Tokoh Teori Belajar Kognitif

2. Tokoh Teori Belajar Kognitif

a. Piaget 1975 Ia menganggap bahwa proses belajar terdiri dari tiga tahapan yaitu: 1 Asimilasi, proses penyatuan dan pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak siswa. 2 Akomodasi, penyesuaian struktur kognitif dalam situasi yang baru. 3 Equilibrasi penyeimbangan, penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Ia membaginya menjadi empat tahap yaitu: 1 Tahap sensori-motor 1,5 sampai 2 tahun. 2 Tahap pra-operasional 2,3 dampai 7,8 tahun. 3 Tahap operasional konkret 7,8 sampai 12,13,14 tahun. 4 Tahap operasional formal 14 tahun atau lebih. Semakin tinggi tingkat kognitif sesorang, semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Guru harus memahami tahap perkembangan siswa serta memberikan materi belajar dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan tahapan itu sehingga tidak menyulitkan siswa. 17 b. Ausubel 1968 Menurutnya siswa akan belajar dengan baik apabila pengatur kemajuan belajar didefiniskan dan dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa. Pengatur kemajuan belajar adalah konsep atau informasi umum yang mencakup semua isi pelajaran yang akan diajarkan oleh siswa. Pengetahuan guru terhadap isi mata pelajaran harus sangat baik sehingga guru akan mampu menemukan informasi yang sangat abstrak, umum dan inkusif, untuk diajarkan pada siswa.Logika berpikir guru juga dituntut sebaik mungkin agar tidak kesulitan 17 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Op.Cit, hal. 10-11. 8 memilah materi pelajaran serta mengurutkan materi demi materi kedalam struktur urutan yang logis dan mudah dipahami. 18 c. Bruner Teori free discovery learning Teori ini adalah proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suau aturan konsep, teori definisi dll melalui contoh yang menggambarkan aturan yang menjadi sumbernya. Siswa dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran umum. Ia memandang bahwa teori belajar bersifat deskriptif, sedangkan teori pembelajaran bersifat preskriptif. Misalnya, teori belajar memprediksikan berapa usia maksimal anak untuk belajar penjumlahan, sedangkan teori pembelajaran menguraikan bagaimana cara mengajarkan penjumlahan. 19 Tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana tingkah laku itu terjadi. 20 Pandangan kognitif melihat belajar sebagai suatu yang aktif. Mereka berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah, mengatur kembali, dan mengorganisasi apa yang telah mereka ketahui untuk mencapai pelajaran baru. 21

3. Tokoh Teori Belajar Humanistik