Korelasi antara Luas Bidang Perontokan, Tinggi Operator, dan

30 Semua bagan pada Gambar 17 diatas dapat menjelaskan bahwa ada keterkaitan korelasi antara parameter tinggi alat, tinggi operator, dan keluahan subjektif yang dialami oleh operator. Korelasi yang dapat disimpulkan dari ketiga parameter diatas adalah tinggi alat berkorelasi kuat dengan tinggi operator dan keluhan yang dirasakan oleh operator. Semakin tinggi operator maka alat yang digunakan sebaiknya menyesuaikan ketinggian tubuh operator. Operator yang menggunakan alat yang tingginya tidak sesuai dengan tinggi badannya akan mengalami lebih banyak keluhan. Dapat dilihat dalam bagan bahwa ada suatu keteraturan, yaitu semakin tinggi operator maka alat yang digunakan juga semakin tinggi. Hal ini dapat menjelaskan bahwa petani sebagai operator secara alami telah menggunakan prinsip kenyamanan dalam membuat alat yang sesuai untuk digunakan menurut kenyamanan mereka. Sehingga secara tidak langsung petani sudah menerapkan prinsip ergonomi dalam mendesain alat gebot yang digunakan. Berdasarkan data antropometri yang diperoleh di lapangan yang termasuk kedalam enam kelompok tinggi operator maka dapat dilihat korelasinya dengan produktivitas perontokan. Tinggi antropometri pada persentil ke-5 termasuk kedalam kelompok A. Tinggi alat yang sesuai untuk operator pada persentil ke-5 adalah 40-45 cm. Tinggi antropometri pada persentil ke-50 termasuk kedalam kelompok D. Tinggi alat yang sesuai untuk operator pada persentil ke-50 adalah 50-55 cm. Tinggi antropometri pada persentil ke-95 termasuk kedalam kelompok G. Tinggi alat yang sesuai untuk operator pada persentil ke-95 adalah 55-60 cm. Secara alami operator dapat menentukan sendiri tinggi alat yang dipilih yang dirasa nyaman oleh mereka. Hal ini dapat dilihat dari bagan diatas, semakin tinggi operator yang menggunakan maka semakin tinggi pula alatnya. Dengan semakin tidak adanya kesesuaian tinggi alat dan tinggi operator maka keluhan yang terjadi semakin meningkat. Keluahan rasa kelelahan yang kebanyakan dialami merupakan keluhan yang wajar dirasakan ketika seseorang telah melakukan pekerjaan dalam waktu yang lama.

2. Korelasi antara Luas Bidang Perontokan, Tinggi Operator, dan

Produktivitas Perontokan Parameter luas bidang perontokan diperoleh dari perkalian antara dimensi panjang dan lebar. Parameter luas bidang perontokan ini akan berpengaruh pada produktivitas perontokan. Karena semakin luas bidang perontokan maka padi dapat dipukulkan secara tepat pada pada meja perontok, sehingga dapat mengurangi susut tercecer akibat terlemparnya padi karena tidak dipukulkan secara tepat dan tidak terontokkan secara maksimal. Pengelompokan luas bidang perontokan ini berdasarkan dari dari data dimensi panjang dan lebar yang dihitung untuk mencari luasannya kemudian dihitung panjang dan lebar kelas sehingga diperoleh enam kelompok luas bidang perontokan. Begitupun dengan tinggi operator pengelompokan berdasarkan pada panjang dan lebar kelas. Tinggi operator pada data antropometri yang diukur di lapangan termasuk dalam enam kelompok tersebut. Data antropometri tinggi pada persentil ke-5 termasuk dalam kelompok A, persentil ke-50 termasuk dalam kelompok C, dan persentil ke-95 termasuk dalam kelompok F. 31 LUAS BIDANG PERONTOKAN TINGGI OPERATOR PRODUKTIVITAS A. 3900-4583 cm 2 A. 153,4-156,3 cm A. 10 kgjam B. 4584-5267 cm 2 B. 156,4-159,3 cm B. 10-20 kgjam C. 5268-5951 cm 2 C. 159,4-162,3 cm C. 20-30 kgjam D. 5952-6635 cm 2 D. 162,4-165,3 cm D. 30 kgjam E. 6636-7319 cm 2 E. 165,4-168,3 cm F. 7320-8003 cm 2 F. 168,3-171,4 cm LUAS BIDANG PERONTOKAN TINGGI OPERATOR PRODUKTIVITAS A. 3900-4583 cm 2 A. 153,4-156,3 cm A. 10 kgjam B. 4584-5267 cm 2 B. 156,4-159,3 cm B. 10-20 kgjam C. 5268-5951 cm 2 C. 159,4-162,3 cm C. 20-30 kgjam D. 5952-6635 cm 2 D. 162,4-165,3 cm D. 30 kgjam E. 6636-7319 cm 2 E. 165,4-168,3 cm F. 7320-8003 cm 2 F. 168,3-171,4 cm LUAS BIDANG PERONTOKAN TINGGI OPERATOR PRODUKTIVITAS A. 3900-4583 cm 2 A. 153,4-156,3 cm A. 10 kgjam B. 4584-5267 cm 2 B. 156,4-159,3 cm B. 10-20 kgjam C. 5268-5951 cm 2 C. 159,4-162,3 cm C. 20-30 kgjam D. 5952-6635 cm 2 D. 162,4-165,3 cm D. 30 kgjam E. 6636-7319 cm 2 E. 165,4-168,3 cm F. 7320-8003 cm 2 F. 168,3-171,4 cm LUAS BIDANG PERONTOKAN TINGGI OPERATOR PRODUKTIVITAS A. 3900-4583 cm 2 A. 153,4-156,3 cm A. 10 kgjam B. 4584-5267 cm 2 B. 156,4-159,3 cm B. 10-20 kgjam C. 5268-5951 cm 2 C. 159,4-162,3 cm C. 20-30 kgjam D. 5952-6635 cm 2 D. 162,4-165,3 cm D. 30 kgjam E. 6636-7319 cm 2 E. 165,4-168,3 cm F. 7320-8003 cm 2 F. 168,3-171,4 cm LUAS BIDANG PERONTOKAN TINGGI OPERATOR PRODUKTIVITAS A. 3900-4583 cm 2 A. 153,4-156,3 cm A. 10 kgjam B. 4584-5267 cm 2 B. 156,4-159,3 cm B. 10-20 kgjam C. 5268-5951 cm 2 C. 159,4-162,3 cm C. 20-30 kgjam D. 5952-6635 cm 2 D. 162,4-165,3 cm D. 30 kgjam E. 6636-7319 cm 2 E. 165,4-168,3 cm F. 7320-8003 cm 2 F. 168,3-171,4 cm Gambar 18. Bagan korelasi antara luas bidang perontokan, tinggi operator, dan produktivitas perontokan 32 Pada gambar bagan diatas dapat dilihat korelasi antara luas bidang perontokan, tinggi operator, dan produktivitas perontokan. Pada bagan dapat dilihat bahwa luas bidang perontokan tidak berkorelasi kuat dengan tiggi operator. Seperti yang terlihat pada bagan bahwa luas bidang perontokan yang sama dapat digunakan oleh operator yang mempunyai tinggi berbeda. Luas bidang perontokan berkorelasi kuat dengan produktivitas perontokan. Pada bagan diatas dapat dilihat semakin luas bidang perontokan yang digunakan maka produktivitas perontokan mengalami kenaikan. Selain dari faktor luas bidang perontokan maupun dimensi alat ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi produktivitas perontokan. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu faktor dari petani sebagai operator. Dalam merontokkan padi petani menggunakan sistem kelompok, dalam suatu kelompok dapat merontokkan dengan hasil yang optimal jika anggota kelompok bekerja secara baik. Tetapi terkadang ada juga sebagian anggota kelompok yang tidak bekerja dengan baik sehingga hasil yang dirontokkan tidak optimal.

3. Korelasi antara Sudut Kemiringan, Tinggi Operator, dan Produktivitas