2.3 Enzim dan Inhibitor
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida protein yang berfungsi sebagai katalis senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis
bereaksi dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat
proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi Anonim 2010.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH
tingkat keasaman optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di
luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain Anonim 2010.
Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun
adalah inihibitor enzim. Berdasarkan cara kerjanya, inhibitor terbagi dua, inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif adalah
inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk mendapatkan situs aktif enzim, contohnya sianida bersaing dengan oksigen dalam pengikatan Hb.
Sementara itu, inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang melekat pada sisi lain selain situs aktif pada enzim, yang lama kelamaan dapat mengubah sisi aktif
enzim. Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Jika
sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi Anonim 2009.
2.4 Trypsin Inhibitor
Trypsin inhibitor adalah suatu jenis protein yang dapat menghambat kerja enzim trypsin didalam tubuh, yang umumnya terdapat pada kedelai dan beberapa
species dari famili Leguminoseae, Cucurbitaceae dan Solanaceae. Mekanisme penghambatan aktivitas enzim trypsin oleh inhibitor terjadi karena terbentuknya
ikatan kompleks antara kedua senyawa tersebut interaksi potein-protein. Interaksi tersebut menyangkut pemutusan ikatan antara arginin-isoleusin sehingga
menghambat bekerjanya enzim trypsin Muchtadi 1993. Akibatnya mempersulit pelepasan asam-asam amino dari ikatan proteinnya sehingga tidak dapat diserap
Prasetya 2007. Faktor yang menentukan daya hambat dari inhibitor trypsin adalah
konsentrasi enzim trypsin bebas yang terdapat dalam usus. Penurunan jumlah trypsin bebas dalam usus karena adanya interaksi dengan anti trypsin akan
menstimulir aktivitas pangkreas untuk memproduksi lebih banyak enzim untuk mencapai tujuan ini maka akan terjadi pembesaran. Sebaliknya bila konsentrasi
enzim dalam usus kembali normal, aktivitas pangkreas tersebut akan dihambat. Faktor yang menentukan daya hambat dari inhibitor trypsin adalah
konsentrasinya. Dinyatakan bahwa daya hambat suatu inhibitor terhadap aktivitas enzim typsin adalah berbanding lurus dengan jumlah inhibitor yang terdapat
Prasetya 2007.
2.5 Alfa-amylase Inhibitor
Inhibitor alfa-amylase adalah protein yang menghambat enzim amylase di dalam saluran pencernaan midgut serangga. Enzim amilase diperlukan
serangga, terutama serangga pemakan biji-bijian dan ubi yang kaya akan pati. Pati ini harus dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih sederhana
kecil seperti disakarida dan monosakarida, agar dapat digunakan dalam sistem metabolisme serangga. Dengan dihambatnya pemecahan pati oleh inhibitor alfa-
amylase maka serangga tidak mendapatkan kebutuhan karbohidratnya, sehingga berakibat fatal bagi serangga tersebut Bahagiawati 2005.
2.6 Artificial Diet