Hipotesis Ekstraksi dan identifikasi senyawa bioaktif lintah laut (Discodoris sp.) sebagai antioksidan
menarik. Salah satunya adalah asam kainat, asam okadiat, tetradotoksin, manoalida, palitoksin dan sebagainya Higa et al. 2001.
Senyawa metabolit yang ada pada spons juga ditemukan dalam beberapa nudibranch, meskipun hubungannya dengan spons tidak selalu ditemukan dalam
daerah geografis yang sama dengan nudibranch. Di dalam saluran pencernaan Anisodoris nobilis terdapat metabolit kardiaktif 1-metilisoguan. Beberapa
senyawa yang juga terdapat dalam nudibranch yaitu pigmen yang diperoleh dari spons yang digunakan sebagai mekanisme pertahanan kimia secara pasif dan
sebagai upaya kamuflase Faulkner dan Ghiselin 1983. Beberapa senyawa bioaktif telah ditemukan pada nudibranch Jorunna
funebris, yaitu isokuinolin alkaloid N-formil-1,2-dihidroreneirol asetat, asetil renierol, mimosamisin. Glossodoris atromarginata mengandung senyawa
bioaktif deoksoskalarin, sesterterpen heteronemi dan skalaran. Hypselodoris kanga mempunyai kandungan senyawa bioaktif furanoseskuiterpenoid dan
furodisinin. Chromodoris mandapamensis mempunyai kandungan senyawa bioaktif spongiadiol Fontana et al. 2001. Produk bahan alam yang diisolasi dari
nudibranch Dendrodoris denisoni, yaitu cinnamolide, olepopuane, metoksi asetat, dan poligodial Grkovic et al. 2005.
Senyawa bioaktif pada nudibranch umumnya diperoleh dari makanannya, berbagai macam senyawa yang berhasil diisolasi dari lintah laut hampir sama
dengan senyawa metabolit yang ada pada spons dan spesies lainnya yang merupakan makanan dari nudibranch. Senyawa yang telah diisolasi yaitu terpen
isocyanopupukeanane dari nudibranch Phyllidia varicosa dan juga ditemukan pada spons Hymeniacidon sp. Makrolid telah berhasil diisolasi dari nudibranch
Hexabranchus sanguineus dan juga pada spons Halichondria, Mycale dan Jaspis. Senyawa peptida berhasil diisolasi dari opistobranch Dolabella auricularia dan
pada sianobakteri Symploca. Senyawa peptida tersebut yaitu dolastatin 10 yang terbukti mempunyai aktivitas antitumor pada manusia Wojnar 2008.