Zonasi Kawasan Pariwisata Zonasi Kawasan Budidaya Keramba Jaring Apung

66 Teluk Bungus secara biofisik tidak memiliki kelas kesesuaian untuk kawasan budidaya tanaman semusim, karena berada pada daerah secara permanen terendam air mangrove.

4. Zonasi Kawasan Pemukiman

Peruntukan zonasi pemukiman selain memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai S1, juga mempertimbangkan kondisi penggunaan lahan di Kawasan Teluk Bungus dengan kriteria lokasi pemukiman tidak berada pada daerah hutan lindung, sempadan pantai, dan sempadan sungai. Berdasarkan kesesuaian lahan sangat sesuai S1 untuk pemukiman dengan luas 464,3 ha atau 7,5 dari luas keseluruhan Kawasan Teluk Bungus Tabel 18, hanya 224 ha atau 3,6 dari luas keseluruhan Kawasan Teluk Bungus yang diperuntukan untuk arahan zonasi pemukiman. Hal ini disebabkan karena sebagian besar lahan dengan kategori sangat sesuai untuk pemukiman, lahan tersebut juga memiliki kelas kesesuaian sangat sesuai untuk peruntukan kawasan budidaya tanaman semusim. Hasil analisis persepsi menunjukkan bahwa peruntukan pemukiman memiliki nilai dan prioritas lebih rendah bila dibandingkan peruntukan untuk aktifitas pertanian. Sehingga kawasan pemukiman dalam arahan zonasi hanya di prioritaskan pada daerah yang memiliki akses jaringan jalan, dengan jarak dari sarana jalan adalah 50 – 200 meter.

5. Zonasi Kawasan Pariwisata

Zonasi kawasan pariwisata diarahkan pada daerah Pantai Carolina muara S. Batang Air Pinang dan S. Batang Air Tambang. Daerah tersebut selain memiliki kesesuaian lahan sangat sesuai S1 untuk pariwisata pantai, daerah tersebut juga telah dikembangkan sebagai kawasan pariwisata pantai di Teluk Bungus. Hasil analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan yang sangat sesuai S1 untuk kawasan pariwisata pantai sebaran lokasinya hingga ke kawasan pelabuhan Teluk Bungus Gambar 19. Berdasarkan hasil analisis persepsi menunjukkan bahwa kawasan pelabuhan memiliki nilai 0,163, sedangkan kawasan pariwisata pantai memiliki nilai 0,142. Dari nilai tersebut, 67 menunjukkan bahwa kawasan pelabuhan memiliki prioritas lebih besar bila dibandingkan pariwisata pantai. Berdasarkan hal tersebut, maka kawasan pariwisata pantai yang berada dalam kawasan pelabuhan Teluk Bungus diprioritaskan untuk kawasan pelabuhan.

6. Zonasi Kawasan Budidaya Keramba Jaring Apung

Kawasan budidaya keramba jaring apung diarahkan pada daerah Teluk Pandan dan sisi tengah pantai teluk bungus. kedua daerah tersebut selain memiliki kelas kesesuaian lahan sangat sesuai S1 juga terlindung dari gelombang laut. Hasil analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa kawasan dengan kategori sangat sesuai untuk budidaya keramba jaring apung menempati areal seluas 162 ha dengan sebaran lokasi berada pada daerah Teluk Pandan, sisi tengah pantai Teluk Bungus, Teluk Kaluang, Pantai Karolina muara S. Batang Air Tambang dan S. Batang Air Pinang, dan kedua sisi bagian luar teluk Gambar 20. Dari 162 ha luas kelas kesesuaian sangat sesuai S1 untuk budidaya keramba jaring apung KJA, dalam arahan zonasi dalam arahan zonasi mengalami penurunan luas menjadi 41,3 ha. Penurunan luas tersebut disebabkan karena beberapa lokasi yang memiliki kelas kesesuaian dengan kategori sangat sesuai berada pada daerah yang tidak terlindung dari gelombang laut.

7. Zonasi Kawasan Pelabuhan