Hasil Pengolahan data Biomassa

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pengolahan data Biomassa

Penelitian ini dilakukan di dua bagian hutan yaitu bagian Hutan Balo dan Tuder. Berdasarkan hasil pengolahan data lapangan diperoleh dari 61 plot yang tersebar berdasarkan Kelas Umur KU tertentu, pada KU IV sampai KU XI rataI rata biomassa BEF lebih besar dibandingkan biomassa Alometrik Hendri. Nilai rataIrata biomassa tertinggi didapatkan pada KU XI yaitu sebesar 328,695 tonha untuk biomassa alometrik Hendri dan 461,175 tonha untuk biomassa BEF. Pada Kelas Umur I didapatkan nilai biomassa terendah yaitu sebesar 44,743 tonha untuk biomassa alometrik Hendri dan 37,711 tonha untuk biomassa BEF. Tabel 4 RataIrata biomassa BEF dan alometrik di KPH Kebonharjo Kelas Umur Jumlah Plot Biomassa TonHa Alometrik BEF KU I 16 44,743 37,711 KU II 13 125,086 124,308 KU III 8 118,440 115,640 KU IV 5 139,168 155,914 KU V 5 125,784 144,978 KU VI 5 140,538 176,437 KU VII 3 191,743 245,830 KU VIII 4 211,218 288,682 KU IX 1 199,069 274,432 KU XI 1 328,695 461,174 Gambar 3 Grafik rataIrata biomassa alometrik Hendri dan BEF setiap KU. 100 200 300 400 500 KU I KU II KU III KU IV KU V KU VI KU VII KU VIII KU IX KU XI B io m as sa T o n H a Kelas Umur KU Biomassa Alometrik dan BEF Pada Setiap Kelas Umur ALO BEF Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa perhitungan biomassa dengan persamaan alometrik lebih rendah dibandingkan dengan perhitungan menggunakan koefisien BEF. Hal ini dapat disebabkan oleh sifat dari koefisien BEF yang lebih umum dibandingkan dengan penggunaan persamaan Alometrik yang memang dikhususkan untuk daerah dengan topografi dan ketinggian yang kurang lebih sama dengan daerah penelitian. BEF yang digunakan dikembangkan oleh Kraenzel . 2003 berdasarkan data perhitungan biomassa tegakan Jati secara destruktif di daerah Panama. Selain itu perhitungan BEF ini dikonsentrasikan pada pohon Jati berusia 20 tahun KU II, sedangkan pada daerah penelitian pohon Jati yang diambil sebagai sampel pengukuran memiliki umur yang bervariasi. Sehingga pada penelitian ini penggunaan BEF untuk digunakan. Selain itu uji t yang dilakukan menghasikan nilai biomassa Alometrik berbeda nyata dengan biomassa BEF dengani nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,01 dan nilai t hitung 3,49 yang lebih besar dari t α2 yaitu 2,00 pada taraf nyata 5. Sehingga hasil dari uji t menyatakan bahwa biomassa BEF tidak dapat digunakan untuk menduga biomassa atas permukaan pada tempat penelitian ini.

5.2 Hasil Pengolahan Data Citra