Jasa Paparan Konseptual 1. Taman Nasional

belum sempat dipelajari secara mendalam. Lembaga-lembaga peneliti baik dalam dan luar negeri termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat LSM serta perguruan tinggi, berpreran penting untuk melakukan ekplorasi potensi biologi taman nasional. Hasilnya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, di samping untuk dikembangkan bagi kepentingan obat-obatan, ataupun pengembangan kegiatan pariwisata. Sesuai dengan fungsi dan potensinya, kawasan-kawasan taman nasional dan taman-taman wisata alam, telah menjadi obyek ekoturisme yang sangat strategis dan menarik perhatian pengunjung, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Arah pembangunan kepariwisataan ke depan adalah berbasis pariwisata berkelanjutan. Prinsip pariwisata berkelanjutan, adalah pengelolaan seluruh sumberdaya secara tepat, sehingga kebutuhan ekonomi, sosial dan estetika bagi wisatawan dan daerah penerima dapat terpenuhi. Pengelolaannya juga ditunjukan bagi terpeliharanya integritas budaya, proses ekologi yang esensial, kelestarian kehati, kelestarian sumberdaya air, dan mencegah terjadinya pencemaran udara, air, dan tanah. Perkembangan pariwisata diarahkan untuk tidak merusak tatanan kelestarian lingkungan hidup dan budaya masyarakatnya, karena kedua-duanya merupakan modal dasar bagi kegiatan kepariwisataan. Beberapa negara maju dan negara berkembang telah banyak yang menunjukkan keberhasilannya dalam mengembangkan ekoturisme.

2. Jasa

Menurut Drs. Danang Sunyoto 2012 : 232 Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempuyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal personal serice sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha mendifinisikan pengertian jasa. Berikut ini terdapat beberapa pengertian jasa itu sebagai deeds tindakan, prosedur, aktivitas, proses- proses, dan unjuk kerja yang intangible. Jasa dari sisi penjualan dan konsumsi secara kontras dengan barang: “Barang adalah suatu objek yang tangible yang dapat diciptakan dan dijual atau digunakan setelah selang waktu tertentu. Jasa adalah intangible seperti kenyamanan, hiburan, kecepatan, kesenangan, dan kesehatan dan perishable jasa tidak mungkin disimpan sebagai persediaan yang siap dijual atau dikonsumsi pada saat diperlukan. Jasa diciptakan dan dikonsumsi secara simultan”. Sedangkan menurut Philip Kotler dalam Fandy Tjiptono 2005: 16 jasa didefinisikan sebagai: “Setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”. Dari berbagai definisi diatas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, akan tetapi jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas tersebut tidak berwujud. Leonard L.Berry dikutip oleh Tjiptono 2005 mengemukakan ada 3 tiga karakteristik jasa, yaitu:  Lebih bersifat tidak berwujud daripada berwujud more intangible than tangible.  Produksi dan konsumsi bersamaan waktu simultaneous production and consumption  Kurang memiliki standar dan keseragaman less standardized and uniform.

3. Penawaran Wisata