Reaksi asam-basa Halogenasi Sifat Kimia Etanol

minyak yang terlalu banyak dalam campuran minyak-air, tidak dapat teruraikan oleh gelombang ultrasonik yang dihasilkan oleh generator pembangkit gelombang, sehingga campuran minyak-air tersebut tidak dapat digunakan untuk bahan bakar karena pada perbandingan ini kompor kekurangan oksigen yang menyebabkan kompor mati.. Kompor dengan bahan bakar minyak-air dengan metode kavitasi mempunyai perbandingan minimum antara minyak dan air adalah 66 ml : 534 ml atau 1 : 8, seperti pada gambar 10 kompor yang digunakan untuk memanaskan air sudah mati pada waktu 20 menit dan suhu air hanya mencapai 75 o C. Hal ini menunjukan bahwa, Jika campuran air terlalu banyak kompor akan kelebihan oksigen dan kompor kekurangan minyak tanah sebagai pemicu proses pembakaran sehingga kompor tidak akan menyala. Pada Penelitian ini, kompor dengan bahan bakar minyak-air dengan metode kavitasi dibuat dengan perbandingan yang berbeda-beda untuk mengetahui perbandingan yang paling baik, dari hasil penelitian diperoleh perbandingan yang paling baik yaitu perbandingan minyak dan air 150 ml : 450 ml karena dapat mendidihkan 1 liter air 95 o C dalam waktu 13 menit. Gambar 10. Grafik Suhu Air Terhadap Waktu Pada Pada Kompor Bahan Bakar Air-Minyak Untuk mendidihkan 1 liter air 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 5 10 15 20 25 30 Suhu Air o C Waktu menit Minyak:Air 150:450 Minyak:Air 120:480 Minyak:Air 100:500 Minyak:Air 240:360 Minyak:Air 66:534

4.4. Kompor Bahan Bakar Minyak, Air dan Asap Gas Karbon dengan Metode Kavitasi

Sekam padi memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai bahan bakar dalam memproduksi energi alternatif Jain, 1995. Bagian yang dapat dijadikan sebagai energi alternatif adalah gas karbon hasil pembakaran sekam padi. Penggunaan gas karbon sebagai energi alternatif menjadi salah satu upaya untuk mengurangi jumlah karbon di udara karena gas karbon yang terlepas dalam jumlah yang berlebih memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan menjadi salah satu penyebab untuk meningkatkan suhu bumi yang mengakibatkan pemanasan global, karena karbon yang terlepas ke udara secara berlebihan bersama gas-gas hasil pencemaran lain, gas karbon membentuk lapisan yang dapat menahan panas bumi keluar dari atmosfer sehingga menyebabkan suhu udara di bumisemakin panas. Gas karbon hasil pembakaran sekam padi saat ini dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif dengan menggunakan metode kavitasi. Gas karbon yang dihasilkan tidak lagi dilepas ke alam sehingga dapat mengurangi pelepasan karbon ke udara yang dapat menyebabkan perubahan suhu bumi. Gas karbon hasil pembakaran sekam padi dialirkan pada kompor bahan bakar minyak-air hasil kavitasi oleh sonokimia. Dari data hasil penelitian diperoleh bahwa penambahan gas karbon dapat meningkatkan energi panas kompor sehinggga kompor yang sudah ditambahkan gas karbon dapat mendidihkan 1 liter air lebih cepat dibandingkan dengan kompor yang belum ditambahkan dengan gas karbon. Kompor dengan perbandingan minyak-air 150 ml : 450 ml 1 : 3 dan ditambahkan gas karbon dapat mendidihkan 1 liter air dalam waktu 11 menit, hal ini menunjukan bhwa penambahan gas karbon dapat mempercepat mendidihkan 1 liter air dibandingkan dengan kompor bahan minyak-air yang belum ditambahkan gas karbon. Pada kompor bahan minyak-air yang belum ditambahkan gas karbon untuk mendidihkan 1 liter air membutuhkan waktu 13 menit.