi Muhammad Saw, dengan kesabaran beliau, dan keikhlasan beliau sehingga mampu merubah peradaban dunia ini menjadi besar dan bermoral.
Peneli timen coba mengangkat judul penelitian Skripsi tentang
“Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Batik di DesaPakandangan Barat Kecamatan Bluto ”(Study di Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep). Dengan terselesainya skripsi ini, yang merupakan usaha peneliti secara maksimal, tentu saja melibatkan bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, untuk itu, peneliti merasa wajib menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada beliau secara khusus sebagai berikut :
1. Kepada pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang Bapak Rektor, Pembantu Rektor I, Pembantu Rektor II dan Pembantu Rektor III .terimakasih atas didikasi mereka yang tinggi, mereka adalah para pencinta pengetahuan
(35)
dan kebijakan yang telah mengabdi demi terciptanya umat manusia dan beradab.
2. Kepada Dosen Pmbimbing I (Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si) dan Dosen Pembimbing II (Hevi Kurnia Hardini, S.IP. MA. GOV). terimakasih atas kesabaran, pengertian dan kesedian menjadi sharing partner sehingga skripsi ini dengan segera terselesaikan.
3. Kedua orang tua, ABD. Salim yang telah menuntun hidup saya dengan keteladanan, kesabaran, kedamaian dan cinta kasih yang sangat dalam dan tulus, buat Ibu Nisaiyah, yang selalu membimbing hidup menjadi lebih berarti dan yang selalu mendoakan dengan tulus dan keikhlasan dalam perjuanganmu sehingga penulis dapat mencapai cita-cita. Selanjutnya, terimakasih pula untuk kakak saya Zainudin yang selalu membantuku dalam segala hal terutama dalam hal keuangan dan juga telah sabar selama ini dalam membiayaiku sampai saat ini, dan terimakasih buat suamiq yang aq cinta sayangi atas bantuan, dukungan, serta kesabarannya dalam mendapingi kusampai akhirnya skripsi ini terselesaikan.
4. Kepada Dosen Ilmu Pemerintahan yang telah merintis ilmu kepada peneliti Bapak Jainuri, Bapak AsepNurjaman, Bapak Krishno Hadi, Bapak Salahuddin, Bapak Saiman, Bapak Imam Hidayat, Bapak A. Rifai, Bapak Heru, Bapak Yana, Ibu Tri Sulistyaningsih, Ibu Hevikurnia, dan Ibu Noenik, Ibu Suadah. Yang telah berjasa banyak kepada penulis dalam memberikan keikhlasan ilmunya
(36)
5. Kepada teman-teman Ilmu Pemerintahan angkatan 2010, Ayu, Rika ,Dina, Tiwi, Noven, , Titis, Daris, Febri, Dady, Lidia, Pristanti, Novel, Novikarina, dan lain-lain yang tidak bias saya sebutkan satu persatu. Bisa berteman dengan kalian merupakan anugrah yang sangat luar biasa bagi hidup saya.
Malang, 28 Januari 2014 Peneliti
(37)
DAFTAR ISI
COVER ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv
LEMBAR PERNYATAAN ... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAKSI ... ix
DAFTAR ISI ...xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang ...1
B. Rumusan Masalah...8
C. TujuanPenelitian ...8
D. ManfaatPenelitian ...8
E. DefinisiKonseptual ...9
F. DefinisiOperasional ...14
G. MetodePenelitian ...17
(38)
A. Konsep Pemerintahan...23 1. Pemerintah... 23 2. Pemerintah Daerah...27 3. PembagianUrusan Pemerintahan...28 4. UrusanPemerintah Daerah...29 5. Penyelenggara Pemerintahan...30 6. Perangkat Daerah...31 7. IndikatorKeberhasilanPemerintahDalamPemberdayaan...32
8. PeranPemerintah Daerah
DalamPemberdayaan...33
B. PemberdayaanUsaha Mikro Kecil
danMenengah...34 1. Konsp Pemberdayaan...34 2. Proses Pemberdayaan...36 3. Tahapan Pemberdayaan...37 4. Strategi Pemberdayaan...42 5. KonsepPemberdayaan Usaha Mikro Kecil danMenengah...43
C. Usaha Mikro Kecil danMenengah
(UMKM)...45 1. Pengertian UMKM...45 2. Peranan UMKM...48 3. Potensi UMKM...49
(39)
5. Faktor Yang MempengaruhiKegagalandanKeberhasilan UKM……….52 6. Industri Kecil...54 D. Batik...5 5 1. Pengertian Batik...55
2. Perkembangan Batik di
Madura...55
3. MacamMacam Batik...56
BAB III. DESKRIPSI WILAYAH
1. Gambaran Desa...60 2. TopografiDesa...6 1 3. Demigrafi Desa...62 4. Pemerintahan Desa...65
5. KondisiSosialdan Ekonomi...68 6. Potensi
Desa...71 7. DinasPerindustriandanPerdagangan (DISPERINDAG)...74 8. Industri Batik DesaPakandangan Barat...77
BAB IV. HASIL DAN ANALISA
A. Pmberdayaan UMKM OlehDisperindagKabupatenSumenep...80 1. Pengembangan
SDM...81
2. BantuanperalatanpenunjangProduksi...89 3. Pengembangan
Inovasi...95
4. AksesPermodalanSipanPinjam Bank………..97 5. PemasaranProduk
(40)
B. Relasi
Kelembagaan...105
1. Tim Pendamping
Program...106
2. Lembaga Monitoring
Program...107
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan...11 1
B. Saran...11 3
DAFTAR PUSTAKA...xv
LAMPIRAN...xv iii
(41)
DAFTAR PUSTAKA
Hubeis, Musa.2009. Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis. Ghalia Indonesia:Bogor.
Kuncoro,Mudrajad, 2008.Ekonomi Pembangunan: Teori,masalah, dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP.AMPYKPN.
Bakri,Mansyur.2007. Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan RRA dan PR. VIsipressmedia: Surabaya
Ife,J.W, 1995. Community Development: Creating Community Alternatives-Vision, AnalysiIs And Practice. Melbourne: Longman.
Sumodiningrat, Gunawan.1999. Pemberdayaan Masyarakat Dan Jaring Pengmanan Ssosial. Ghalia Indonesia : Yogyakarta
Adi, M. K wartono.2007. Analisis Usaha Kecil Dan Menengah. Andi Yogyakarta: Yogyakarta
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung
Soehartono, Irawan.2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung
Rasyid, M. Ryaas, 1997, Kajian Awal Birokrasi Pemerintahan dan Politik Orde Baru, Jakarta: Yarsif Watampone
(42)
Muhammad Ryas Rasyid, Makna pemerintahan Tinjauan Dari Segi Etika Dan Kepemimpinan, Cetakan Pertama, Agustus 1996.
Ahmad Yani, 2008, Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Di Indonesia: Jakarta, Pt. Raja Grafindo Persada
Osborne, David dan Ted Gaebler ,1996. Mewirausahakan Biroksrasi, Penerjemah Abdul Rasyid, Jakarta, Pustaka Binaman Presindo
Pranarka, AMW dan Prijono, Onny S (Ed). 1996. Pemberdayaan, konsep, kebijakan dan implementasi. CSIS: jakarta
Wrihatnolo, R. R. Dan Dwidjowijoto R. N. 2007. Manajemen pemberdayaan : sebuah pengantar dan panduan untuk pemberdayaan masyarakat. PT Gramedia: jakarta
Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pemberdayaan untuk rakyat: memadukan pertumbuhan dan pemerataan. Cides: jakarta
Bararuallo, Frans. 2001. Majalah Ilmiah Atma Nan Jaya: Kajian Strategi Pengelolaan Dan Keunggulan Bisnis Usaha Kecik di Indonesia. Universitas Katolik Atma Jaya: Jakarta
Mas’ud said,Arah Baru Otonomi Daerah Di Indonesia. Malang. 2008
(43)
Kansil, 2003. Syistem Pemerintahan Indonesia, Jakarta,Pt. Bumi Aksara
Kencana, 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan, Bandung: Refika Aditama
Soehino, 1996, Ilmu Negara. Jogjakarta : Liberty
Pasal 1 angka 2 UU No 32 Tahun 2004” Tentang Pemerintah Daerah
Uu Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
Presiden Republik Indonesia, Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Sumber Internit:
http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/mengenal-batik.html
http://navakashop.com/macam-macam-batik-indonesia-berdasarkan-proses-pembuatanya:
http://www.swbtc.net/pengembangan-usaha-kecil-menengah-berbasis-klaster/satya-wacana-business-technology-center/#more-92
(44)
http://mohammad – Ilmu. Blogspot.com/2012/03/Pengertian – Dan-Asas-Asas-Pemerintahan.html
http// Merriel Razak & Andian Anggraeni.Pengertian & Macam Berdasarkan Cara Pembuatan batik
ile:///F:/pemerdayaan UMKM menurut UU NO.20 TAHUN 2008 Tentang UMKM _ BERANDA Hamdani KKMB
(1)
5. Faktor Yang MempengaruhiKegagalandanKeberhasilan UKM……….52 6. Industri Kecil...54 D. Batik...5 5 1. Pengertian Batik...55
2. Perkembangan Batik di
Madura...55
3. MacamMacam Batik...56 BAB III. DESKRIPSI WILAYAH
1. Gambaran Desa...60 2. TopografiDesa...6 1 3. Demigrafi Desa...62 4. Pemerintahan Desa...65
5. KondisiSosialdan Ekonomi...68 6. Potensi
Desa...71 7. DinasPerindustriandanPerdagangan (DISPERINDAG)...74 8. Industri Batik DesaPakandangan Barat...77 BAB IV. HASIL DAN ANALISA
A. Pmberdayaan UMKM OlehDisperindagKabupatenSumenep...80 1. Pengembangan
SDM...81
2. BantuanperalatanpenunjangProduksi...89 3. Pengembangan
Inovasi...95
4. AksesPermodalanSipanPinjam Bank………..97
5. PemasaranProduk
(2)
B. Relasi
Kelembagaan...105
1. Tim Pendamping
Program...106
2. Lembaga Monitoring
Program...107
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan...11 1
B. Saran...11 3
DAFTAR PUSTAKA...xv LAMPIRAN...xv iii
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Hubeis, Musa.2009. Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis. Ghalia Indonesia:Bogor.
Kuncoro,Mudrajad, 2008.Ekonomi Pembangunan: Teori,masalah, dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP.AMPYKPN.
Bakri,Mansyur.2007. Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan RRA dan PR. VIsipressmedia: Surabaya
Ife,J.W, 1995. Community Development: Creating Community Alternatives-Vision, AnalysiIs And Practice. Melbourne: Longman.
Sumodiningrat, Gunawan.1999. Pemberdayaan Masyarakat Dan Jaring Pengmanan Ssosial. Ghalia Indonesia : Yogyakarta
Adi, M. K wartono.2007. Analisis Usaha Kecil Dan Menengah. Andi Yogyakarta: Yogyakarta
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung
Soehartono, Irawan.2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung
Rasyid, M. Ryaas, 1997, Kajian Awal Birokrasi Pemerintahan dan Politik Orde Baru, Jakarta: Yarsif Watampone
(4)
Muhammad Ryas Rasyid, Makna pemerintahan Tinjauan Dari Segi Etika Dan Kepemimpinan, Cetakan Pertama, Agustus 1996.
Ahmad Yani, 2008, Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Di Indonesia: Jakarta, Pt. Raja Grafindo Persada
Osborne, David dan Ted Gaebler ,1996. Mewirausahakan Biroksrasi, Penerjemah Abdul Rasyid, Jakarta, Pustaka Binaman Presindo
Pranarka, AMW dan Prijono, Onny S (Ed). 1996. Pemberdayaan, konsep, kebijakan dan implementasi. CSIS: jakarta
Wrihatnolo, R. R. Dan Dwidjowijoto R. N. 2007. Manajemen pemberdayaan : sebuah pengantar dan panduan untuk pemberdayaan masyarakat. PT Gramedia: jakarta
Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pemberdayaan untuk rakyat: memadukan pertumbuhan dan pemerataan. Cides: jakarta
Bararuallo, Frans. 2001. Majalah Ilmiah Atma Nan Jaya: Kajian Strategi Pengelolaan Dan Keunggulan Bisnis Usaha Kecik di Indonesia. Universitas Katolik Atma Jaya: Jakarta
Mas’ud said,Arah Baru Otonomi Daerah Di Indonesia. Malang. 2008
(5)
Kansil, 2003. Syistem Pemerintahan Indonesia, Jakarta,Pt. Bumi Aksara
Kencana, 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan, Bandung: Refika Aditama
Soehino, 1996, Ilmu Negara. Jogjakarta : Liberty
Pasal 1 angka 2 UU No 32 Tahun 2004” Tentang Pemerintah Daerah Uu Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
Presiden Republik Indonesia, Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Sumber Internit:
http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/mengenal-batik.html
http://navakashop.com/macam-macam-batik-indonesia-berdasarkan-proses-pembuatanya:
http://www.swbtc.net/pengembangan-usaha-kecil-menengah-berbasis-klaster/satya-wacana-business-technology-center/#more-92
(6)
http://mohammad – Ilmu. Blogspot.com/2012/03/Pengertian – Dan-Asas-Asas-Pemerintahan.html
http// Merriel Razak & Andian Anggraeni.Pengertian & Macam Berdasarkan Cara Pembuatan batik
ile:///F:/pemerdayaan UMKM menurut UU NO.20 TAHUN 2008 Tentang UMKM _ BERANDA Hamdani KKMB