5 Kemudian untuk sumber dan jumlah protein hewani, minyak, dan premix dalam
komposisi pakan uji disamakan. Pakan penelitian yang digunakan memiliki energi sebesar 4814,98-4982,74 kkalkg dan kadar protein sebesar 39,18-41,35
sehingga diperoleh rasio energi dengan protein yaitu sebesar 11,6-12,4.
2.2 Pemeliharaan Ikan dan Pengumpulan Data
Ikan yang dipelihara pada penelitian ini berupa benih ikan gurame berukuran 4,72±0,78 g per ekor yang berasal dari Cikupa, Kabupaten Bogor.
Pemeliharaan ikan dilakukan dalam 14 akuarium berukuran 50x40x35 cm, dengan kepadatan 10 ekor per akuarium.
Ikan diadaptasikan terhadap lingkungan selama 21 hari. Setelah itu ikan dipuasakan selama 1 hari sebelum dilakukan penimbangan bobot awal. Selama
kegiatan pemeliharaan dilakukan pergantian air sebanyak 75 setiap dua hari sekali. Selain itu juga dilakukan penyifonan sebanyak 3 kali sehari yaitu sebelum
pemberian pakan. Kemudian untuk menjaga kestabilan suhu dipasang water heater thermostat pada setiap akuarium.
Pakan diberikan sebanyak 3 kali sehari secara at satiation. Pakan yang akan diberikan ditimbang terlebih dahulu supaya dapat dihitung jumlah konsumsi
pakan JKP pada akhir pemeliharaan. Ikan dipelihara selama 40 hari dan dilakukan sampling pertumbuhan berupa pengukuran bobot pada awal dan akhir
pemeliharaan. Pengukuran kualitas air berupa suhu dilakukan setiap hari. Tata letak wadah dan perlakuan disajikan pada Gambar 1.
Keterangan: K= Pakan 0 DDGS, A= pakan 10 DDGS, B= pakan 20 DDGS, C= pakan 30 DDGS, TD=
Test Diet, RD = References Diet, S= stok dan T= tandon, 1,2,3= ulangan
Gambar 1. Tata letak wadah dan perlakuan. C3
B1 A1
A2 B3
TD RD
A3 B2
K1 K3
C1 K2
C2 S
T
6
2.3 Pengujian Kecernaan
Pengujian kecernaan dilakukan untuk mengetahui kecernaan bahan DDGS. Kegiatan ini diawali dengan pengumpulan feses pada hari ke-6 setelah ikan diberi
pakan untuk pengujian kecernaan Pakan RD dan TD. Feses ikan dikumpulkan selama 2 minggu pemeliharaan. Selama kurun waktu tersebut feses disimpan pada
botol film yang diletakkan di dalam lemari pendingin. Feses yang telah terkumpul dikeringkan di oven pada suhu 110°C selama 6
jam. Selanjutnya dilakukan analisis kandungan protein dan Cr
2
O
3
Lampiran 1. Pengukuran kadar Cr
2
O
3
dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer panjang gelombang 350 nm.
2.4 Analisis Proksimat