Dasar Hukum Tujuan Perlindungan Konsumen

xxxvi 2. Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan ; 3. hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa ; 4. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan. 5. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. 6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen 7. hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. 8. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. 9. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

B. Dasar Hukum

Pada hakekatnya, terdapat dua instrumen hukum penting yang menjadi landasan kebijakan perlindungan konsumen di Indonesia, yaitu : Pertama, Undang-undang Dasar 1945, sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, mengamanatkan bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tujuan pembangunan nasional diwujudkan melalui sistem pembangunan xxxvii ekonomi yang demokratis sehingga mampu menumbuhkan dan mengembangkan dunia yang memproduksi barang dan jasa yang layak dikonsumsi oleh masyarakat. Kedua, Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Lahirnya undang-undang ini memberikan harapan bagi masyarakat Indonesia, untuk memperoleh perlindungan atas kerugian yang diderita atas transaksi suatu barang dan jasa, Undang-undang Perlindungan Konsumen ini menjamin adanya kepastian hukum bagi konsumen.

C. Tujuan Perlindungan Konsumen

Di dunia internasional, masalah perlindungan konsumen mendapat perhatian dari PBB dengan dikeluarkannya Resolusi No. 39248 pada Sidang Umum PBB ke-106 pada tanggal 9 April 1985. Resolusi tersebut mengemukakan : a. Perlindungan konsumen dari bahaya terhadap kesehatan dan keamanan b. Promosi dan perlindungan pada kepentingan ekonomi konsumen. c. Terjadinya informasi yang mencukupi, sehingga dilakukannya pilihan sesuai kehendak dan kebutuhan. d. Pendidikan konsumen e. Tersedianya cara-cara ganti rugi yang efektif. f. Kebebasan untuk membentuk organisasi konsumen dan diberikannya kesempatan pada mereka untuk menyatakan pendapat sejak saat proses pengambilankeputusan yang berkaitan dengan kepentingankonsumen. xxxviii Selanjutnya oleh pemerintah Indonesia perlindungan konsumen itu juga telah mulai diperhatikan dengan dikeluarkannya kebijakanperaturan mengenai hal itu yakni melalui Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 khususnya pada pasal 3 yang menyatakan : perlindungan konsumen bertujuan : a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri ; b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang danatau jasa. c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen. d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi. e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam berusaha. f. Meningkatkan kualitas barang danatau jasa yang menjadi kelangsungan usaha produksi barang danatau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen. Demikianlah perlindungan konsumen telah dengan jelas diungkapkan dalam peraturan perundang-undangan Indonesia.

D. Hak-hak dan Kewajiban Konsumen