selain melakukan fungsi penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat, juga melakukan fungsi sosial, yaitu 1 dalam bentuk lembaga baitul maal
yang menerima dana zakat, infak, sedekah, hibah dan lainnya untuk disalurkan ke organisasi pengelola zakat dan 2 dalam bentuk lembaga
keuangan syariah penerima wakaf uang yang menerima wakaf uang dan menyalurkannya ke pengelola nazhir yang ditunjuk Pasal 4.
2.3. Konsep Manajemen Strategik 2.3.1. Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategeia, yang berarti kepemimpinan dalam ketentaraan. Strategi merupakan tindakan yang
bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa
yang terjadi Hamel dan Prahalad dalam Umar, 2005. Menurut David 2006, strategi adalah alat untuk mencapai
tujuan jangka panjang. Strategi merupakan tindakan profesional yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya
perusahaan dalam jumlah yang besar. Menurut Mulyadi 2001, strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan
visi organisasi melalui misi. Dengan tindakan berpola, perusahaan dapat mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya secara
efektif ke perwujudan visi organisasi.
2.3.2. Manajemen Strategik
Menurut Supriyono 1998, manajemen strategik adalah proses pembuatan keputusan untuk memperoleh dan menggunakan sumber-
sumber perusahaan yang sifatnya terbatas di dalam lingkungan perusahaan yang berubah dengan cepat dan dinamis. Menurut
Dirgantoro 2004, manajemen strategik adalah proses berkesinambungan yang membuat organisasi secara keseluruhan dapat
selalu responsif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya baik bersifat internal maupun eksternal.
Mulyadi 2005 mendefinisikan manajemen strategik sebagai suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk
merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan customer value
terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Menurut Pearce dan Robinson 1997, manajemen strategik adalah sekumpulan
keputusan yang menghasilkan perumusan formulasi dan pelaksanaan implementasi rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran perusahaan. Manajemen strategik didefinisikan oleh David 2006 sebagai
seni dan ilmu untuk merumuskan, mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi
dapat mencapai tujuannya. Seperti tersirat dalam definisi, manajemen strategik berfokus pada upaya mengintegrasikan manajemen,
pemasaran, keuanganakuntansi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan litbang, serta sistem informasi untuk mendukung
keberhasilan organisasi. Proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap, yaitu perumusan atau perencanaan strategi, implementasi
strategi dan evaluasi strategi. Gambar model komprehensif manajemen strategik dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Model komprehensif manajemen organisasi David, 2006
Formulasi atau perencanaan strategi mencakup mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal
perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan
memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan,
membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi yang telah dirumuskan dapat
dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya
Mengembangkan Pernyataan
Visi dan Misi
Menetapkan Tujuan Jangka
Panjang
Merumuskan, Mengevaluasi, dan
Memilih Strategi
Implementasi Strategi-Isu
Manajemen
Implementasi Strategi-Isu- isu Pemasaran, Keuangan,
Akuntansi, Litbang dan SIM
Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja
Menjalankan Audit
Eksternal Menjalankan
Audit Internal
Perumusan Perencanaan
Strategi
Implementasi Strategi
Evaluasi Strategi
Umpan Balik
yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran,
mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, serta menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Evaluasi
strategi adalah alat utama yang digunakan oleh manajer untuk mendapatkan informasi mengenai keberhasilan strategi yang
dijalankan. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategi adalah 1 meninjau faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, 2
mengukur kinerja, dan 3 mengambil tindakan korektif.
2.4. Pengukuran Kinerja