Vaskulitis. Reaksi fotoalergik. Pengenolan Obat Oleh Sel T

kompleks antigen antibodi dengan afinitas pada trombosit. Teryata banyak obat yang menyebabkan kerusakan kapiler tanpa mengenai tombosit. Tipe ini dikenal sebagai purpura non trombositopenik atau purpura vaskular. Purpura non trombositopenik secara umum berkaitan dengan deposit kompleks imun di dinding venula. 15 Beberapa obat penyebab purpura trombositopenik adalah asam asetilsalisilat, karbamazepin, indometasin, isoniazid, nitrofurantoin, penisilinamin, fenitoin, dan derivatnya, derivat pirazolon, quinidin, sulfonamid, dan tiourasil. Sedangkan beberapa obat penyebab purpura non trombositopenik adalah ampisilin, penisilin, sulfatrimetoprim, sulfonamid, asam asetilsalisilat. 15

8. Vaskulitis.

Vaskulitis ditandai adanya inflamasi dan nekrosis pembuluh darah. 2,13 Bentuk tersering adalah vaskulitis yang mengenai kapiler dan venul 13,24 Gambar klinis tersering vaskulitis adalah palpable purpura. Vaskulitis dapat hanya terbatas pada kulit, atau dapat melibatkan organ lain, antara lain hepar, ginjal, dan sendi. Ukuran dan jumlah lesi bervariasi. Biasanya distribusi simetris pada ekstremitas bawah dan daerah sakrum. Demam, malaise, myalgia dan anoreksia dapat menyertai lesi kulit. Vaskulitis clapat terjadi pada semua umur, dengar awitan rata-rata pada dekade kelima. 2 Vaskulitis yang diinduksi obat dianggap terjadi melalui mekanisme reaksi tipe III, jadi berhubungan dengan deposit kompleks imun. 8,14,24 Obat hanya salah satu penyebab vaskulitis.2,14 Obat-obatan yang dianggap sebagai penyebab adalah penisilin, sulfonamid, tiourasil, hidantoin, iodida, alopurinol, 2 tiazid, NSAID, antidepresan, antiaritmia. 14

9. Reaksi fotoalergik.

Fotosensitivitas dapat berupa fenomena non imunologik fototoksik, atau reaksi imunologik fotoalergik. 2 Reaksi fotoalergik bergantung pada obat, respons imun dan cahaya. 14 UVA 320-400nm terlibat pada sebagian besar reaksi fotoalergik. 8 Reaksi fotoalergik dapat diinduksi oleh obat topikal atau sisternik. Imam Budi Putra : Erupsi Obat Alergik, 2008 USU e-Repository © 2008 Gambaran klinis reaksi fotoalergik kontak menyerupai gambaran dermatitis kontak pada umumnya. l4 Reaksi kulit diawali didaerah terpajan matahari, kemudian dapat meluas yang tidak terpajan matahari. 14,15 Reaksi fotoalergik terhadap photosensitizer sistemik lebih jarang dibandingkan dengan yang diinduksi kontaktan. 14 Reaksi fotoalergik diperantarai oleh limfosit dan merupakan reaksi hipersensitivitas tipe lambat serupa dengan dermatitis kontak alergik. Reaksi fotoalergik membutuhkan fase induksi dan elisitas. 8 Periode sensitisasi dapat beberapa hari sampai beberapa bulan. Konsentrasi obat yang dibutuhkan untuk elisitasi dapat sangat kecil. 2 sebagaian besar reaksi fotoalergik disebabkan oleh agen topikal, antara lain sulfonamid, fenotiazin, dan halogennated salicylanilides. 14 Fotoalergen sistemik, misalnya fenotiazin, klorpromazin, sulfa 8 , tiazid, kuinidin, 14 dan griseofulvin 2 dapat menimbulkan reaksi fotoalergik. 8

10. Eritema nodosum, EN