5
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini berusaha menjawab permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana efektivitas program CSR PT PLTU Paiton bagi masyarakat Desa Bhinor ?
C. TujuanPenelitian
Dari rumusan masalah di atas, dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui bagaimana efektivitas program CSR PT PLTU Paiton bagi masyarakat Desa Bhinor khususnya untuk pemberdayaan perempuan.
D. ManfaatPenelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan bisa digunakan untuk menerapkan teori sosiologi khususnya teori Fungsionalisme Struktural oleh Talcot Parson yang telah
diperoleh selama perkuliahan dan mengkaji permasalahn sosial yang ada di masyarakat berkaitan dengan efektifitas program CSR PT PLTU Paiton dan
juga untuk menerepkan pengetahuan tentang CSR yang peneliti dapatkan dari mata kuliah evaluasi dan perencanaan program.
6
Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti berikutnya Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti yang lain untuk
melakukan penelitian yang sejenis tentang Efektivitas program CSR bagi masyarakat khususnya pemberdayaan perempuan.
2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan agar program CSR yang diberikan lebih efektiv
untuk masyarakat. 3. Bagi Masyarakat
Sebagai pengetahuan umum bagi masyarakat yang ingin mengetahui tentang efektivitas program CSR PT PLTU Paiton bagi masyarakat Desa Bhinor.
E. Definisi Konseptual
Definisi konsep adalah merupakan batasan atau istilah yang ada di dalam judul penelitian agar tidak terjadi salah penafsiran berbeda atas inti dari judul
tersebut. Karena definisi konsep digunakan agar penelitian yang dilakukan tidak racuh dan terarah.
2
Dengan mengacu pada judul “ Efektivitas Program CSR corporate social responsibility PT PLTU Paiton bagi Masyarakat Desa Bhinor”,
maka difinisi konsepnya sebagai berikut :
2
Hamidi, 2007. M et ode Penelit ian Dan Teori Komunikasi. M alang. UM M Press. Hal. 4
7
1. Efektivitas Menurut Kamus Sosiologi karangan Soerjono Soekanto efektivitas adalah
taraf sampai sejauh mana suatu kelomok mencapai tujuanya.
3
dalam setiap organisasi efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran
yang telah di tentukan dengan kata lain suatu aktifitas disebut efektiv, apabila tercapai tujuan atau sasaaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Secara komprehensif, efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu lembaga atau organisasi untuk dapat melaksanakan semua
tugas-tugas pokoknya atau dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Cambel J. P, pengukuran efektivitas secara umum dan yang
paling menonjol adalah : a. Keberhasilan pogram
b. Keberhasilan sasaran c. Kepuasan terhadap program
d.Tingkat out put dan in put e. Pencapain tujuan menyeluruh.
Sehingga efektivitas program dapat dijalankan dengan kemampuan operasional dalam melaksanakan program-program kerja yang sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan.
4
3
Soekant o, 1984. Kamus Sosiologi. Hal .48
4
ht t ps: w w w .google.com search?q=pengertian 20efekt ivit as20menurut 20kamus20sosiologi.reposit ory.usu.ac.id bit stream 123456789 30619
3 Chapt er20II.pdfoleh K Siregar - 2011
8
2. Program CSR Menurut Kamus Sosiologi, Program adalah perencanaan yang menyangkut
kuantifikasi.
5
Sedangakan, menurut Charles O. Jones, program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat
membantu seseorang untuk mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak.
Menurut International Standar ISO 26000 CSR adalah tanggung jawab suatu organisasi sebagai dampak dari suatu keputusan dan kegiatan kemasyarakatan dan
lingkungan, melalui perilaku transparan dan etis yang memberikan kontribusi untuk pembangunan berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat;
memperhitungkan harapan para pemangku kepentingan; sesuai dengan hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional perilaku dan
terintegrasi di seluruh organisasi dan dipraktekkan dalam suatu hubungan.
6
Program CSR adalah menurut lingkar studi CSR Indonesia adalah upaya sunguh-sungguh dari entitas bisnis untuk meminimalkan dampak negatif dan
memaksimalkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial, dan lingkungan agar mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan. Secara implisit, definisi tersebut berarti mengajak perusahaan untuk bersunguh-sugguh dalam upaya memberikan manfaat atas
5
M ust ofa, Bisri dan M aharani Eilsa Vindi. 2008. Kamus Lengkap Sosiologi. Jogjakart a. Panji Pust aka. Hal 248
6
Rachm an, Nurdizal M dkk. 2011. Panduan Lengkap Perencanaan CSR. Jakart a: Penebar Sw adaya. Hal 17
9
kehadirannya bagi umat manusia saat ini. Meminimalkan dampak negative adalah bagian dari usaha memberikan manfaat di masa yang akan dating.
Program CSR yang meliputi penggurangan kemiskinan, pelestarian lingkungan, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan adalah bagian dari upaya
pengembangan perusahaan secara berkelanjutan. Dengan demikian, CSR bias ditafsirkan sebagai suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan
sesuai kemampuan perusahaan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosiallingkungan sekitar perusahaan berada.
Bentuk tanggung jawab perusahaan dapat bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
memperbaiki lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, serta sumbangan untuk
desafasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
3. PT PLTU Perusahaan industri yang bergerak dalam Pembangkit listrik tenaga uap
PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah
Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari
10
uap panaskering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.
7
F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian