Perkembangan Jaringan Layanan ANALISIS KESESUAIAN ANTARA KONSEP GRAND STRATEGY

4. Program pengembangan produk

Program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan saling menguntungkan dan dukungan jaringan kantor yang luas dan penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami. Dalam hal ini Bank Indonesia di tiap tahunnya mengalami progres dalam pengembangan produk dan jaringan kantor cabang demi meningkatkan kualitas layanan dan dalam memenuhi kebutuhan nasabah sesuai perkembangan zaman.

a. Perkembangan Jaringan Layanan

Pada tahun 2008 dalam layanan pada tahun ini jumlah bank umum syariah BUS sebanyak 3, Unit usaha syariah UUS sebanyak 28, Bank Perkreditan rakyat syariah BPRS sebanyak 128, jumlah kantor bank umum syariah dan unit usaha syariah sebanyak 841, jumlah layanan syariah 1440. 68 Sebelumnya pada tahun 2007 jumlah bank umum syariah masih sama yaitu sebanyak 3 bank, sedangkan jumlah unit usaha syariah sejumlah 25 buah jadi pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebanyak 3 unit usaha syariah. Jumlah kantor BUS dan UUS di 2007 sejumlah 577, jadi pada tahun 2008 mengalami peningkatan dalam penambahan jumlah kantor BUS dan UUS sebanyak 264 buah. Jumlah layanan syariah 68 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2009, november 2008, h.22 mengalami penurunan 1053 yang artinya pengalami penurunan dari tahun 2007 sebesar 387. Pada tahun 2009 bank umum syariah berjumlah 5, unit usaha syariah sejumlah 24, jumlah kantor bank umum syariah dan unit usaha syariah 1059, jumlah layanan syariah 1685. 69 Dalam tahun 2009 UUS BRI dan Bukopin mengalami spin off sehingga jumlah BUS bertambah 2, sedangkan dengan UUS mengalami penurunan sebab ada penutupan 3 UUS masing- masing karena likuidasi UUS IFI, adanya merger antara UUS Lippo dan UUS Niaga menjadi UUS CIMB Niaga. Dan pada akhir 2009 terdapat penambahan 1 UUS baru yaitu UUS OCBS NISP. Sedangkan dari sisi peningkatan jumlah jaringan kantor bank syariah mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Penambahan pada tahun 2009 sebanyak 218kantor cabang, layanan syariah ofice channeling sebanyak 245. Pada tahun 2010 jumlah BUS 10, jumlah UUS 23, jumlah kantor BUS dan UUS 1388,dan jumlah layanan syariah sebanyak 1140. 70 Selama tahun 2010, jumlah Bank Umum Syariah BUS bertambah 5 dengan diterbitkannya izin usaha 5 BUS yaitu PT Bank Victoria Syariah, PT Bank BCA Syariah, PT Bank Jabar Banten Syariah, PT Bank BNI 69 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2010, november 2009, h. 31 70 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2011, november 2010, h. 31 Syariah, dan PT Bank Maybank Syariah Indonesia. Dari 5 izin BUS baru tersebut 3 diantaranya adalah izin konversi perubahan kegiatan usaha bank konvensional menjadi bank syariah dan 2 lainnya adalah izin BUS hasil spin-off pemisahan. Izin konversi diberikan kepada PT Bank Victoria Syariah semula adalah PT Bank Swaguna, PT Bank BCA Syariah semula adalah PT Bank UIB dan PT Bank Maybank Syariah Indonesia semula adalah PT Bank Maybank Indocorp, sedangkan izin usaha BUS hasil spin-off diberikan kepada PT Bank Jabar Banten Syariah dan PT Bank BNI Syariah. Dalam hal jaringan kantor BUS dan UUS hingga September 2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebanyak 330 kantor. Pada tahun 2011 diperkirakan jumlah jaringan kantor terus mengalami peningkatan sebagai upaya BUSUUS untuk mempertahankan meningkatkan pangsa pasarnya. Sedangkan untuk Layanan Syariah office channelling dari UUS, karena adanya spin-off 2 UUS maka jumlahnya menurun dari 1.792 pada akhir tahun 2009 menjadi 1.140 pada September 2010. 71 Disetiap tahunnya target dari bank Indonesia yaitu dari segi kelembagaan dalam rangka meningkatkan market share dan pelayanan yang luas maka jumlah kantor bank syariah harus bertambah, untuk tahun 71 DPbS BI, Outlook perbankan syariah indonesia 2011, november 2010, h. 35 2008- 2010 dalam hal kelembagaan terlihat mengalami pertumbuhan berarti taget bank Indonesia tercapai.

b. Pengembangan Produk