BSM, BSM Electronic Payroll, SKBDN BSM, BSM Letter of Credit
dan BSM SUH Saudi Umroh dan Haji Card b. Jasa Operasional, terdiri dari layanan kiriman uang domestik
dan luar negeri Western Union, Kliring BSM, Inkaso BSM, BSM Intercity Clearing, BSM RTGS Real Time Gross
Settlement , transfer dalam kota LLG, transfer valas BSM,
Pajak Online BSM, Pajak Import BSM, Referensi Bank BSM dan BSM Standing Order.
c. Jasa Investasi Reksadana Mandiri Investa Syariah Berimbang adalah produk
reksa dana syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi MMI. Jenis reksa dana saham equity
fund , yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal investor untuk selanjutnya diinvestasikan oleh manajer investasi minimal 80 dalam
portofolio efek saham syariah.
4.2. Perancangan BSC PT BSM Cabang Bogor
Perancangan BSC di PT BSM Cabang Bogor mencakup penentuan sasaran-sasaran strategik dan ukuran-ukuran kinerja pencapaian sasaran
strategik keempat perspektif BSC, serta penetapan target dari masing- masing ukuran tersebut.
4.2.1.Penentuan Sasaran-Sasaran Strategik BSC
Masing-masing kantor cabang BSM memiliki strategi tersendiri sesuai dengan kondisi yang ada di lingkungan kantor tersebut.
Berdasarkan visi, misi dan strategi yang telah ditetapkan perusahaan, maka dapat diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran strategik pada
empat perspektif BSC, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
1. Perspektif Keuangan Sasaran strategik BSM Cabang Bogor pada perspektif
keuangan adalah efisiensi biaya operasional dan peningkatan penerimaan. Efisiensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan,
terutama pada biaya operasional dilakukan untuk mengatasi agar tidak terjadi kerugian.
Bank merupakan
organisasi yang berorientasi pada profit. Hal ini tercermin dari misi BSM, yaitu mewujudkan pertumbuhan
dan keuntungan yang berkesinambungan. Oleh karena itu, peningkatan penerimaan menjadi sasaran strategik bagi perspektif
keuangan. 2. Perspektif Pelanggan
Pelanggan merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan. Sesuai dengan visi BSM, yaitu menjadi bank syariah
terpercaya pilihan mitra usaha, maka perusahaan sangat memperhatikan kebutuhan dan kepuasan nasabahnya sebagai
pelanggan. Oleh karena itu, sasaran strategik perspektif pelanggan meliputi peningkatan kepuasan nasabah khususnya nasabah
tabungan dan peningkatan jumlah nasabah. Kepuasan nasabah merupakan hal yang penting bagi sebuah
organisasi jasa untuk menjaga keberlangsungan nasabah. BSM Cabang Bogor memiliki tujuan utama untuk memberikan
pelayanan terbaik sehingga dapat memaksimumkan kepuasan nasabahnya. Hal ini dapat dijadikan sebagai kekuatan perusahaan
untuk mempertahankan nasabahnya. Selain itu, kepuasan nasabah merupakan indikator keberhasilan BSM Cabang Bogor dalam
menjalankan kegiatannya sesuai dengan tujuan perusahaan. Kepuasan nasabah terkait dengan semua pelayanan yang diberikan
oleh perusahaan kepada nasabahnya baik berupa pelayanan fisik maupun nonfisik. Di samping dapat mempertahankan nasabahnya,
perusahaan juga dituntut untuk dapat meningkatkan jumlah nasabah. Peningkatan jumlah nasabah akan memperkuat posisi
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak pada bidang yang sama.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran strategik pada perspektif proses bisnis internal
meliputi Service Quality Assurance SQA dan Service Quality Delivery
SQD. Sasaran strategik SQA berfokus pada jaminan pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Sasaran strategik
SQD berkaitan dengan pelayanan yang diberikan agar mampu mengantarkan ketercapaian tujuan dan dapat berjalan dengan baik.
SQD juga mendorong adanya pelayanan yang memiliki standarisasi yang tepat dan tidak berubah-ubah.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sasaran strategik pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan meliputi peningkatan mutu dan kompetensi
karyawan, serta peningkatan kepuasan dan motivasi karyawan. Karyawan merupakan faktor penting untuk keberlangsungan suatu
organisasi. Dengan karyawan yang handal akan mudah mengembangkan perusahaan. Oleh karena itu, peningkatan mutu
dan kompetensi karyawan menjadi sasaran strategik pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perusahaan dapat
melakukan berbagai cara untuk meningkatkan mutu dan kompetensi karyawan. Salah satunya dengan melakukan pelatihan
dan pengembangan terhadap karyawan. Peningkatan mutu dan kompetensi karyawan secara langsung akan meningkatkan mutu
pelayanan kepada nasabah sehingga akan meningkatkan kepuasan nasabah. Selain meningkatkan mutu dan kompetensi karyawan,
perusahaan juga harus memperhatikan kepuasan dan motivasi karyawan dalam bekerja. Karyawan yang merasa puas akan
memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja secara sungguh- sungguh sehingga dapat mendukung tercapainya visi dan misi
perusahaan.
4.2.2.Penentuan Ukuran Kinerja Pencapaian Sasaran Strategik
Sasaran strategik yang telah dirumuskan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perlu ditetapkan ukuran pencapaiannya. Terdapat
dua ukuran pencapaian untuk mengukur keberhasilan sasaran strategik, yaitu ukuran hasil sebagai lag indicators dan ukuran
pendorongpemicu kerja sebagai lead indicators. Keberhasilan pencapaian sasaran strategik ditunjukkan dengan ukuran tertentu yang
disebut ukuran hasil. Untuk mencapai hasil diperlukan faktor pendorong kinerja. Ukuran hasil tanpa faktor pendorong kinerja tidak
akan mengkomunikasikan bagaimana hasil tersebut dicapai. Sebaliknya faktor pendorong kinerja tanpa ukuran hasil hanya
memungkinkan perusahaan mencapai peningkatan operasional jangka pendek. Penentuan tolak ukur pada pengukuran kinerja harus sesuai
dengan sasaran strategik yang telah ditetapkan pada setiap perspektif sehingga tolak ukur tersebut dapat mengukur sejauh mana sasaran
strategik telah tercapai. 1. Perspektif Keuangan
Ukuran hasil pencapaian sasaran strategik efisiensi biaya operasional ditunjukkan dengan adanya penurunan biaya
operasional. Penurunan biaya operasional dapat dipacu oleh efektivitas dan efisiensi proses operasional yang wajar. Proses
operasi meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan baik oleh manajer maupun karyawan untuk menciptakan suatu
produk yang dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan dan juga para pemegang saham. Proses operasi yang baik dapat
menghasilkan output secara efisien dalam hal waktu dan biaya serta dengan mutu yang baik. Perusahaan berusaha melakukan proses
operasi secara efektif dan efisien, agar dapat memaksimumkan kepuasan nasabah dan pemegang saham, serta tercapai penurunan
biaya operasional. Sasaran strategik peningkatan penerimaan memiliki ukuran
hasil yang ditunjukkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga
DPK. Kegiatan utama BSM Cabang Bogor adalah pemberian layanan kepada nasabah dimana salah satunya dengan memberikan
jasa penyimpanan dana dari nasabah. Peningkatan dana yang terkumpul dari nasabah menunjukkan adanya pertumbuhan
penerimaan suatu perusahaan. Pertumbuhan DPK dapat dipacu oleh peningkatan potensi dana dari nasabah lama serta penambahan
dana dari nasabah baru. 2. Perspektif Pelanggan
Pencapaian sasaran
strategik peningkatan kepuasan nasabah dapat diukur dengan indeks kepuasan nasabah khususnya nasabah
tabungan. Ukuran hasil ini dipacu oleh adanya survei kepuasan nasabah tabungan. Dengan melakukan survei tersebut, dapat
diketahui seberapa besar tingkat kepuasan nasabah terhadap perusahaan sehingga dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk
melakukan perbaikan dalam perusahaan. Ukuran hasil sasaran strategik peningkatan jumlah nasabah
ditunjukkan oleh adanya pertumbuhan jumlah rekening. Ukuran hasil pertumbuhan jumlah rekening dipacu oleh adanya
penambahan jumlah nasabah baru. Pertumbuhan jumlah rekening akan meningkat sesuai peningkatan jumlah nasabah baru.
Perusahaan harus memiliki cara-cara efektif, misalnya dengan cara undian dan pemberian hadiah untuk dapat menarik pelanggan.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal Ukuran hasil sasaran strategik SQA adalah knowledge
personal . Ukuran hasil ini didorong oleh adanya e-learning. E-
learning adalah pembelajaran jarak jauh distance learning yang
memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer danatau internet. E-learning memungkinkan karyawan untuk belajar
melalui komputer tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelatihan. E-learning sering dipahami sebagai suatu bentuk
pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-learning tidak
harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media
CDDVD pun termasuk pola e-learning. Sedangkan ukuran hasil sasaran strategik SQD adalah tepat pada sasaran artinya pelayanan
yang diberikan mampu mengantarkan ketercapaian tujuan dan dapat berjalan dengan baik. Ukuran hasil ini didorong oleh adanya
kegiatan simulasi yang diberikan pada setiap bagian terkait.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sasaran strategik pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terdiri dari peningkatan mutu dan kompetensi
karyawan, serta peningkatan kepuasan dan motivasi karyawan. Sasaran strategik peningkatan mutu dan kompetensi karyawan
dapat diukur dengan frekuensi pelatihan. Ukuran ini dapat menunjukkan tingkat keberhasilan dalam peningkatan mutu dan
kompetensi karyawan. Semakin sering pelatihan yang diikuti oleh karyawan, maka akan semakin meningkat mutu dan kompetensi
yang dimiliki oleh karyawan. Perusahaan juga harus memperhatikan kepuasan dan motivasi
karyawan dalam bekerja. Keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan dapat diukur
dengan indeks kepuasan dan motivasi karyawan. Ukuran hasil ini dapat dipacu oleh adanya survei mengenai kepuasan dan motivasi
karyawan. Dengan melakukan survei, perusahaan akan mengetahui seberapa puas karyawan terhadap perusahaannya melalui beberapa
variabel kepuasan dan motivasi karyawan. Karyawan yang merasa puas akan memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja sungguh-
sungguh dan berusaha menghasilkan terbaik dalam pekerjaannya.
4.2.3.Penetapan Target
Penetapan target di BSM Cabang Bogor ditentukan oleh pihak BSM pusat disesuaikan dengan kondisi lingkungan kantor BSM
Cabang Bogor. Kinerja masa lalu digunakan sebagai acuan dalam penetapan target kinerja pada masa yang akan datang. Penetapan
target di BSM Cabang Bogor berdasarkan perspektif BSC dapat dilihat pada Tabel 3.
1. Perspektif Keuangan BSM
Cabang Bogor
menetapkan target biaya operasional turun pada tahun 2008 menjadi 85. Target ini didasarkan pada
anggaran pengeluaran yang telah dirancang oleh BSM Cabang Bogor. Sasaran strategik peningkatan penerimaan memiliki ukuran
hasil, yaitu pertumbuhan DPK. BSM Cabang Bogor menetapkan target pertumbuhan DPK menjadi 100 dibandingkan tahun 2007.
Penetapan target ini didasarkan pada perkiraan adanya kenaikan jumlah nasabah pada tahun 2008.
2. Perspektif Pelanggan Perspektif pelanggan memiliki dua sasaran strategik, yaitu
peningkatan kepuasan nasabah dan peningkatan jumlah nasabah. Tolak ukur dalam peningkatan kepuasan nasabah adalah indeks
kepuasan nasabah yang diperoleh dari hasil survei kepada 100 responden nasabah tabungan BSM Cabang Bogor. Target yang
ingin dicapai perusahaan dalam kepuasan nasabah tabungan, yaitu nasabah tabungan merasa sangat puas dengan skor 5,00. BSM
Cabang Bogor harus memberikan pelayanan yang terbaik guna meningkatkan kepuasan nasabah.
Target yang
ditetapkan oleh BSM Cabang Bogor pada ukuran
hasil pertumbuhan jumlah rekening 100. Nilai ini didasarkan pada harapan peningkatan jumlah nasabah baru pada tahun 2008.
Perusahaan harus dapat memperlihatkan kinerja yang baik, agar dapat meningkatkan jumlah rekening yang dimiliki perusahaan.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal Target yang ditetapkan oleh BSM Cabang Bogor pada ukuran
hasil knowledge personal 100. Target yang ditetapkan oleh BSM Cabang Bogor pada ukuran hasil tepat sasaran 100. Target yang
telah ditetapkan tersebut sangat mendukung BSM Cabang Bogor untuk lebih meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam hal
kinerja pelayanan yang diberikan kepada nasabah.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Ukuran hasil yang digunakan dalam peningkatan mutu dan kompetensi karyawan adalah frekuensi pelatihan karyawan yang
dilakukan oleh BSM Cabang Bogor. Target yang ditetapkan oleh BSM Cabang Bogor pada ukuran hasil frekuensi pelatihan 100.
Keberhasilan pencapaian peningkatan kepuasan dan motivasi karyawan dapat diukur dengan indeks kepuasan dan motivasi
karyawan. Indeks ini dapat diperoleh dari hasil survei terhadap responden karyawan. Perusahaan mengharapkan semua karyawan
merasa sangat puas dengan keseluruhan aspek yang terkait dengan kepuasan karyawan. Hal ini berarti perusahaan menetapkan target
dengan skor 5,00 untuk kepuasan karyawan. Selain itu, perusahaan juga menetapkan target yang sama dalam motivasi karyawan, yaitu
dengan skor 5,00. Hal ini berarti perusahaan mengharapkan karyawan dapat termotivasi untuk melakukan kinerja dengan baik.
Tabel 3. Target ukuran hasil sasaran strategik tahun 2008. Ukuran Strategik
Sasaran Strategik Ukuran Hasil
Lag Indicators Ukuran Pendorong
Lead Indicators Target yang
ditetapkan BSM Cabang Bogor
Perspektif Keuangan 1. Efisiensi Biaya
Operasional Penurunan Biaya
Operasional Efektivitas dan
Efisiensi Proses Operasional yang
Wajar 85
2. Peningkatan Penerimaan
Pertumbuhan Dana Pihak
Ketiga DPK Peningkatan Potensi
Dana Nasabah 100
Perspektif Pelanggan 1. Peningkatan
Kepuasan Nasabah Indeks Kepuasan
Nasabah Tabungan
Survei Kepuasan Nasabah Tabungan
5,00 2. Peningkatan
Jumlah Nasabah Pertumbuhan
Jumlah Rekening Penambahan Jumlah
Nasabah Baru 100
Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Service Quality Assurance
Knowledge Personal
e-learning 100 100jam
2. Service Quality Delivery
Tepat pada Sasaran
Simulasi 100
1 kaliminggu
Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan 1. Peningkatan mutu
dan Kompetensi Karyawan
Frekuensi Pelatihan
Analisis Kebutuhan Pelatihan
100
1. Indeks Kepuasan
Karyawan Survei Kepuasan
5,00 2. Peningkatan
Kepuasan dan Motivasi
Karyawan 2. Indeks
Motivasi Karyawan
Survei Motivasi 5,00
4.3. Pengukuran Kinerja PT BSM Cabang Bogor Tahun 2008