Tingkat Kesejahteraan karyawan Outsourcing PTPN II Kebun Sawit

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tingkat Kesejahteraan karyawan Outsourcing PTPN II Kebun Sawit

Seberang Sub bab ini akan melihat tingkat kesejahteraan karyawan Outsourcing di PTPN II Kebun Sawit Seberang, yang semestinya seorang karyawan perlu diperhatikan kesejahteraannya di perusahaan manapun terutama di PTPN II Kebun Sawit Seberang ini. Adapun hasil data-data yang diperoleh adalah melalui penyebaran kuisioner dan wawancara singkat kepada karyawan outsourcing. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. Adapun skor yang diperoleh ditujukan untuk mengetahui kategori tingkat kesejahteraan karyawan outsourcing yaitu sebagai berikut : 20 - 32 = Tingkat kesejahteraan rendah 33 - 46 = Tingkat kesejahteraan sedang 47 - 60 = Tingkat kesejahteraan tinggi Dibawah ini merupakan hasil skor yang diperoleh dan dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 13. Tingkat Kesejahteraan Karyawan Outsourcing PTPN II Kebun Sawit Seberang Skor Tingkat Kesejahteraan Frekuensi Orang Persentase 20 – 32 33 – 46 47 – 60 17 13 56,67 43,33 Jumlah 30 100,00 Sumber : Data diolah dari lampiran 2 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 13 diatas, tingkat kesejahteraan karyawan outsourcing di PTPN II Kebun Sawit Seberang dengan skor 20 – 32 dengan persentase 0 dengan kriteria tingkat kesejahteraan rendah, skor 33 – 46 dengan persentase 56,67 dengan jumlah sampel 17 orang dinyatakan tingkat kesejahteraan sedang, dan skor 47 – 60 dengan persentase 43,33 berjumlah 13 orang dinyatakan tingkat kesejahteraan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan karyawan outsourcing di daerah penelitian adalah sedang, maka dengan demikian hipotesis 1 ditolak. Ternyata fakta di lapangan tidak sesuai dengan hipotesis. Hal ini dikarenakan bahwa setiap karyawan outsourcing di daerah penelitian selalu menjaga kesehatan sehingga terhindar dari sakit, dan dapat mengurangi biaya pengobatan. Mereka juga peduli terhadap pendidikan anak-anak mereka, hal ini dibuktikan dengan kemampuan mereka untuk menyekolahkan anak minimal sampai di bangku SMA. Mereka mengatakan bahwa walaupun hanya tamatan SD atau SMP, jangan sampai anak-anak mereka mempunyai nasib yang sama. Selain itu, semua karyawan outsourcing yang telah diwawancarai mengatakan bahwa tingkat alokasi pengeluaran rumah tangga kebanyakan untuk biaya konsumsi pangan daripada konsumsi non pangan. Mereka juga mendapatkan keistimewaan dari PTPN II karena telah bekerja sebagai karyawan di perusahaan mereka, yaitu mendapatkan rumah dinas milik perusahaan atau rumah kebun, biasanya bangunan rumah dinding setengah batu, dan telah dialiri listrik 450 Watt. Disamping itu, ada beberapa karyawan yang merupakan pensiunan karyawan tetap PTPN II, dan mereka memilih untuk bekerja sebagai karyawan outsourcing sebagai pekerjaan setelah masa pensiun. Universitas Sumatera Utara

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Karyawan Outsourcing