Tahap Menerima Pemberitahuan Telah Dimulainya Penyidikan Oleh Penyidik

instansi penegak hukum ini harus selalu terjalin, karena kesempurnaan dalam pembuatan Berita Acara Pemeriksaan BAP tidak terlepas dari sempurnanya hasil penyidikan oleh Kepolisian, dengan demikian tercipta pula suatu penuntutan yang sesuai dengan ketentuan dalam perunsang-undangan yang berlaku. Pengembalian BAP yang tidak memenuhi ketentuan dalam undang- undang, merupakan bagian dari proses menciptakan perlindungan terhadap tersangka dari sikap sewenang-wenang penyidik dalam membuat BAP yang tidak lengkap tersebut. Hal tersebut dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Medan adalah untuk menciptakan aparatur Kejaksaan yang berwibawa dalam kerangka good governance tata kelola lembaga dengan baik dan good government pemerintah yang baik yang selalu didambakan masyarakat. 58

1. Tahap Menerima Pemberitahuan Telah Dimulainya Penyidikan Oleh Penyidik

Sehubungan dengan itu, dalam menciptakan penegakan hukum yang baik, maka berikut ini perlu dipaparkan tahapan proses pembuatan BAP sesuai dengan ketentuan undang-undang sebelum diserahkan ke pengadilan. Untuk melakukan dimulainya penyidikan harus diberitahukan kepada Kejaksaan Negeri Medan. Hal tersebut yang menjadi dasar hukumnya adalah ketentuan yang telah digariskan dalam Pasal 109 ayat 1 KUHAP ditentukan: ”Dalam hal penyidikan telah mulai melakukan penyidikan suatu peristiwa yang merupakan tindak pidana, penyidik memberitahukan hal itu kepada Penuntut Umum.” 58 Ibid., hal. 214. Universitas Sumatera Utara Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. 59 Konsekuensi logis terhadap adanya tindakan pemberitahuan dimulainya penyidikan oleh penyidik terhadap suatu kasus yang dianggap sebagai suatu kejadian yang bersifat tindak pidana tersebut, maka materi pemberitahuan tersebut haruslah minimal berisikan: Ketentuan pada Pasal 109 ayat 1 KUHAP tersebut mengandung makna yaitu bahwa dengan diterimanya surat pemberitahuan dari pihak penyidik kepada Kejaksaan Negeri Medan, maka hal tersebut merupakan titik awal keterlibatan pihak Kejaksaan Negeri Medan bagi suatu kasus yang materinya disebutkan dalam surat pemberitahuan tersebut. Oleh karena itu, penyidik melakukan kegiatan dengan memberitahukan adanya kegiatan tersebut kepada penuntut umum yakni Kejaksaan negeri Medan dengan sendirinya bukanlah dengan tiada suatu alasan. Mengingat ketentuan Pasal 1 butir 2 KUHAP Menyebutkan bahwa: ”Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut tata cara yang telah diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.” 60 a. Adanya tersangka dengan identitas yang lengkap: 59 Andi Hamzah., Loc. Cit, hal. 122. 60 http:justiabellen.blogspot.com200908pentingnya-masa-waktu-penyidikan-di.html, diakses terakhir tanggal 28 Maret 2020. Universitas Sumatera Utara b. Penyebutan tindak pidana apa yang diduga telah dilakukan oleh tersangka walaupun masih belum seluruhnya lengkap: c. Alat-alat bukti yang sah apa saja yang berhasil dikumpulkan; dan d. Apakah tersangkanya ditahan atau tidak. Jika ada tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan tersangka, maka perlu disebutkan juga dalam BAP tersebut misalnya: 61 1. Tindakan penangkapan Pasal 16-19 KUHAP; 2. Penggeledahan Pasal 32-37 KUHAP; 3. Penyitaan Pasal 38-46 KUHAP; dan 4. Pemeriksaan surat Pasal 47-49 KUHAP. Materi pemberitahuan dimulainya penyidikan oleh penyidik tersebut dapat memberikan gambaran kepada penuntut umum untuk menentukan apakah tindakan penyidik tersebut mempunyai dasar hukum dan apakah selanjutnya diajukan kepenuntutan dan peradilannya. Sifat keharusan pemberitahuan penyidikan dalam Pasal 109 ayat 1 KUHAP walaupun tidak memberikan kejelasan namun hal tersebut kalau diserahkan kepada penuntut umum, maka sudah selayaknya tidak menimbulkan masalah bagi penyidik. Di samping itu dengan adanya Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor H.01PW.07.03 tahun 1981 tanggal 4 Februari 1981 tentang pedoman pelaksanaan KUHAP maka menjadi tegas, kuat dan jelaslah landasan adanya kewajiban pemberitahuan dimulainya kegiatan penyidikan kepada penuntut umum oleh penyidik tersebut. Ketentuan subtansi dalam Pasal 109 ayat 1 KUHAP tersebut bukan saja merupakan kewajiban penyidik sebagaimana ketentuan Pasal 6 ayat 1 a, 61 Andi Hamzah., Op. cit, hal. 123. Universitas Sumatera Utara melainkan meliputi penyidik dalam Pasal 6 ayat 1 b yaitu dari Pejabat PNS tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang misalnya pegawai imigrasi, Bea Cukai maupun Jawatan Kereta Api. Materi ketentuan Pasal 109 ayat 1 KUHAP juga mencakup kewajiban bagi penyidik pembantu seperti Pasal 10 ayat 1 KUHAP yang mengatakan bahwa yang disebut penyidik pembantu adalah Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan syarat kepangkatan tertentu yang akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan menyangkut kewenangan penyidik pembantu sesuai Pasal 11 KUHAP adalah sama dengan kewenangan yang dimiliki penyidik seperti materi Pasal 7 ayat 19 kecuali mengenai penahanan, penyidik pembantu terlebih dahulu harus dapat pelimpahan wewenang dari penyidik penyidik Polri. Di samping itu penyidik pembantu diberi wewenang dan kewajiban untuk membuat berita acara dan menyerahkan berkas perkara kepad apenyidik, kecuali perkara dengan cara pemeriksaan singkat dimana penyidik pembantu dapat langsung menyerahkannya kepada penuntut umum, pasal 12 KUHAP. Kembali pada persoalan hubungan antara penyidik pembantu dengan penuntut umum, keadaan itu kalau dikaitkan dengan ketentuan Pasal 109 ayat 1 KUHAP merupakan manifestasi daripada bentuk pengawasan, yaitu pengawasan horizontal dan pengawasan vertikal yang pada hakekatnya merupakan perwujudan dari salah satu bagian sistem tata laksana penyampaian tujuan yang berisi dan bersifat universal. Universitas Sumatera Utara Pada tahap pemberitahuan sebagaimana dimaksud oleh ketentuan materi Pasal 109 ayat 1 di atas, yakni pemberitahuan telah dimulainya penyidikan yang dilaksanakan oleh penyidik terhadap suatu kasus sebagaimana diuraikan di atas, maka pihak penuntut umum atau kejaksaan segera mengikuti perkembangan proses penyelesaian penydiikan tersebut dan bilamana perlu atas permintaan penyidik memberikan petunjuk-petunjuk atau pengarahan di dalam usaha melengkapi penyusunan berkas perkara. Walaupun petunjuk itu diberikan dengan materi yang sangat terbatas dan bersifat pasif dalam arti penuntut umum hanya membatasi dirinya dan kegiatan yang diminta yang merupakan kegiatan terhadap segala sesuatu dalam menghadapi penyerahan berkas perkara pada tahap pertama. Saat diterimanya surat pemberitahuan telah dimuainya penyidikan terhadap suatu kasus dari penyidik penerimaan BAP sesuai Pasal 8 ayat 3 huruf a KUHAP, kemungkinan ada tindakan-tindakan lain yang dilakukan oleh pihak penyidik dalam rangka membuat terangnya perkara, hal tersebut dibuat jika ada, misalnya: 62 a. Penangkapan; b. Penahanan; c. Penggeledahan; d. Penyitaan benda; e. Pemasukan rumah; dan f. Pemeriksaan surat. Hal tersebut dilakukan oleh penyidik dengan cara mengirimkan surat penangkapan, penahanan dengan permohonan surat ijin atau surat persetujuan kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan sehubungan dengan akan atau telah dilakukannya suatu tindakan untuk memperoleh persetujuan dari Ketua 62 M. Yahya Harahap., Loc, cit, hal. 356. Universitas Sumatera Utara Pengadilan Negeri Medan. Dengan ketentuan surat izin itu harus disertakan dalam BAP. 63 Beberapa cara penahanan oleh Kejaksaan Negeri Medan terhadap surat pemberitahuan dari penyidik sehubungan telah dimulainya kegiatan penyidikan, antara lain: 64 1 Ditangani oleh suatu team khusus untuk itu sampai dengan tingkat penelitian berkas perara, kemudian baru ditunjuk umumnya sebelum atau sesudah berkas dianggap lengkap untuk dilimpahkan ke pengadilan. 2 Dengan mengingat antara lain kondisi persediaan jaksa terbatas, Kejari atau Kasi Operasi langsung menunjuk umum yang bersangkutan . 3 Terhadap perkara-perkara yang menarik perhatian masyarakat berbobot saja yang ditangani terlebih dahulu oleh suatu tim. Praktek pengolahan ini konktritnya pada masing-masing Kejaksaan kemungkinan berbeda, namun pada hakekatnya prinsip-prinsip yang menyangkut sistem dan metodenya tetap sesuai dengan ketentuan-ketentuan. Berdasarkan penjelasan Bapak Herbet, pada Kejakasan Negeri Medan pengolahan terhadap surat pemberitahuan dari penyidik telah dimulainya kegiatan penyidikan dilakukan dengan cara yaitu Kepala Kejaksaan Negeri tersebut atau Kepala Saksi langsung menunjuk calon penuntut umum untuk suatu kasus yang bersangkutan. 65

2. Tahap Menerima Penyerahan Berita Acara Pemeriksaan BAP