wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.
Pengertian lain dari pencemaran udara adalah adanya bahan kontaminan di atmosfer karena ulah manusia. Hal ini untuk membedakan dengan pencemaran udara alamiah
dan pencemaran udara di tempat kerja. Udara sebagai salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, merupakan kebutuhan utama bagi manusia, hewan dan
tanaman dalam mempertahankan hidupnya. Polusi udara dapat disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu antara lain oleh industri, alat transportasi, aktivitas rumah
tangga dan perkantoran. Diantara sumber polutan tersebut kendaraan bermotor merupakan sumber polutan terbesar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh JICA
dan Bapedal tahun 1995 dan studi ADB bekerja sama dengan KLH pada tahun 2001, kendaraan bermotor memberikan kontribusi lebih dari 70 terhadap pencemaran
udara di kota-kota besar di Indonesia.
2.2.2. Sumber Pencemaran Udara
Hampir semua kegiatan manusia memasukan pencemar ke dalam atmosfer. Proses alami juga memasukan bahan-bahan lain selain yang kita anggap sebagai unsur
penyusun udara bersih. Setelah pencemar dipancarkan, bahan ini menyebar terbawa angin dan tercampur secara horizontal dan vertical oleh pembaur bergalik dan
gegolak. Lama waktu rata-rata pencemar menetap dalam atmosfer berbeda-beda. Untuk zarah besar dan untuk gas yang reaktif, lama waktu itu mungkin hanya dalam
ukuran menit atau paling besar dalam ukuran jam. Untuk belerang dioksida lama waktu tersebut diperkirakan beberapa hari, tetapi untuk karbon monoksida dapat
beberapa bulan.
Jika pencemar dikeluarkan secara merata di permukaan bumi dan bercampur diseluruh atmosfer, maka sekalipun pencemar dengan masa-bertahan yang cukup
panjang, akan memiliki kadar yang demikian rendah sehingga tidak ada artinya dibanding dengan tingkat pencemaran rata-rata saat ini. Tetapi karena pencemaran
tersebut terjadi di daerah yang kecil, dan diperlukan waktu bagi pencemar tersebut untuk menyebar, maka terkumpullah kadar cemaran yang tidak dapat diterima.
Sumber pencemaran udara secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua sumber utama yaitu:
a. Sumber alamiah: Pencemaran udara yang berasal dari sumber alamiah ini berasal
dari kejadian-kejadian atau aktivitas alam yang tidak dapat diduga sebelumnya, seperti letusan gunung berapi, keluarnya gas beracun akibat gempa bumi, dan
lain-lain.
b. Sumber buatan manusia: Kegiatan manusia dapat mengubah lingkungan hidup
yang antara lain disebabkan oleh perkembangan budaya, penggunaan ilmu dan teknologi, serta diringi oleh pola konsumsi yang berlebihan. Beberapa aktifitas
manusia yang dapat menimbulkan pencemaran udara antara lain aktifitas transportasi, pembangkit listrik, proses pembakaran tidak sempurna, pembakaran
bahan baker baik kegiatan industri maupun dosmestik, serta kegiatan industri dan pertambangan.
Sumber: DJMIGAS 2010
Gambar 2.1 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Minyak Domestik Dari Berbagai Sektor Di Indonesia
2.2.3. Klasifikasi Bahan Pencemar Udara