47
membuktikan sesuatu yang pada saat pembuatannya sudah ada atau dengan kata lain yang menjadi patokan pokok adalah tanggal pendaftaran atau
pencatatannya dalam buku tanah hak tanggungan.
47
4. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
Pembebanan Hak Tanggungan wajib dilakukan sendiri oleh pemberi Hak Tanggungan, hanya apabila benar-benar diperlukan, yaitu dalam hal pemberi Hak
Tanggungan tidak
dapat hadir
dihadapan PPAT,
maka diperkenankan
penggunaan Surat
Kuasa Membebankan Hak Tanggungan. Berdasarkan
ketentuan Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang Hak Tanggungan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan SKMHT wajib dibuat dengan akta Notaris
atau Pejabat Pembuat Akta tanah PPAT dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
48
a. Tidak memuat kuasa untuk melakukan perbuatan hukum lain dari pada membebankan Hak Tanggungan;
Pengertian tidak memuat kuasa untuk melakukan perbuatan hukum lain dari pada membebankan Hak Tanggungan, adalah misalnya tidak memuat kuasa
untuk menjual, menyewakan obyek Hak Tanggungan atau memperpanjang hak atas tanah.
47
Boedi Harsono dan Sudarianto Wiriodarsono, Konsepsi Pemikiran tentang UUHT, Bandung, Makalah Seminar Nasional, 27 Mei 1996, hal 17.
48
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah, Jakarta, Djambatan, 2002, hal 192.
Universitas Sumatera Utara
48
b. Tidak memuat kuasa substitusi; Pengertian substitusi menurut undang-undang adalah penggantian penerima
kuasa melalui peralihan. c. mencantumkan secara jelas obyek Hak Tanggungan, jumlah utang dan nama
serta identitas kreditornya, nama serta identitas debitornya apabila debitor bukan pemberi Hak Tanggungan.
Mengenai unsur-unsur pokok dalam pembebanan Hak Tanggungan sangat diperlukan untuk melindungi kepentingan pemberi Hak Tanggungan itu
sendiri. Sejalan dengan hal tersebut, surat kuasa tersebut harus diberikan langsung oleh pemberi Hak Tanggungan dan harus memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan oleh undang-undang, yaitu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 2 sampai dengan ayat 6 Undang-Undang Hak Tanggungan:
49
1. Kuasa untuk Membebankan Hak Tanggungan tidak dapat ditarik kembali atau tidak dapat berakhir oleh sebab apapun juga kecuali karena kuasa telah
dilaksanakan atau telah habis jangka waktunya; 2. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan SKMHT mengenai hak atas
tanah yang telah terdaftar wajib diikuti dengan pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan selambat-lambatnya 1 satu bulan sesudah diberikan;
49
Boedi Harsono dan Sudarianto Wiriodarsono, Ibid, hal 164-165
Universitas Sumatera Utara
49
3. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan SKMHT mengenai hak atas tanah yang telah belum terdaftar wajib diikuti dengan pembuatan Akta
Pemberian Hak Tanggungan selambat-lambatnya 3 tiga bulan sesudah diberikan;
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan ayat 4 tidak berlaku dalam hal Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan SKMHT diberikan
untuk menjamin kredit tertentu yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undang yang berlaku;
5. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan SKMHT yang tidak diikuti dengan pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan sebagimana dimaksud pada ayat 3 dan ayat 4 atau waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 batal demi
hukum. Apabila persyaratan tersebut tidak dipenuhi, maka Surat Kuasa Membebankan
Hak Tanggungan SKMHT batal demi hukum. Sehingga surat kuasa tersebut tidak dapat digunakan sebagai dasar permohonan untuk membuat Akta
Pemberian Hak Tanggungan, dengan demikian Pejabat Pembuat Akta tanah PPAT wajib menolak permohonan untuk membuat Akta Pemberian Hak
Tanggungan APHT.
Universitas Sumatera Utara
50
5. Hapusnya Hak Tanggungan