BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengambilan data lapang dilaksanakan di habitat Rafflesia patma Blume Cagar Alam Leuweung Sancang Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat pada bulan
Agustus 2008. Pengolahan data lapang dan sekunder akan dilakukan di Laboratorium Analisis Lingkungan dan Pemodelan Spasial, Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB pada bulan Oktober 2008 –Desember 2008. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada
Gambar 2.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi: kamera dengan lensa fisheye, kamera digital, tripod, GPS Global Positioning System, meteran, alat
tulis, seperangkat PC beserta software Hemiview 2.1, ArcView 3.2, Erdas Imagine 9.1. dan SPSS 1.6.
Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi: citra lansat, peta topografi, peta batas, peta kontur, peta jenis tanah dan peta jaringan sungai.
3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan
Data primer yang meliputi:
1. Titik keberadaan R. patma.
2. Ground Control Point GCP untuk setiap penutupan lahan
3. Nilai LAI Leaf Area Index di setiap tipe penutupan lahan dan di setiap
tempat ditemukannya R.patma Data sekunder meliputi: bio-ekologi R. patma, kondisi umum lokasi, citra
lansat, peta topografi, peta batas, peta kontur, peta tanah dan peta jaringan sungai
3.4 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan. Bagan alir tahapan penelitian seperti terlihat pada Gambar 3.
Gambar 2 Peta lokasi penelitian.
Analisis peta Survey lapang
Tidak Ya
Gambar 3 Bagan alir tahapan penelitian.
Nilai NDVI
LAI Peta sebaran
R. patma Peta kemiringan
lereng Peta
ketinggian Peta rupa bumi
Sumarize Zone ArcView
Overlay aFk1 + b Fk2 + cFk3 + dFk4 + eFk5
bobot
validasi
Analisis statistik PCA
Akurasi model
Peta kesesuaian habitat R. patma
Citra Landsat Peta kontur
Model diterima Peta jarak
sungai Studi literatur
Data persebaran R.patma
Suwartini 2008 Peta
Tanah Peta LAI
3.4.1 Pengambilan data di lapangan
Data Ground Control Point diperoleh dengan mengambil titik pada GIS. Titik keberadaan R. patma diperoleh dengan mengambil titik pada GPS di setiap
titik keberadaan R .patma. Sedangkan nilai LAI diambil menggunakan metode hemispherycal photograph hemipot. Data ini diperoleh dengan cara mengambil
foto dari bawah lantai hutan, menggunakan kamera dengan lensa Fisheye yang diletakkan pada tripod. Data yang diperoleh merupakan data foto.
3.4.2 Pembuatan peta ketinggian dan kemiringan lereng
Peta ketinggian dan kemiringan lerang dibuat dari peta kontur yang dianalisis menggunakan software Arcview GIS 3.3 sehingga diperoleh TIN
Triangulated Irregular Network. TIN adalah model data vektor berbasiskan topologi yang digunakan untuk mempresentasikan data permukaan bumi. Setelah
TIN terbentuk selanjutnya dilakukan pengolahan terhadap TIN tersebut untuk memperoleh peta ketinggian dan peta kelerengan dengan data berbasis raster.
Proses pembuatan peta ketinggian dan peta kemiringan lereng disajikan pada Gambar 4.
TIN Trianggulated Irregular Network
DEM Digital Elevation Model Peta kontur
Peta ketinggian Slope
Peta kemiringan l
Gambar 4 Proses pembuatan peta ketinggian dan kemiringan lereng.
3.4.3 Pembuatan peta jarak dari sungai
Peta jarak sungai dibuat dari peta digital jaringan sungai yang dianalisis menggunakan software Arcview GIS 3.2. Proses pembuatannya dapat dilihat dari
Gambar 5.
Create buffer ArcviewGIS 3.2 Peta jarak sungai
Peta sungai
Gambar 5 Proses pembuatan peta jarak sungai.
3.4.4 Pembuatan peta leaf area index LAI
Peta LAI Leaf Area Index dibuat dengan cara melakukan analisis spasial model persamaan linear berganda pengaruh NDVI terhadap LAI dengan NDVI.
NDVI Normalization Difference Vegetation Index adalah nilai tengah dari spektral yang didapat dari gelombang elektromagnetik merah red dan
inframerah dekat. Perhitungan NDVI menurut rumus: NDVI
=
Model persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + bX Dimana:
Y = LAI a = konstanta regresi
b = koefisien
X
1
= NDVI Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 1.6.
Sebelum dilakukan analisis spasial antara model persamaan dengan nilai LAI maka model harus diuji terlebih dahulu yaitu uji F dan uji t. Pada uji F bila nilai
Probabilitas 0,05 maka model persamaan yang diajukan dapat diterima. Uji t
dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen. Dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak nyata Ha : Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen nyata
Pengambilan keputusan dengan melihat nilai probabilitas: Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak
3.4.5 Pembuatan peta tanah
Peta tanah CA Leuweung Sancang diperoleh dengan cara melakukan digitasi on screen dengan menggunakan software Arcview GIS 3.2. dari Peta
Satuan Lahan Daerah Priangan Selatan Propinsi Jawa Barat tahun 1991 yang dibuat oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Proses pembuatan peta digital dapat dilihat pada Gambar 6.
scan Screen digitizing
editing antributing
Transformasi koordinat Peta digital
Peta analog
Gambar 6 Proses pembuatan peta digital.
3.5 Analisis Data