Perubahan Konsentrasi Fraksi Dan Waktu Papar

Tabel 19 menunjukkan bahwa pada titik cuplikan grid 600,1240 musim barat dan grid 1177,1000 musim timur perubahan konsentrasi fraksi minyak untuk minyak mentah pada musim timur menunjukkan angka tertinggi. Hal ini yang berarti bahwa perubahan konsentrasi fraksi minyak jenis ini relatif lebih sulit untuk berubah. Jenis bensin lebih kecil sehingga konsentrasi fraksi cepat mengalami perubahan. Waktu pemaparan menunjukan lamanya suatu daerah terpapar tumpahan minyak yang sangat dipengaruhi oleh faktor dispersi dan kedalaman perairan. Pada saat pasang tertingi konsentrasi tumpahan minyak cenderung berada pada tepi perairan karena faktor arus pasut yang mengarah ke daratan. Pada daerah perairan waktu pemaparan cenderung lebih singkat karena pengaruh proses evaporasi. Tabel 19 menunjukkan bahwa minyak mentah mepunyai lama pemaparan yang paling tinggi mencapai 326 jam untuk musim barat dan 159 jam pada musim timur, sedangkan bensin mempunyai waktu pemaparan yang paling singkat sekitar 70 jam. Proses yang menetukan nasib dari minyak lebih lama berada di perairan adalah evaporasi, disolusi, dan sedimentasi. Karena minyak mentah memiliki fraksi residual yang lebih tinggi, maka minyak mentah cenderung berada di perairan dalam jangka waktu yang lama dan berpotensi memiliki waktu pemaparan yang tinggi. Lamanya waktu pemaparan akan memberi konsekuensi pada ekosistem yang terpapar. Semakin lama waktu pemaparan akan meningkatkan toksisitas dari jenis minyak tersebut. Jenis minyak yang berbeda akan memiliki koefisien emulsifikasi yang juga berbeda, sehingga prosek pelapukan dan degradasi dari masing masing minyak juga akan berbeda. Semakin lama minyak terdegaradasi maka semakin lama waktu pemaparannya.

5. KESIMPULAN

Pola arus di perairan Kepulauan Seribu pada musim barat cenderung dipengaruhi oleh pasang surut dibandingkan dengan arus musiman. Pola arus permukaan bergerak mengikuti pola perambatan pasang surut, pada saat dalam kondisi MSL surut menuju pasang, pasang surut merambat dari timur ke barat dari bidang batas terbuka sehingga arus merambat mengikuti perambatan pasut dengan kecepatan 0-0.5 ms. Secara umum pada musim barat pola arus bergerak ke barat di laut lepas sedangakan pada daerah dekat dengan garis pantai kecepatan arus cenderung melemah. Arus permukaan pada musim timur memperlihatkan bahwa arus bergerak ke arah timur dengan tinggi permukaan laut homogen dari pantai utara Jakarta hingga laut lepas. Kondisi kecepatan arus yang kecil pada daerah sekitar pantai Utara Jakarta dan daerah yang terhalang oleh Gugusan Kepulauan Seribu Pola sebaran tumpahan minyak pada musim barat dari ke-4 jenis minyak yang dimodelkan memperlihatkan bahwa tumpahan minyak dominan bergerak ke arah barat dengan menyapu daerah bagian utara dan selatan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil serta daerah bagian selatan Pulau Karangberas dan Pulau Karangpandang. Tumpahan minyak pada musim timur menyebar pada daerah lokasi domain model di sekitar Pulau Pari yang bergerak ke timur. Pada musim timur sebarang tumpahan minyak menghilang dari perairan domain model setelah hari ke 8 dari awal terjadinya tumpahan.Sumber tumpahan pada musim timur dominan bergerak timur mengikuti pola angin dan pola pergerakan arus permukaan. Pengaruh angin pada sebaran tumpahan minyak disebabakan oleh tumpahan minyak yang berada dipermukaan dan dispersi vertikal yang kecil sehingga sebagian besar tumpahan minyak berada dilapisan permukaan sehingga penyebarannya di pengaruhi olah arus permukaan dan angin. Sebaran minyak yang terjadi pada musim barat berdampak mencapai daerah perlindungan laut di utara Pulau Tidung Besar dalam waktu 15 jam dengan jarak dari sumber tumpahan sekitar 10 km dan ketebalaan lapisan minyak adalah kurang dari 45 mm dengan lama pemaparan antara 18-23 jam. Pada musim timur sebaran tumpahan minyak menggenangi sebelah timur Pulau Pari dalam waktu 48 jam. Proses yang menetukan nasib minyak lebih lama berada di perairan adalah evaporasi, disolusi, dan sedimentasi. Karena minyak mentah memiliki fraksi residual yang lebih tinggi maka cenderung akan berada di perairan dalam jangka waktu yang lama dan berpotensi memiliki waktu pemaparan yang tinggi. Minyak mentah mepunyai lama pemaparan yang paling tinggi mencapai 326 jam untuk musim barat dan 159 jam pada musim timur sedangkan bensin mempunyai waktu pemaparan yang paling singkat sekitar 70 jam.

6. DAFTAR PUSTAKA

[BPPT] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2002. Riset Unggulan Strategis Nasional Pengembangan Teknologi Kelautan Rusnas Kerapu. Lembaga Pengelola Rusnas Kerapu. Pusat Kajian dan Penerapan Teknologi Budidaya Pertanian. Jakarta [IKU] Institut for kontinentalsokkelundersøgelser. 1984. The experimental Oil Spill in Haltenbanken 1982. IKU Publication No. 112. [ITAC] The Industry Technical Advisory Committee. 1996. Technical paper:Use models in oil spill response. Ali M, D.K. Mihardja dan S. Hadi. 1994. Pasang Surut Laut. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Al-Rabeh, A.H. 1994. Estimating surface oil spill transport due to wind in the Arabian Gulf. Ocean Engng, 21 5: 461-465. Ariadi, N. 2004. An alternative Solution for Sustainable Development in Kepulauan Seribu, DKI Province , Jakarta. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor: Bogor Bird, R.B., W.E. Steward and E.N. Lightfoot, 1960. Transport Phenomena. Wiley and Sons, New York. Brovchenko, I., A. Kuschan and V. Maderich. 2002. The modelling system for simulation of the oil spills in the Black Sea. Submitted to Proceeding of 3rd EUROGOOS Conference. Buranapratheprat, A. 2000. Oil Spill Trajectory Model Testing in the Upper Gulf of Thailand. Department of Aquatic Science. Faculty of Science, Burapha University T.Saensuk A.Muang Chonburi 20131 Thailand. CMFMWOS, 1985. Computer Model Forecasting Movements and Weathering of Oil Spills. Final Report for the European EconomicCommunity, WQI and DHI, October 1985. Cole, T.M. and S. A. Wells. 2002. CE-QUAL-W2: A Two-Dimensional, Laterally Averaged, Hydrodynamic and Water Quality Model, Version 3.1 User Manual. U.S. Army Corps of Engineers Washington, DC 20314-1000 CONCAWE. 1983. Characteristics of Petroleum and its Behaviour at Sea. Report no 883. DHI. 2007. MIKE 21 MIKE 3 PASA: Particle Analysis and Oil Spill Analysis Module . DHI Water Environment. Denmark