BAHAN DAN ALAT Aktivitas antibakteri ekstrak tembakau temanggung varietas genjah kemloko

15 Kadar air = bobot sampel awal b – bobot akhir c-bobot wadah a 1 bobot sampel awal b

2. Proses Ekstraksi Daun Tembakau

Metode ekstraksi tembakau yang digunakan pada penelitian ini adalah metode soxletasi dengan pelarut etanol alkohol teknis 96. Proses ekstraksi tersebut menggunakan tembakau serbuk TS sampel A dan B sebanyak 10 g dilarutkan masing- masing dalam 100 ml pelarut dan dimasukkan dalam alat soxhlet. Soxletasi dilakukan selama 90 menit dengan suhu 85˚C dan dilanjutkan evaporasi pada suhu 50 o C.

3. Perhitungan Rendemen Hasil Ekstrak

Hasil ekstraksi yang diperoleh dihitung rendemennya dengan persamaan 2. Rendemen = WWo x 100 ww 2 Keterangan: W = berat ekstrak g Wo = berat bahan yang diekstrak g Ukuran sampel tembakau kering = 40 mesh

4. Analisis Fitokimia Harborne 1987

Alkaloid Sebanyak 1 gram ekstrak sampel A dan B masing-masing dilarutkan dengan 5 ml kloroform dan beberapa tetes NH 4 OH dan disaring. Selanjutnya ditambahkan 10 tetes H 2 SO 4 2M yang akan membentuk lapisan asam pada bagian atasnya. Pada lapisan tersebut diteteskan pereaksi Meyer hingga membentuk endapan putih, pereaksi Wagner hingga berwarna coklat, dan pereaksi Dragendrof hingga berwarna merah jingga. Flavonoid Sebanyak 0.1 gram ekstrak sampel sampel A dan B masing-masing ditambahkan 1 mL metanol dan dididihkan selama 1 menit. Terbentuknya , warna merah pada filtrat setelah penambahan 3 tetes H 2 SO 4 menunjukkan adanya flavonoid Steroid dan terpenoid Sebanyak 0.1 gram ekstrak sampel sampel A dan B masing-masing ditambahkan 5 mL etanol lalu dipanaskan pada suhu 50°C dan disaring. Filtratnya diuapkan lalu ditambah 5 tetes eter. Lapisan eter ditambah pereaksi Liebermen Buchard 3 tetes asam pekat lalu 1 tetes H 2 SO 4 pekat. Larutan dikocok perlahan lalu dibiarkan beberapa menit. Warna merah atau ungu menunjukkan kandungan terpenoid pada sampel, sedangkan warna hijau menunjukkan kandungan steroid. 16

5. Uji Aktivitas Antibakteri modifikasi metode Bloomfield 1991

Pembuatan Media Media NA Nutrient agar NA sebanyak 23 g dilarutkan dalam 1 L akuades dan dipanaskan. Larutan disterilisasi pada suhu 121 o C selama 15 menit. Media LB Sebanyak 1,25 g yeast extract, 0,5 g NaCl, dan 0,5 g tripton dilarutkan dalam 1 L akuades dan dipanaskan. Larutan disterilisasi pada suhu 121 o C selama 15 menit. Persiapan Ekstrak Sediaan ekstrak yang digunakan sebagai sampel uji dalam penelitian ini terdiri atas ekstrak dengan konsentrasi 20 bv, 40 bv, 60 bv, 80 bv, dan 100 bv. Sebanyak 20 g, 40 g, 60 g, 80 g, dan 100 g ekstrak dilarutkan masing- masing dalam 100 ml pelarut DMSO sehingga diperoleh konsentrasi ekstrak sebesar 20 bv, 40 bv, 60 bv, 80 bv, dan 100 bv. Uji Aktivitas Antibakteri Peremajaan bakteri dilakukan terlebih dahulu untuk mempersiapkan bakteri yang akan digunakan dalam pengujian aktivitas antibakteri. Bakteri S. aureus dan E. coli diregenerasi dalam larutan LB masing-masing 10 ml dan diinkubasi bergoyang shaker incubator selama 18 jam pada suhu 37 o C, 200 rpm. Remajaan kultur bakteri ditumbuhkan dalam media NA dengan mengambil sebanyak 50 µ L bila nilai kerapatan optikalnya OD1 dan 100 µ L bila ODnya1. Media didiamkan hingga memadat, lalu dilubangi menggunakan gel puchner sebanyak 5 lubang. Remajaan bakteri ditumbuhkan dalam media NA sebanyak 50 µ L bila ODnya1 dan 100 µ L bila ODnya1. Media itu didiamkan hingga beku. Media lalu dilubangi menggunakan gel puchner sebanyak 7 lubang. Masing-masing lubang diisi oleh pengenceran ekstrak etanol daun tembakau sampel A masing-masing sebanyak 50 µ L dengan berbagai konsentrasi 20, 40, 60, 80, 100, kontrol negatif DMSO dan kontrol positif tetrasiklin 10. Media tersebut kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Zona bening yang terbentuk diukur diameternya menggunakan alat pengukur jangka sorong dengan rataan 3 kali ulangan dan digunakan sebagai indikator aktivitas antibakteri.

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

1 75 100

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

8 127 76

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana Dan Etilasetat Serta Etanol Alga Merah (Galaxaura oblongata)

4 76 89

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ruku-Ruku (Ocimum sanctum L.) dan Formulasi Sediaan Obat Kumur-Kumur

30 152 78

Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Herba Ranti (Solanum nigrum Linn) dan Isolasi Senyawa Dari Fraksi Aktif

9 64 97

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) Terhadap Beberapa Bakteri

7 47 83

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

1 25 94

Aktivitas antibakteri ekstrak tembakau temanggung varietas genjah kemloko

1 14 50