sikap perasaan dan mencoba untuk menaggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok.
7 Bila mana situasi dan kondisi siswa dalam kelas telah kondisional. Fasilitator berangsur-angsur dapat berperan sebagai seorang siswa
yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pandangannya sebagai seorang individu, seperti siswa
yang lain.
D. Penerapan Teori Belajar Behavioristik, Kognitif, dan Humanistik dalam Pembelajaran
1. Penerapan Teori Belajar Behavioristik dalam Pembelajaran Sebagai konsekuensi teori ini, para guru yang menggunakan
paradigma behaviorisme akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap, sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa
disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik
dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hirarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks. Tujuan
pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu.
Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan
supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori ini adalah terbentuknya suatu perilaku
yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif, sedangkan perilaku yang kurang sesuai mendapatkan penghargaan negatif.
Evaluasi atau penilaian didasarkan pada perilaku yang tampak.
33
2. Penerapan Teori Belajar Kognitif dalam Pembelajaran
Ada sejumlah cara untuk menggunakan model belajar kognitif dalam kelas. Pertama kita akan melihat strategi mengajar pada umumnya,
terutama yang menyangkut rencana pembelajaran, kemudian yang kedua
33Sugihartono, dkk, Psikologi Pendidikan, Op.Cit, hal. 103.
17
kita akan memusatkan perhatian untuk membantu siswa dalam mengingat informasi baru.
Strategi belajar sangatlah penting dalam mencapai suatu keberhasilan pengajaran, dalam hal ini ada beberapa faktor yang mendasari strategi
mengajar yaitu; memusatkan perhatian, banyak faktor yang mempengaruhi perhatian siswa. Dalam permulaan pelajaran, guru dapat membuat kontak
mata atau berbuat sesuatu yang mengejutkan siswa dengan maksud untuk menarik perhatian siswa.mengidentifikasi apa yang penting, sulit, dan
tidak bisa, belajar dapat dipertinggi jika guru membantu siswa merasa betapa pentingnya informasi baru,
Suatu strategi untuk melakukan ini adalah membuat tujuan pembelajaran sejelas mungkin. membantu siswa mengingat kembali
informasi yang telah dipelajari sebelumnya, membantu siswa memahami dan menggabungkan informasi. Mungkin satu-satunya metode terbaik
untuk membantu siswa memahami pelajaran dan mengombinasikan informasi yang telah ada dengan informasi baru adalah membuat setiap
pelajaran sedapat mungkin bermakna. Strategi selanjutnya yaitu, strategi untuk membantu siswa dalam
mengingat informasi baru. Lindsy dan Norman menyampaikan tiga aturan umum untuk memperbaiki ingatan, pertama menghafal memerlukan usaha.
Kedua materi yang harus dihafal atau diingat seharusnya berhubungan dengan hal-hal lain. Ketiga materi dapat dibagi dalam kelompok atau
bagian-bagian kecil dan kemudian diletakkan kembali bersama-sama pola yang berarti.
34
3. Penerapan Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran