5 Tabel 1. Komposisi biji jarak pagar
Parameter Persentase wb
Kadar air 4,7
Kadar protein 22,2
– 24,5 Kadar minyak
52,9 Kadar serat
4,3 Kadar abu
4,7
Sumber : Foidl 1996
Gubitz et al. 1999 menambahkan bahwa biji jarak pagar mengandung berbagai senyawa alkaloida, saponin, lektin dan tripsin inhibitor. Selain itu,
bijinya juga mengandung sejenis protein beracun yang disebut kursin. Biji jarak pagar mengandung minyak yang terdiri dari berbagai trigliserida asam
palmitat, stearat, oleat, linoleat dan linolenat. Tabel 2. Komposisi kimia dan nilai energi bagian-bagian biji jarak
pagar Parameter
Inti Biji Kulit Biji
Kadar air 3,1
– 5,8 9,6
– 10,2 Protein kasar db
22,2 – 27,2
4,3 – 4,5
Lemak db 56,8
– 58,4 0,5
– 1,4 Abu db
3,6 – 4, 3
2,8 – 6,1
Serat deterjen netral 3,5
– 3,8 83,9
– 89,4 Serat deterjen asam
2,4 – 3,0
74,6 – 78,3
Lignin deterjen asam 0,0
– 0,2 45,1
– 47,5 Total energi MJkg
30,5 – 31,1
19,3 – 19,5
Sumber : Gubitz et al. 1999
B. Minyak Jarak Pagar
Minyak jarak pagar tergolong non-edible oil alias tidak untuk dimakan oleh manusia dan hewan. Ini karena di dalam jarak pagar terdapat zat kursin
curcin dan ester forbol yang beracun Tim Jarak Pagar PT. RNI, 2006. Minyak jarak pagar diperoleh dengan ekstraksi biji jarak pagar.
Menurut Hambali et al 2006, ada dua cara yang umum dilakukan untuk mengekstrak minyak jarak pagar, yaitu dengan cara pengepresan hidrolik dan
pengepresan berulir. Pengepresan hidrolik adalah pengepresan dengan tekanan. Jumlah minyak yang dihasilkan dipengaruhi oleh besarnya tekanan
dan lamanya pengepresan. Sebelum dilakukan pengepresan perlu dilakukan
6 perlakuan pendahuluan berupa pemberian panas atau pemasakan. Tujuan dari
pemasakan adalah untuk menggumpalkan protein dalam biji jarak pagar sehingga dapat meningkatkan efisiensi ekstraksi. Pada pengepresan berulir
tidak memerlukan perlakuan pendahuluan sehingga dapat menghemat waktu produksi. Pengepresan juga dapat dilakukan secara kontinu sehingga kapasitas
produksi lebih besar. Kandungan asam lemak tertinggi di dalam minyak jarak pagar adalah
asam oleat Gambar 2 dan linoleat Gambar 3 yang memiliki ikatan rangkap 1 dan 2. Proses oksidasi terhadap ikatan rangkap ini mengakibatkan minyak
jarak pagar mudah menjadi asam Gubitz et al., 1999. Komposisi asam lemak yang terdapat pada minyak jarak pagar disajikan pada Tabel 3. Sifat fisik
minyak jarak pagar dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Komposisi asam lemak minyak jarak pagar
Asam Lemak Komposisi berat
Asam miristat C14 : 0 – 0,1
Asam palmitat C16 :0 14,1
– 15,3 Asam stearat C18 : 0
3,7 – 9,8
Asam arakhidat C20 : 0 – 0,3
Asam behenat C22 : 0 – 0,2
Asam palmitoleat C16 : 1 – 1,3
Asam oleat C18 : 1 34,3
– 45,8 Asam linoleat C18:2
29,0 – 45,8
Asam linolenat C18 : 3 – 0,3
Sumber: Gubitz et al. 1999
Gambar 2. Struktur molekul asam oleat www.wikipedia.org
7 Gambar 3. Struktur molekul asam linoleat
www.mdidea.com
Tabel 4. Sifat fisik minyak jarak pagar
Sifat Fisik Satuan
Nilai
Titik nyala
o
C 236
Densitas pada 15
o
C gcm
3
0,9177 Viskositas pada 30
o
C mm
2
s 49,15
Residu karbon mm
0,34 Kadar abu sulfat
mm 0,007
Titik tuang
o
C -2,5
Kadar air Ppm
935 Kadar sulfur
Ppm 1
Bilangan asam mg KOHg
4,75 Bilangan iod
g iod100 g minyak 96,5
Minyak dengan keasaman tinggi seperti minyak jarak pagar tidak dapat diolah
menjadi biodiesel
melalui proses
transesterifikasi. Proses
transesterifikasi hanya dapat mengubah trigliserida menjadi biodiesel, bukan mengubah asam lemak yang merupakan sumber keasaman minyak tersebut.
Asam lemak bebas minyak ini akan menghalangi reaksi pembentukan metil ester, dimana metanol yang seharusnya bereaksi dengan trigliserida terhalang
oleh reaksi pembentukan sabun Gubitz, 2001. Proses ini mengakibatkan penggunaan metanol untuk memproduksi biodiesel meningkat sedangkan
rendemen biodiesel rendah Sudradjat et al., 2006. Kerusakan hidrolisis disebabkan oleh air dalam minyak maupun udara
bebas. Dengan adanya air, lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dapat dipercepat oleh asam, basa dan enzim. Proses
hidrolisis mudah terjadi pada minyak yang berasal dari bahan dengan kadar air
8 tinggi. Semakin tinggi kadar air, maka kualitas minyak dari biji-bijian semakin
rendah. Reaksi hidrolisis terjadi secara bertahap, yaitu dari trigliserida terurai menjadi digliserida dan asam lemak. Kemudian digliserida terurai menjadi
monogliserida dan asam lemak. Pada akhirnya, monogliserida akan terurai menjadi gliserol dan asam lemak Bailey, 1950.
C. Lipase