Tabel 6 Kecepatan maksimum naiknya parsel udara berdasarkan nilai Mvv Haby
2006 Nilai Mvv
ms
-1
Kecepatan maksimum naiknya parsel udara
40 Biasa
41 – 60 Kuat
61 – 80 Sangat kuat
81 Ekstrim
2.1.7 Boyden Index
Indeks Boyden merupakan nilai yang digunakan untuk mendiagnosis atau menduga
terjadinya badai Haby 2006. Pada kondisi normal, indeks ini berkisar antara 94-99 dan
dalam perhitungannya, informasi kelembaban tidak disertakan.
BI = Z
700-100
– T
700
- 200 keterangan:
Z
700-100
adalah ketebalan lapisan antara 700 dan 100 mb, T
700
suhu dalam derajat Celcius di 700 mb.
2.1.8 Theta-e Index
Nilai Theta-e digunakan untuk menilai potensi konveksi yang tinggi. Nilai Theta-e
yang tinggi akan terkait dengan pendinginan yang cepat terhadap peningkatan ketinggian
Tabel 7. Tabel 7
Potensial konveksi menurut Theta-e Haby 2006
Nilai Theta-e C
Potensi Konveksi 5
Potensi konveksi kecil
5 - 9 Berpotensi konveksi tinggi
9 Sangat berpotensi
konveksi tinggi
2.1.9 Jefferson Index
Indeks Jefferson sangat baik digunakan untuk menduga potensi badai dengan tidak
ada mekanisme dinamik yang memicu. Indeks ini bernilai normal pada rentang 20 sampai 30.
JI = 1,6 Tw
850
- T
500
- 0,5 D
700
– 8 Catatan: D
700
depresi suhu titik embun merupakan perbedaan antara suhu
lingkungan dan suhu titik embun dalam hal ini pada 700 mb
2.1.10
SWEAT Index
Indeks SWEAT
digunakan untuk memperkirakan potensi cuaca buruk, tetapi
tetap memperhitungkan adanya mekanisme pemicu lain yang dapat mempengaruhi
terjadinya cuaca buruk. Apabila terdapat nilai indeks SWEAT yang tinggi pada pagi hari,
dimungkinkan adanya nilai indeks SWEAT yang tinggi pada sore atau malam hari
sebelumnya. Nilai indeks SWEAT yang rendah menandakan tidak adanya cuaca yang buruk
tetapi nilai indeks ini dapat meningkat secara drastis selama periode 12 jam AWS 1990.
Adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan nilai SWEAT adalah
SWEAT = 12Td
850
+ 20TT - 49 + 2f
850
+ f
500
+ 125s + 0.2; keterangan:
Td
850
= suhu titik embun
pada 850 mb TT =
indeks Total Totals f
850
dan f
500
= kecepatan angin pada
850 dan 500 mb s =
sin arah angin Menurut Haby 2006 cuaca akan
memburuk apabila interval nilai indeks SWEAT berkisar antara 300-400 Tabel 8,
tetapi untuk wilayah Indonesia yaitu pada wilayah Cengkareng didapatkan nilai antara
135-239 Budiarti
et al. 2012 yang menunjukkan adanya kejadian cuaca yang
buruk yakni badai. Tabel 8 Potensi cuaca buruk berdasarkan
indeks SWEAT Haby 2006 Nilai SWEAT
Kondisi Cuaca 150-300
Cuaca sedikit buruk
300-400 Kemungkinan buruk
400+ Cuaca sangat buruk
2.1.11 TQ-Index
Indeks TQ digunakan sebagai indikator konveksi yang memiliki selang untuk kondisi
normal 12-17. Nilai indeks ini hampir sama dengan indeks Total Totals, hanya suhu
lingkungan yang digunakan dalam persamaan yang membedakannya Norm 1999.
TQ = T
850
+ Td
850
– 1.7 T
700 o
C 2.1.12
Total Totals Index
Indeks Total Totals diperkenalkan oleh Miller 1972 untuk mengidentifikasi daerah
yang berpotensi untuk perkembangan badai AWS 1990. Nilai indeks ini merupakan
kombinasi dari indeks Vertical Totals VT dan indeks Cross Totals CT. VT adalah
indeks yang dihasilkan dari perbedaan suhu antara 850 mb dan 500 mb.
Nilai VT yang tinggi sebelum terjadinya aktivitas konveksi dan badai, belum dapat
menjamin terjadinya perkembangan badai, sedangkan CT adalah indeks yang dihasilkan
dari perbedaan suhu titik embun pada 850 mb dan suhu lingkungan pada 500 mb. Nilai suhu
titik embun yang tinggi pada 850 mb dan suhu lingkungan yang rendah pada 500 mb dapat
menghasilkan CT yang tinggi. Walaupun nilai CT yang tinggi sebelum terjadinya aktivitas
perkembangan badai, belum dapat menjamin untuk meningkatnya perkembangan badai
selanjutnya AWS 1990. Tabel 9 Potensial konveksi dan badai
berdasarkan VT AWS 1990
Nilai VT
Potensi Konveksi VT28
Potensi konveksi dan badai tidak
tersebar
29-32 Sedikit berpotensi konveksi dan
badai 32
Potensi konveksi dan badai tersebar
Menurut Haby 2006 dengan nilai indeks TT kurang dari 44 menyebabkan atmosfer
tidak terjadi konveksi Tabel 10, tetapi untuk wilayah Indonesia dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh Budiarti et al. 2012 menunjukkan nilai indeks TT yang berkisar
antara 42-46 akan menghasilkan konveksi dan badai yang tinggi. Kejadian badai terjadi pada
interval indeks TT antara 42-46 sebanyak 469 sedangkan indeks TT pada nilai lebih besar
dari 46 hanya menghasilkan 33 kejadian badai.
Tabel 10 Potensial badai berdasarkan TT
Haby 2006 TT = T
850
- T
500
+ Td
850
- T
500
Nilai TT Kondisi Atmosfer
44 Kemungkinan tidak ada
konveksi
44-50 Kemungkinan badai
51-52 Badai besar terisolasi
53-56 Badai besar meluas
56 Badai besar tersebar
2.1.13 S-Index SI