Uji Validitas dan Reliabilitas .1 Uji Validitas
sekali 1, sedikit 2, dalam jumlah sedang 3, sering kali 4, dan sepenuhnya dialami 5.
Kualitas hidup akan dikategorikan tinggi dan rendah. Alasannya karena peneliti tidak menemukan cara perhitungan atau kategori kualitas hidup dari
WHOQOL – BREF yang asli. Pertimbangan lain adalah sesuai dengan pernyataan Skevington, Lotfy, dan O’Connel 2004 menyatakan bahwa peneliti dapat
melakukan modifikasi ataupun perubahan skala dan cara perhitungan ataupun kategori kualitas hidup.
Untuk mendapatkan kategori kualitas hidup, maka dilakukan perhitungan dengan rumus statistika P = rentang dibagi dengan banyak kelas menurut
Sudjana, 2004 dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang nilai terendah total skor sebesar 130 akan dibagi atas 2 kategori kelas
yaitu baik dan buruk. Maka diperoleh panjang kelas sebesar 65. Dengan P = 65 dan nilai terendah adalah 0. Sebagai batas bawah kelas pertama maka 0-65 =
buruk dan 66-130 = baik.
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.6.1 Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu ukuran yang mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2010. Tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Uji Validitas pada instrumen efikasi diri pasien Tuberkulosis paru menggunakan
validitas isi yang berpedoman pada isi yang dikehendaki Setiadi, 2007. Uji Validitas ini dilakukan oleh staf pengajar Fakultas Keperawatan Universitas
Universitas Sumatra Utara
Sumatera Utara yaitu Bapak Ikhsanuddin Ahmad Harahap, SKp, MNS dan Ibu
Nunung Febriani, S.Kep, Ns, MNS. Uji validitas dan uji reliabilitas instrumen WHOQOL - BREF telah dilakukan oleh para ahli. Berdasarkan hasil uji yang
dilakukan oleh para ahli tersebut menyatakan bahwa instrumen WHOQOL – BREF ini merupakan instrumen yang valid dan reliabilitas dalam mengukur
kualitas hidup. Salah satu ahli yang telah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen ini adalah Sekarwiri pada tahun 2008. Uji validitas yang
dilakukan oleh Sekarwiri 2008 adalah uji validitas item dengan cara menghitung korelasi skor masing-masing item dengan skor dari tiap dimensi yang
bersangkutan. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan komputerisasi. Hasil yang didapat adalah ada hubungan yang signifikan antar skor item dengan tiap
skor dimensi yang memuat item tersebut, yaitu Coefficient Alpha Cronbach 0,889. Dengan demikian membuktikan mengenai konsistensi instrumen ini dan dapat
dikatakan bahwa kuesioner WHOQOL – BREF ini merupakan instrumen yang valid untuk mengukur kualitas hidup.
4.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo, 2010. Uji reliabilitas instrumen Efikasi diri
pasien Tuberkulosis paru menggunakan teknik Cronbach Alpha. Rumus ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,
misalnya angket atau uraian yang berbentuk skala interval dan skala ordinal
Universitas Sumatra Utara
seperti skala Likert Arikunto, 2002. Untuk instrumen yang baru harus memiliki reliabilitas lebih dari 0,70 Polit Hungler maka butir-butir pernyataan
dikatakan reliabel. Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan peneliti diperoleh hasilnya 0,902 untuk kuesioner Efikasi diri maka instrumen tersebut
dinyatakan reliabel dan layak dipakai untuk mengukur efikasi diri pasien tuberkulosis paru. Uji reliabilitas dilakukan pada 20 orang dengan kriteria yang
sama dan sampel penelitian di RSUD DR Pirngadi Medan. Untuk pengujian reliabilitas pada kuesioner kualitas hidup oleh Sekarwiri 2008 dilakukan melalui
perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan Coefficient Alpha Cronbach dan bantuan komputerisasi. Dan uji reliabilitasnya menghasilkan
Coefficient Alpha Cronbach 0,902. Pada penelitian ini instrumen WHOQOL- BREF hanya akan dilakukan uji reliabilitas, yaitu untuk memastikan adanya
konsistensi alat ukur dalam penggunaannya apabila digunakan berkali-kali pada waktu dan tempat yang berbeda. Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan
peneliti diperoleh hasilnya 0,894 maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dinyatakan layak dipakai untuk mengukur kualitas hidup pasien tuberkulosis paru.