Hubungan Inhibisi Enzim Lipase dan Total Fenol Hubungan Inhibisi Enzim Lipase dan Kadar Tanin Terkondensasi

25 pencernaan adalah pada perlakuan penyeduhan suhu 70 ˚C selama 15 menit, suhu 85˚C selama 10 menit, dan suhu 100 ˚C di ketiga waktu. Hal ini berarti bahwa secara garis besar pH berpengaruh pada kadar total fenol di dalam teh. Pengujian pada kadar tanin terkondensasi memberikan hasil adanya perbedaan nyata p 0.05 pada kadar tanin terkondensasi antara ekstrak awal teh hijau dan ekstrak teh hijau setelah simulasi sistem pencernaan dengan perlakuan penyeduhan suhu 70 ˚C selama 15 menit dan suhu 100 ˚C selama 5 menit. Hagerman et al 1998 menyatakan bahwa jika terbentuk ikatan hidrogen antar tanin dengan protein, terutama pada pH mendekati isoelektrik 4-5 kemungkinan yang terjadi adalah protein menjadi terendapkan. Fenomena ini dikenal dengan denaturasi protein. Apabila protein enzim terdenaturasi, maka enzim akan menjadi inaktif. Insel et al., 2011. Dilihat dari hasil T-Test pada keseluruhan perlakuan, didapatkan bahwa perlakuan penyeduhan dengan suhu 70 ˚C selama 10 menit dan suhu 100˚C selama 15 menit memberikan perbedaan yang nyata. Hal ini berarti pH pencernaan dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada ekstrak teh yang diberi perlakuan simulasi sistem pencernaan. Komponen bioaktif yang diduga dapat menghambat kerja dari enzim adalah komponen fenolik yang tahan terhadap panas dan tidak tahan terhadap perubahan pH sistem pencernaan manusia. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan komponen yang masih bisa terekstrak dengan baik di suhu 100 ˚C dan memberikan nilai inhibisi lebih besar dibandingkan Orlistat. Sementara itu, tanin merupakan senyawa fenol yang tahan pada suhu tinggi

3. Hubungan Inhibisi Enzim Lipase dan Total Fenol

Korelasi yang bernilai antara 0.41 hingga 0.70 p0.05 memiliki keeratan kuat dan 0.71 hingga 0.90 p0.05 memiliki keeratan sangat kuat Nugroho, 2005. Dari Uji Korelasi Lampiran 40 pada p 0.01, diketahui bahwa kadar total fenol pada ekstrak awal teh hijau memberikan pengaruh nyata pada nilai inhibisinya. Dengan uji lanjut Pearson, nilai 0.510 menunjukkan korelasi yang kuat antara keduanya. Dengan menggunakan p 0.01 juga, didapatkan kadar total fenol pada ekstrak teh hijau setelah simulasi sistem pencernaan memberikan pengaruh nyata pada nilai inhibisi lipase. Uji lanjut Pearson menunjukkan nilai 0.731 yang artinya pada taraf kepercayaan 99, korelasi antara total fenol dan nilai inhibisinya sangat kuat. Gambar 8. Grafik Korelasi Inhibisi Enzim Lipase dan Total Fenol R² = 0.510 p 0.01 R² = 0.731 p 0.01 50.00 55.00 60.00 65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00 In h ib is i li p a se Tot al Fenol mg GAE g BK Linear ekst rak aw al Linear ekst rak sim ulasi 26

4. Hubungan Inhibisi Enzim Lipase dan Kadar Tanin Terkondensasi

Dari Uji Korelasi Lampiran 42 pada p 0.01, diketahui kadar tanin terkondensasi pada ekstrak awal teh hijau memberikan pengaruh nyata pada nilai inhibisinya. Dengan uji lanjut Pearson, nilai 0.622 menunjukkan korelasi yang kuat antara keduanya. Dengan menggunakan p 0.01 juga, didapatkan kadar tanin terkondensasi pada ekstrak teh hijau setelah simulasi sistem pencernaan memberikan pengaruh nyata pada nilai inhibisi lipase. Uji lanjut Pearson menunjukkan nilai 0.725 yang artinya pada taraf kepercayaan 99, korelasi antara kadar tanin terkondensasi dan nilai inhibisinya sangat kuat. Gambar 9. Grafik Korelasi Inhibisi Lipase dan Tanin Terkondensasi Dari hasil uji korelasi yang didapat, besar dugaan senyawa yang dapat menghambat aktivitas enzim lipase pada ekstrak teh hijau adalah komponen polifenol golongan flavanol yang didominasi oleh EC, ECG, dan EGCG. Ketiga senyawa tersebut merupakan senyawa polifenol yang tidak tahan panas. Sementara itu, dilihat dari hasil penyeduhan suhu 100 ˚C, tanin juga diduga kuat berperan dalam aktivitas penghambatan enzim lipase pada ekstrak teh hijau. Tanin adalah golongan polifenol yang tahan terhadap pemanasan Pansera et al., 2004; Winarno, 1997. R² = 0.622 p 0.01 R² = 0.725 p 0.01 50.00 55.00 60.00 65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 In h ib is i l ip a se Tanin terkondensasi g LE 100 g BK Linear ekst rak aw al Linear ekst rak sim ulasi 27

V. SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Efektivitas Ekstrak Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

5 107 49

Uji efektivitas dan fotostabilitas krim ekstrak etanol 70 % teh hitam (comellia sinensis L) sebagai tabir surya secara in vitro

6 43 319

Pengaruh Suhu dan Lama Penyeduhan Teh Hitam (Camellia sinensis) serta Proses Pencernaan secara In Vitro terhadap Penghambatan Aktivitas Enzim Alfa Amilase dan Alfa Glukosidase secara In Vitro

3 21 180

Pengaruh Suhu dan Lama Penyeduhan Teh Hijau (Camellia sinensis) serta Proses Pencernaan secara In vitro terhadap Penghambatan Aktivitas Enzim Alfa Amilase dan Alfa Glukosidase secara In vitro

4 40 169

Pengaruh Suhu dan Waktu Penyeduhan Teh Hitam (Camellia sinensis) serta Proses Pencernaan In Vitro terhadap Aktivitas Inhibisi Lipase

1 5 170

PENGARUH SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus sanguis Pengaruh Seduhan Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Sanguis Penyebab Karies (In Vitro).

0 5 12

PENGARUH SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus Pengaruh Seduhan Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Sanguis Penyebab Karies (In Vitro).

0 2 14

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENYEDUHAN TEH CELUP TERHADAP KADAR KAFEIN Pengaruh Suhu Dan Waktu Penyeduhan Teh Celup Terhadap Kadar Kafein.

1 2 16

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENYEDUHAN TEH CELUP TRHADAP KADAR KAFEIN Pengaruh Suhu Dan Waktu Penyeduhan Teh Celup Terhadap Kadar Kafein.

0 1 16

EVALUASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA TEH HIJAU DAN TEH HITAM BERDASARKAN VARIASI SUHU DAN WAKTU PENYEDUHAN - Unika Repository

0 0 10