Sejarah dan Letak Kawasan Fisik Kawasan

BAB IV KONDISI UMUM KAWASAN

4.1 Sejarah dan Letak Kawasan

Kawasan hutan Leuweung Sancang telah ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. 370Kpts Um61978 tanggal 4 Juni 1978 dengan luas 2.157 ha menjadi Cagar Alam Leuweung Sancang. CA Leuweng Sancang secara astronomis terletak antara 7 °40’44” - 7°44’47” Lintang Selatan dan 107°48’17” – 107 °54’44” Bujur Timur. Menurut Keputusan Menteri No. 370KptsUm61978 tanggal 9 Juni 1978, batas wilayah CA Leuweung Sancang adalah: • Sebelah Utara : Perkebunan Mira Mare • Sebelah Timur : Sungai Cikangean • Sebelah Selatan : Samudera Hindia • Sebelah Barat : Samudera Hindia dan Sungai Cisanggiri Secara administratif CA Leuweung Sancang terletak di desa Sancang dan desa Sagara Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berdasarkan pengelolaan, kawasan tersebut berada di bawah pengelolaan Seksi Konservasi Wilayah II Garut, Bidang Konservasi Sumberdaya Alam Ciamis, Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat. Kawasan CA Leuweng Sancang berada di wilayah kecamatan Cibalong yang meliputi 7 desa, yaitu desa Sancang, Sagara, Maroko, Mekarsari, Karyamukti, Simpang dan Karyasari.

5.2 Fisik Kawasan

4.2.1 Topografi

Pada umumnya kondisi topografi kawasan CA Leuweung Sancang adalah kombinasi daratan landai dan perbukitan. Bagian selatan dan barat sebagian besar landai sedangkan bagian timur berbukit. Kawasan ini memiliki ketinggian 0 sampai 175m di atas permukaan lautdpl serta kemiringan tanah 5 sampai 25 .

4.2.2 Iklim

Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, kawasan CA Leuweung Sancang termasuk dalam tipe iklim B yaitu tipe basah dengan suhu rata-rata 26 °C - 28°C, curah hujan rata-rata 2.626 mmtahun, kelembaban udara berkisar antara 70 – 90 dan bulan basah normal 6 – 8 bulan.

4.2.3 Hidrologi

Dalam kawasan CA Leuweng Sancang terdapat beberapa sumber air yang mengalir sepanjang tahun seperti sungai Cimerak, Cibaluk, Cijeruk, Cipalawah, Cipanyawungan, Cipangikisan, Cipunaga, Cisaja, Cicukangjambe, Cipadarum, Ciporeang, Cipangisikan, Cikaengan dan Cipanglem. 4.3. Biotik 4.3.1