Leverage Ukuran Dewan Komisaris

2.1.9 Leverage

Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk menggambarkan struktur modal perusahaan serta mengetahui resiko tidak tertagihnya suatu utang. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan, maka perusahaan memiliki risiko keuangan yang semakin tinggi. Anggraini dalam “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan Keuangan” menyatakan bahwa: “Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah.” Anggraini, 2006:8 Pernyataan tersebut dilandasi dengan alasan bahwa perusahaan dengan leverage yang tinggi memicu biaya keagenan yang semakin tinggi. Dengan begitu, mendorong perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas kepada investornya sehingga biaya keagenan tersebut dapat dikurangi. Disisi lain, investor juga memerlukan tambahan informasi yang lebih luas untuk menghilangkan keraguan mereka terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur. Tidak semua pihak menilai bahwa semakin tinggi leverage suatu perusahaan akan mendorong pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas. Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring menyimpulkan: “Sesuai dengan teori agensi, maka manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders.” Sembiring, 2005:382 Pernyataan tersebut mengartikan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

2.1.10 Ukuran Dewan Komisaris

Dewan komisaris merupakan wakil bagi shareholders dalam perusahaan, sebab dewan komisaris adalah sekelompok orang yang 18 dipilih atau ditunjuk untuk mengawasi kegiatan suatu perusahaan atau organisasi serta memberikan nasihat kepada direktur Perseroan Terbatas. Dewan komisaris ditunjuk oleh RUPS Rapat Umum Pemegang Saham dan memiliki fungsi, tanggung jawab, dan wewenang yang dijabarkan dalam UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Komposisi dewan komisaris akan menentukan kebijakan perusahaan termasuk praktek dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini disebabkan karena dewan komisaris cenderung mendorong perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas kepada stakeholders. Wijaya mengungkapkan bahwa: “Dengan wewenang yang dimiliki, dewan komisaris dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk menekan manajemen untuk mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial. Perusahaan yang memiliki ukuran dewan komisaris lebih besar akan lebih banyak mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial.” Wijaya, 2012:27 Keberadaan dewan komisaris akan semakin menambah efektifitas pengawasan. Semakin besar jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan, maka akan semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif, sehingga merupakan kemudahan bagi dewan komisaris untuk mendorong perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang lebih besar kepada shareholders.

2.1.11 Kerangka Pemikiran