Water Total Precipitable Water LI Lifted Index
ketinggian dan kemudian data radiosonde akan dianalisis dengan memasukkan data
tersebut ke perangkat lunak RAOB. RAOB dapat menampilkan data radiosonde ke dalam
bentuk aerological diagram seperti Skew-T, Emagram, atau Tephigram. Selain itu, RAOB
dapat menampilkan level inversi, ketebalan lapisan atmosfer, CAPE Convective
Available Potential Energy dan informasi lainnya dalam setiap lapisan atmosfer.
Keunggulan dari RAOB yaitu mudah dan lengkap untuk menganalisis data radiosonde,
serta dapat mendukung hasil prediksi cuaca ke depan.
Radiosonde telah digunakan beberapa negara karena kemampuannya yang cepat
dalam menganalisis variabel-variabel meteorologis. Pada umumnya peluncuran
radiosonde ke udara terjadi pada saat tengah malam dan siang hari di wilayah Greenwich.
Kegiatan pelepasan radiosonde membutuhkan biaya yang mahal dan banyak mengalami
kesulitan, seperti data yang kurang baik disebabkan dalam pengambilan data terjadi
pada waktu yang bersamaan dengan kondisi atmosfer yang sedang memburuk.
Data radiosonde digunakan sebagai input program RAOB untuk menganalisis kondisi
atmosfer dan mengetahui stabilitas atmosfer serta potensi pertumbuhan awan konvektif.
Oleh karena itu, pengamat dapat dengan mudah mengidentifikasi parameter atmosfer
yang akan dianalisis sesuai dengan keperluan pengamat melalui RAOB.
Salah satu indeks RAOB yang digunakan untuk menentukan ketinggian dasar awan
adalah CCL Convective Condensation Level, LCL Lifting Condensation Level dan LFC
Level of Free Convection. CCL adalah ketinggian dasar awan yang dihasilkan oleh
udara naik dari permukaan yang disebabkan oleh daya apung akibat adanya pemanasan
dari permukaan, sedangkan LFC merupakan lapisan yang terbentuk apabila suhu parsel
udara yang diangkat sama dengan suhu titik embun melalui suhu konveksi. LFC
merupakan batas bawah dari nilai CAPE, parsel udara pada LFC akan terus naik tanpa
energi dari luar sampai dengan lapisan atas CAPE. LCL adalah level parsel udara yang
menjadi jenuh setelah mengalami pengangkatan secara adiabatik kering. Level
LCL juga digunakan untuk mengidentifikasi tinggi dasar awan.
Davies 2004 menjelaskan bahwa nilai LCL dan LFC yang dapat diindikasikan akan
terjadinya badai yaitu pada ketinggian 832 m dan 1361 m Davies 2004, tetapi Kim dan
Lee 2005 menjelaskan bahwa dengan ketinggian LFC antara 686 m - 763 m dan
ketinggian LCL antara 361 m - 679 m akan mengindikasikan terjadinya hujan yang sangat
lebat. Indeks lain dalam program RAOB antara lain: Water Total Precipitable Water,
LI Lifted Index, Showalter Index, KI K- Index, CAPE Convective Available Potential
Energy, Mvv Maximum Vertical Velocity, Boyden Index, Theta-e, Jefferson Index,
SWEAT Index, TQ-Index, Total Totals Index, S-Index, Cap Strength, Thompson Index, dan
Mixing Ratio yang akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.