Fraksinasi lanjutan Prosedur Penelitian

lapis tipis dikeluarkan dan dikeringkan. Selanjutnya plat dilihat hasilnya dengan menggunakan sinar UV 254 nm. Setelah ditemukan eluen terbaik, dilanjutkan dengan kromatografi preparatif. Prosedur yang dilakukan hampir sama dengan KLT namun dengan ukuran yang lebih besar. Pembuatan preparat dengan menggunakan silika gel 60 F 254 yang dipasang pada lempeng kaca dengan ukuran 20x20 cm. Eluen terbaik yang diperoleh disiapkan sebanyak 20 ml dan dimasukkan ke dalam chamber. Larutan sampel ditotolkan pada plat KLT dan dimasukkan ke dalam chamber, setelah dilihat hasilnya dengan sinar UV 254 nm, kemudian setiap fraksi atau masing-masing Rf Retardation factor yang dihasilkan dikerok dan dikumpulkan. Hasil pengerokan dilarutkan dengan pelarut yang sama dengan sampel terpilih. Pada fraksi atau Rf yang diperoleh dicek dengan kromatografi lapis tipis KLT. Jika pada lempeng KLT masing-masing fraksi hanya terdapat 1 bercak, maka dimungkinkan pemisahan sudah hampir sempurna dan diharapkan diperoleh senyawa tunggal. Analisis yang dilakukan pada masing-masing fraksi Rf yang diperoleh yaitu analisis antioksidan dengan metode DPPH menurut Blois 1958 diacu dalam Hanani et al. 2005.

3.3.4 Identifikasi senyawa aktif

Fraksi terpilih dengan nilai aktivitas antioksidan terbaik dilanjutkan dengan melihat komponen senyawa yang terdapat di dalamnya yaitu menggunakan GC-MS. Kromatografi Gas-Spektrometri Massa dilakukan untuk mendapatkan bobot molekul dan pola fragmentasi dari senyawa murni tersebut. Kondisi operasi dari GC-MS disajikan pada Tabel 2. Analisis yang dilakukan pada tahap identifikasi senyawa aktif ini yaitu memilih senyawa yang memiliki puncak tinggi dan dicocokkan dengan senyawa yang ada pada library GC-MS dengan kemiripan 90. 3.4 Analisis 3.4.1 Rendemen Hustiany 2005 Rendemen adalah persentase bagian tubuh yang dapat dimanfaatkan. Lintah laut utuh ditimbang beratnya baik sebelum maupun sesudah diambil jeroannya, kemudian dijemur menggunakan panas matahari. Daging dan jeroan lintah laut yang telah kering ditimbang kembali untuk mengetahui penurunan berat setelah dikeringkan. Rendemen merupakan persentase perbandingan antara bagian yang digunakan dengan berat utuh lintah laut segar. 100 x gram laut lintah utuh Berat gram digunakan yang bagian Berat Rendemen = Tabel 2 Kondisi dan spesifikasi operasi alat GC-MS

3.4.2 Analisis proksimat AOAC 2005

Analisis proksimat yang dilakukan meliputi uji kadar air dan abu dengan metode oven, uji kadar lemak menggunakan metode sokhlet, dan uji kadar protein menggunakan metode kjedahl. 1 Analisis kadar air AOAC 2005 Analisis kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Prinsipnya adalah menguapkan molekul air H 2 O bebas yang ada dalam sampel. Kemudian sampel ditimbang sampai didapat bobot konstan yang diasumsikan Kondisi GC Spesifikasi dan program pengaturan Tipe kolom Agilent 19091J-433, tipe HP-5, 0,25 mm x 30 m x 0,25 µm Diameter 250 µm Suhu maksimum 350 C Film thickness: 0,25 µm Model aliran: konstan Kecepatan aliran: 1 mLmenit Instrumen GC-MS Agilent 19091J-433 Gas pembawa: helium Injektor Pompa sampel: 6 Volume: 1 µl Ukuran Springe: 10 µl Inlet Mode split Suhu 270 C Kecepatan split: 19,8 mlmenit Total aliran: 23,8 mlmenit Gas: helium Tekanan: 8,67 psi Oven Suhu awal 70 C Suhu akhir 70 C Suhu maksimum 330 C Waktu operasi 34,67 menit